CLICK FOR CLAIM PROMO !

Kamis, 02 Juni 2022

CONTOH BAB III SKRIPSI TENTANG LPD DESA KEDIRI

Subscribe

 

BAB III

HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN

 

3.1         Hipotesis

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010) bahwa hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Sesuai dengan tujuan penelitian, landasan teori dan kerangka pemikiran seperti yang telah diuraikan di atas.

Berdasarkan latar belakang masalah dan pokok permasalahan yang dikemukakan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.      Diduga tabungan secara parsial berpengaruh negatif dan nyata terhadap laba LPD di Desa Adat Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

2.      Diduga kredit secara parsial berpengaruh positif dan nyata terhadap laba LPD di Desa Adat Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

3.      Diduga nasabah secara parsial berpengaruh postif dan nyata terhadap laba LPD di Desa Adat Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

4.      Diduga tabungan, kredit dan jumlah nasabah berpengaruh secara simultan terhadap laba LPD di Desa Adat Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

 

32

3.2         Metode Penelitian

Pada penelitian ini metode penelitian yang akan dibahas adalah: lokasi penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, jenis dan sumber data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

3.2.1   Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di LPD Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, dengan pertimbangan bahwa LPD Desa Kediri merupakan salah satu Pusat perkreditan rakyat di Kabupaten Tabanan. Dalam rangka mencapai tujuan peningkatan Laba Asli LPD, dan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal, serta untuk mengembangkan daya pertumbuhan masyarakat, sehingga memiliki kekuatan dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan, maka pemerintah Kabupaten Tabanan telah mendukung penuh LPD sebagai pusat perkreditan rakyat. Obyek dalam penelitian ini adalah laba LPD Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

3.2.2   Identifikasi variabel

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010) bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Penelitian yang dilakukan di LPD Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan menggunakan dua macam variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel tidak bebas (dependent variable).

 

1.    Variabel Independen

Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannnya atau timbulnya variabel dependen (terikat), dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah jumlah Tabungan, Kredit, dan Nasabah

2.    Variabel Dependen

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah laba LPD Desa Kediri Tahun 2011/2020.

3.2.3   Definisi operasional

Definisi operasional variabel merupakan penjelasan mengenai pengertian teoritis variabel sehingga dapat diamati dan diukur. Definisi operasional variabel pada penelitian yang dilakukan pada LPD Desa Kediri Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan meliputi:

1.    Tabungan (X1) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya

2.    Kredit (X2) adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

3.    Nasabah (X3) nasabah adalah seseorang atau badan usaha (korporasi) yang mempunyai rekening simpanan dan pinjaman dan melakukan transaksi simpanan dan pinjaman tersebut pada sebuah bank.

4.    Laba LPD (Y) adalah selisih lebih pendapatan dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut, yang biasanya dinyatakan dalam satuan uang.

3.2.4   Jenis data dan sumber data

Data penelitian pada LPD Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan dibedakan berdasarkan jenis data dan dari sumber data, seperti yang diuraikan berikut:

1.    Jenis Data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu:

a.    Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka dan dapat dihitung, data kuantitatif dalam penelitian ini adalah jumlah laba, LPD Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

b.    Data kualitatif adalah data-data yang tidak berbentuk angka-angka tetapi berupa keterangan-keterangan dan tidak dapat diukur, data kualitatif dalam penelitian ini adalah data mengenai gambaran umum daerah Tabanan khususnya LPD Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan dan teori-teori  yang terkait dengan penelitian.

2.    Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah dokumen pembukuan bersumber dari Kantor LPD Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan (data primer). Data dimaksud adalah laba LPD Desa Kediri. Selain data di atas,  untuk mendukung gambaran umum penelitian dibutuhkan data sekunder yang bersumber dari berbagai sumber, seperti profil Provinsi Kecamatan Kediri untuk menampilkan gambaran umum Kecamatan Kediri, dan lain-lainnya.

Sumber data yang digunakan adalah data sekunder, data yang diperoleh secara tidak langsung dan melalui perantara yang dicatat oleh pihak lain dalam bentuk sudah jadi yang dikumpulkan dan diolah oleh pihak-pihak terkait yang meliputi jumlah kredit, nasabah dan tabungan pada pendapatan dari tahun 2011 sampai dengan 2020. Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jumlah Tabungan (X1), jumlah Kredit (X2), dan jumlah Nasabah (X3), sedangkan Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Laba (Y).

3.  Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari:

a.       Jumlah Tabungan (X1) adalah simpanan yang di lakukan oleh nasabah di LPD.

b.      Jumlah kredit (X2) adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang diberikan kepada masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk pinjaman dalam periode waktu tertantu. Jenis kredit yang ada di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yakni kredit bulanan.

c.       Jumlah nasabah (X3) adalah satuan jumlah orang atau organisasi yang berhubungan dengan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) baik sebagai penyimpan dana (tabungan) maupun sebagai kreditor (peminjam dana kepada LPD).

 

d.      Laba/Pendapatan (Y) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal selama suatu periode yang mengakibatkan kenaikan ekuitas dan tidak secara langsung berasal dari kontribusi penanaman modal. Pendapatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) terdiri atas beberapa komponen, yaitu pendapatan operasional lainnya dan pendapatan operasional yang terdiri dari hasil bunga dan dari pihak ke tiga bukan bank.

4.    Dalam penelitian ini, jenis dan sumber data yang digunakan adalah:

a.       Data Primer Menurut Hasan (2002: 82) data primer ialah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer di dapat dari sumber informan yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Data primer ini antara lain : catatan hasil wawancara, hasil observasi lapangan dan data-data mengenai informan. Dalam skripsi ini Penulis melakukan wawancara singkat terhadap staff dari LPD Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

b.      Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Hasan, 2002: 58). Data ini digunakan untuk mendukung informasi primer yang telah diperoleh yaitu dari bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu, buku, dan lain sebagainya. Dalam Skirpsi ini Penulis menggunakan Buku laporan tahunan dari taun 2011 sampai dengan 2020 dari LPD Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

3.2.5.      Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.      Observasi adalah pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian dan mencatat secara sistematis fenomena-fenomena yang diteliti, di antaranya yang berkaitan dengan permasalahan tentang laba LPD di LPD Desa Kediri Kecamatan Kediri Tabanan, yang dipengaruhi oleh modal sendiri dan modal pinjaman.

2.      Wawancara adalah pengumpulan data sekunder terkait dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak terkait/responden dengan materi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

3.      Studi dokumentasi adalah pengumpulan data dengan mengadakan pencatatan-pencatatan pada dokumen dari petugas di LPD Desa Kediri, Kecamatan Kediri Tabanan seperti sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi, dan uraian tugas.

3.2.6        Teknik analisis data

Sesuai pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010) dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.        Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendapatkan modal regresi linier berganda yang menghasilkan estimator linier tidak bias terbaik atau best linier unbias estimator. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik akan dilakukan dengan uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelatsi, dan uji heteroskedastisitas.

a.       Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (gohozali, 2018:161). Uji normalitas ini memiliki dua cara untuk menguji apakah distribusi normal atau tidak, yaitu melalui pendekatan histogram dan pendekatan grafik. Pada pendekatan histogram data berdistribusi normal apabila distribusi dan tersebut tidak melenceng kekiri atau melenceng kekanan. Pada pendekatan grafik data berdistribusi normal apabila titik mengikuti data diperpanjang garis diagonal.

b.      Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan niulai variance inflation factor (VIF). Apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 atau VIF kurang dari 10, berarti tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2018:107).

c.       Uji Autokorelasi

Uji Autokolerasi adalah sebuah analisis statistik yang dilakukan untuk mengetahui adakah korelasi variabel yang ada di dalam model prediksi dengan perubahan waktu. Oleh karena itu, apabila asumsi autokorelasi terjadi pada sebuah model prediksi, maka nilai disturbance tidak lagi berpasangan secara bebas, melainkan berpasangan secara autokorelasi. Uji Autokorelasi ini bertujuan menguji apakah dalamn model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode 1 dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya). Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan uji Durbin-Watson (DW test). Pengambilan keputusan tidak adanya autokorelasi apabila du < d < 4-du (Ghozali:2018:111).

d.      Uji Heteroskedasititas

Uji Heteroskedasititas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2018:137). Model regresi yang baik adalah yang homoskedasititas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan melihat grafik pilot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.

a.    Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi Linear Berganda Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui ketergantungan suatu variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independe (variabel penjelas/ bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2016:93). (X1), (X2) ………(Xn) dengan satu variabel terikat. Analisis Regresi Linear Berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh modal sendiri (X1) dan modal pinjaman (X2) terhadap pendapatan (Y) di LPD Desa Kediri, Kecamatan Kediri. Persamaan Analisis Regresi Linear Berganda dirumuskan sebagai berikut: (Sugiyono, 2009).

……………….………….…………………..(1) ……………………

 


Y = b0 + b1. X1 + b2. X2 + b3. X3 + e

Keterangan :

Y                     = Laba LPD (Rp)

X1                    = jumlah Tabungan (Rp)

X2                          = Jumlah Kredit (%)

X3                          = Jumlah Nasabah

b0                     = Konstanta

b1, b2, b2               =  Koefisien regresi

b1                            = Koefisien regresi yang menunjukan pengaruh Tabungan (X1)

   terhadap Laba LPD (Y) di Desa Kediri, Kecamatan Kediri,

   Kabupaten Tabanan.

b2                            = Koefisien regresi yang menunjukan pengaruh Kredit (X2)

   terhadap Laba LPD (Y) di Desa Kediri, Kecamatan Kediri,

   Kabupaten Tabanan.

 b2                           = Koefisien regresi yang menunjukan pengaruh Nasabah (X3)

   terhadap Laba LPD (Y) di Desa Kediri, Kecamatan Kediri,

   Kabupaten Tabanan.

ei                     = Residual/factor gangguan/error term/faktor lain yang

   mengganggu Variabel Y

 

2.    Analisis Koefisien Determinasi Berganda (R2)

Analisis ini digunakan sebagai alat untuk mengetahui besarnya persentase hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat, yang dinyatakan dalam persentase. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu, dengan rumus (Riduwan, 2009) berikut:

……………………………….………………………………….(2) ……………………

KP = r2. 100%

Keterangan :

KP       = Nilai Koefisien Determinasi Berganda

r           = Nilai Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui pengaruh Parsial (Tabungan (X1), Kredit (X2), Nasabah (X3)) secara parsial terhadap laba (Y) LPD Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Digunakan uji parsial  (uji-t). Adapun tahapan-tahapannya seperti diuraikan berikut:

1)        Merumuskan Hipotesis

Pengaruh modal sendiri secara parsial terhadap laba adalah sebagai berikut:

H0 : β1 = 0,  artinya Tabungan, Kredit dan Jumlah Nasabah tidak berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap laba LPD Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

H1 : β1 > 0, artinya Tabungan, Kredit dan Jumlah Nasabah berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap laba LPD Desa Kediri,  Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

2)        Menentukan t-tabel 

Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5% (α = 0,05) dan df=n-k (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel penelitian), menggunakan uji 1 sisi/pihak yaitu sisi kanan, sehingga diperoleh nilai t-tabel=t(0,05; df)

 

3)        Menentukan t-hitung

Menghitung besarnya t-hitung dengan rumus sebagai berikut (Priyatno, 2008).

            bi -  βi

t hitung = ————

            Sbi

Keterangan:

bi   = Koefisien regresi variabel i

Sbi = Standar error variabel i

4)        Kriteria Pengujian

a)         Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

b)        Jika t-hitung ≤ t-tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

5)        Gambar Kurva Uji t

Daerah

Penerimaan H1

Daerah

Penerimaan Ho

 0

 (t-tabel)

-t

t

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 3.1.

Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho Dengan Uji t

 

Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:

1)        Merumuskan Hipotesis

Pengaruh jumlah modal pinjaman secara parsial terhadap nilai produksi adalah sebagai berikut:

H0 : β1 = 0,  artinya Tabungan, Kredit dan Jumlah Nasabah tidak berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap laba LPD Desa Kediri Tabanan.

H1 : β1 > 0, artinya Tabungan, Kredit dan Jumlah Nasabah positif dan nyata secara parsial terhadap laba LPD Desa Kediri Tabanan.

2)        Menentukan t-tabel

Menggunakan derajat kepercayaan 95 % atau tingkat kesalahan 5 % (α= 0,05) dan df=n-k (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel penelitian), menggunakan uji 1 sisi/pihak yaitu sisi kanan, sehingga diperoleh nilai t-tabel=t(0,05; df)

3)        Menentukan t-hitung

Menghitung besarnya t-hitung dengan rumus sebagai berikut (Priyatno, 2008).

………………………………………………….(7) ……………………

                   bi  -  βi

t hitung = ————

                    Sbi

Keterangan:

bi   = Koefisien regresi variabel i

Sbi = Standar error variabel i

4)        Kriteria Pengujian

a)         Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

b)        Jika t-hitung ≤ t-tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

 

 

 

 

 

5)        Gambar Kurva Uji t

Daerah

Penerimaan H0

Daerah

Penerimaan Ho

 

 

 


                                  

 

 0

 (t-tabel)

-t

t

 

 

 

 


Gambar 3.2

Daerah Penolakan dan Penerimaan H0 Dengan Uji t

 

Berdasarkan gambar diatas, jika t hitung berada di daerah penerimaan H0, maka dapat dikatakan bahwa Tabungan, Kredit dan Nasabah berpengaruh tidak nyata terhadap Laba LPD di Desa Adat Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Jika t hitung berada di daerah penolakan h0, berarti sebaliknya bawah Tabungan, Kredit dan Nasabah berpengaruh nyata terhadap Laba LPD di Desa Adat Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

a.    Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)

adapun tahapan–tahapannya adalah sebagai berikut :

1)        Merumuskan Hipotesis

a.       H0 : β1=β2= = 0, artinya Tabungan, Kredit dan Jumlah Nasabah tidak nyata berpengaruh secara simultan terhadap laba LPD Desa Kediri,  Kecamatan Kediri. Kabupaten Tabanan.

b.      H1 : β1≠β2 0, artinya Tabungan,  Kredit dan Jumlah Nasabah berpengaruh Positif dan Nyata secara simultan terhadap laba LPD Desa Kediri, Kediri Kediri, Kabupaten Tabanan.

2)        Menentukan F-tabel

Menggunakan derajat kepercayaan 95 % atau tingkat kesalahan 5 % (α = 0,05) dan df=n-k (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel penelitian), sehingga diperoleh nilai t-tabel=t(0,05; df)

3)        Menentukan F-hitung

Menghitung besarnya F-hitung adalah dengan rumus sebagai berikut: (Priyatno, 2008)

…………………………………….(8) ……………………

                       R² / k

F hitung =  ————————

                   (1 - R²) / (n – k - 1)

Keterangan   :

Fh = F-hitung regresi berganda

R² = Determinasi

k   = Jumlah variabel

n   = Jumlah data atau kasus

4)        Kriteria Pengujian

(1)      Jika F-hitung > F-tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

(2)      Jika F-hitung ≤ F-tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

 

 

 

 

 

 

 

 

5)       

f(F)

 

Gambar Kurva Uji F

Daerah

Penolakan H0

 

 

 

 

 

 

 

 


           F (F)

Daerah

Penerimaan H0

0

 

F(a):(k-1) (n-1)

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 3.3

Daerah Penolakan dan Penerimaan H0 Dengan Uji F

 

Berdasarkan gambar diatas, Jika F hitung berada di daerah penerimaan H0. Itu berarti bahwa Tabungan, Kredit, dan Nasabah berpengaruh tidak nyata secara simultan terhadap jumlah Laba LPD di Desa Adat Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Jika F hitung berada di daerah Penolakan H0, itu berarti bahwa antara Tabungan, Kredit, dan Nasabah berpengaruh nyata secara simultan terhadap jumlah Laba LPD di Desa Adat Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK DENGAN MENJAGA TATA KRAMA TANPA MENGHINA SUATU RAS, SUKU, DAN BUDAYA

SIMAK JUGA ARTIKEL DAN MAKALAH LAINNYA

Soal UAS PKN TAHUN 2017