CLICK FOR CLAIM PROMO !

Selasa, 08 Maret 2016

CONTOH PIDATO

Subscribe
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kepala Sekolah yang saya hormati
Bapak, Bapak Guru yang saya hormati
Teman-teman semua siswa-siswi MI Miftahul Huda Tegalsambi Jepara

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena pada hari yang cerah ini kita semua dapat berkumpul bersama.

Kita semua mengetahui bahwa hari ini adalah hari yang sangat berat untuk kita semua. Karena hari ini merupakan hari terakhir perjumpaan kita dengan Bapak  Mukholis  yang selama ini sudah mengajar kita dengan penuh kasih sayang. Karena beliau akan pindah tugas ke sekolah lain.

Walau pun berat hati tentu mau tidak mau harus kita terima kenyataan ini. Kita harus merelakan Bapak Mukholis  pindah tugas ke sekolah lain.

Banyak kenangan manis yang bisa kita rasakan selama beliau mengajar kita semua sekolah ini. Berkat beliau maka waktu kami menjadi lebih rajin dan semangat belajar. Untuk itu kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya.

Bapak bapak guru yang saya hormati dan teman-teman yang saya cintai,

Kita semua sudah merasakan bahwa bapak tidak hanya mengajar kami mata pelajaran saja melainkan mengajari dan selalu mengingatkan kami bagaimana memiliki perilaku yang baik. Bapak selalu mengarahkan kami untuk senatiasa memiliki cita-cita besar dan selalu menyemangati kami sehingga kami menjadi semakin percaya diri. Untuk itu kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya untuk bapak.

Semoga di sekolah baru nanti bapak dapat diterima oleh mereka dan mampu memberikan semangat belajar kepada murid-murid disana.

Semoga bapak tidak melupakan kami setelah kepergian bapak dari sekolah ini. Kami anak-anakmu siswa MI Miftahul Huda akan selalu mengenang mu.

Kami sadar bahwa selama ini kami sering berbuat yang kurang berkenan kepada bapak. Untuk itu kami mohon maaf sebesar-besarya.

Inilah yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini, mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak pantas yang saya ucapkan tadi. Semoga kita semua diberikan kelancaran oleh Allah SWT.

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh






Assalam mu alaikum wr. Wb
Alhamdulillah hi robbil alamin segala puji bagi Allah yang pada hari ini, kita semua masih diberiikan rahmat serta kasih sayangNya, sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang berbahagia ini .
Shalawat beriring salam tidak lupa kita sanjungkan kepada baginda Rasullah, Muhammad SAW, yang telah rela mengorbankan hartanya, perasaannya bahkan mempertaruhkan nyawanya, demi tegaknya kalimah Laillah ha illallah. Marilah kita memperbanyak shalwat kepadanya semoga kita mendapatkan syafaatnya kemudian hari. Amin.
Yang saya hormati bapak kepala sekolah serta para dewan guru yang selalu setia membimbing kami.
Dan yang saya sayangi teman teman sekalian.
Pada hari ini izinkanlah saya sejenak, menyampaikan sepatah dua patah kata perpisahan mewakili teman teman.
Bapak kepala sekolah serta dewan guru yang saya hormati.
Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi kami selaku murid murid mu, hari ini kita akan berpisah. Tidak ada lagi kami dengar suara lembutmu saat mengajari kami menulis, atau senyum ikhlasmu ketika kami keliru.
Namun, walau demikian engkau tetaplah guru kami, semua nasehat yang engkau berikan akan selalu kami ingat serta kami amalkan. Kemanapun kami pergi nantinya, engaku selalu ada di hati kami.
Guruku.
Hari ini kami akan berpisah denganmu, terima kasih atas segala yang telah kau berikan pada kami, terima kasih karena engkau dengan tulus mengajari kami, terima kasih pula karena engkau degan ikhlas membimbing kami. Kami menyadari bahwa kami tidak akan mampu membalas segala jasamu, tapi kami yakin bahwa Allah telah memberikan pahala yang besar kepadamu. Setiap peluhmu akan diganti Allah dengan pahala, setiap kesabaranmu telah dicatat Allah sebagai amal yang akan membawamu kedalam surganya. Surga firdaus.
Karena kata baginda Rosullah, ada tiga orang yang amalnya tidak putus putus, salah satunya adalah orang yang mengajarkan ilmu yang bermanfaat bagi orang lain. Dan engkau adalah satu di antaranya.
Esok kita tidak lagi belajar sebagaimana biasanya, kami akan pergi meninggalkan sekolah yang penuh kenangan ini. Walau demikian, kami memohon kepadamu bila di luar sana nanti engkau melihat kami keliru, tegurlah kami. Ingatkanlah kami agar selalu di dalam jalan kebenaran.
Bapak kepala sekolah serta dewan guru yang selalu di rahmati Allah.
Kami yang hadir disini, mempunyai cita cita masing masing. Ada yang mau jadi dokter, polisi bahkan tidak sedikit yang ingin jadi guru. Untuk itu kami mohon kepadamu agar selalu mendoakan kami agar kami bisa meraih cita cita yang kami impikan itu. Serta doakanlah pula agar kami bisa menjadi oarng orang yang bermanfaat bagi agama, bangsa dan Negara.
Guruku.

Bapak kepala sekolah serta dewan guru yang selalu kami sayangi.
Hanya inilah yang dapat saya sampaikan, sebagai kata kata perpisahan saya mewakili teman teman. Semoga kita nanti bertemu kembali, walau di tempat dan waktu yang berbeda. Namun, masih ada cinta di sana. Lebih dan kurang saya mohon maaf.
Billahi taufik wal hidayah.
Wassalamu alaikum wr.wb
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yth. Bapak Sutopo Slamet, S. Pd. M. M
Yang saya hormati pula bapak/ibu guru beserta staf/ karyawan SMP N 8 Purworejo.
Serta tak lupa teman-teman yang saya sayangi
Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkah karunia dan rahmat Nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di hari yang cerah ini tanpa ada suatu aral apapun.
Sebelumnya perkenankanlah saya mewakili teman-teman untuk menyampaikan sepatah dua patah kata salam perpisahan kepada bapak Sutopo Slamet, S. Pd. M. M. Seperti yang kita ketahui bahwa hari ini adalah hari dimana kita harus kehilangan sosok yang amat kita sayangi. Walau berat hati ini, namun kita tahu bahwa setiap ada perjumpaan pasti ada perpisahan, karenanya meski berat hati ini kami merelakan Bapak pindah tugas ke sekolah lain. Selain itu kami ingin mengucapkan terima kasih atas jasa bapak yang telah memimpin sekolah tercinta ini menuju perubahan yang lebih baik. Tak lupa kami memohon maaf sebesar-besarnya atas perbuatan-perbuatan kami yang kurang berkenan di hati bapak, selama memimpin SMP ini. Kami berharap setelah kepergian bapak nanti, tidak serta merta melupakan sekolah tercinta ini. Dan yang terakhir , kami mohon doa restu semoga setelah kepergian bapak , sekolah ini semakin sukses dan jaya.
Demikian sepatah dua patah kata yang dapat saya sampaikan , apabila terdapat banyak kekeliruan , saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.







Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh

Yang terhormat, bapak/ibu juri lomba pidato tingkat SMA
Yang saya hormati, bapak/ibu tamu undangan
Serta teman teman yang berbahagia

Cinta tanah air merupakan nilai moral bangsa yang semakin hari semakin menipis. Adanya pasar bebas dan budaya luar yang masuk secara bebas menjadi salah satu penyebab lunturnya rasa cinta pada tanah air dan semua adat budaya yang ada di dalamnya. Bahkan, pada era modern sekarang ini, sulit sekali menemukan remaja yang menghormati ideology-ideologi negara, bahkan kadang mereka yang tinggal di luar negeri malah malu mengakui kalau dirinya berasal dari negara Indonesia.

Hadirin yang saya hormati, menumbuhkan rasa cinta pada tanah air memang tidak mudah. kecintaan ini harus hadir dalam diri kita masing-masing secara natural dan dimulai secepat mungkin. Sebagai contoh, jika kita memiliki anak kecil di rumah, kita bisa bisa bercerita tentang sejarah bangsa di waktu senggang sebagai pengganti dongeng anak. Selain itu, kita juga bisa mengajak anak untuk mendengarkan lagu-lagu nasional.
Hadirin yang berbahagia, jika kita sebagai pelajar, ada banyak hal juga yang bisa kita lakukan sebagai wujud dari rasa cinta kita pada tanah air. Sebagai contohnya, kita bisa belajar dengan rajin sebagai wujud dari usaha kita untuk menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas. Di samping itu, kita juga bisa selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan bahasa daerah kita saat berkomunikasi. Meskipun sekarang ini lebih gaul untuk menggunakan bahasa asing atau bahasa prokem, bahasa gaul dan alay anak-anak muda saat ini, kita harus berusaha untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Hadirin yang saya hormati, mencintai tanah air juga bisa kita lakukan dengan cara merawat dan menghormati symbol-simbol negara, seperti bendera merah putih dan lambang burung garuda. Tidak sepantasnya jika kita menggunakan bendera merah putih itu sebagai serbet atau kain pel. Selanjutnya, kita juga harus mencintai produk dalam negeri. Meskipun saat ini banyak barang impor yang masuk ke Indonesia, kita harus yaking bahwa kualitas barang tersebut tidak jauh beda dengan produk buatan dalam negeri.

Hadirin yang berbahagia, melaksanakan upacara setiap hari senin jyga tidak boleh kita tinggalkan. Semua itu adalah wujud dari rasa cinta kita pada tanah air. Di dalam upaca bendera itu banyak sekali symbol-simbol negara yang bisa kita lestarikan, seperti penghormatan kepada bendera merah putih, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, menyanyikan lagu-lagu nasional, dan kedisiplinan.

Selain itu, wujud cinta tanah air yang harus kita jaga juga bisa kita lakukan dengan tindakan-tindakan kecil sehari-hari seperti menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita. Dengan menjaga lingkungan sekitar, kita telah mewujudkan cinta pada negara kedaulatan kita. Tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon sembarangan, dan melakukan kegiatan sosial seperti menyantuni anak yatim, juga merupakan perwujudan rasa cinta tanah air.

Hadirin yang saya hormati, di sekolah merupakan tempat yang tepat untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air. Selain melaksanakan upacara bendera, kita bisa juga mempelajari budaya dan tempat-tempat bersejarah, seperti candi, kebudayaan lokal, dan tarian daerah. Kita juga bisa mengenal para pahlawan dengan mempelajari sejarah beliau. Memperingati hari pahlawan, hari kartini, dan hari kemerdekaan juga merupakan wujud dari cinta tanah air.

Hadirin yang berbahagia. Hanya ini yang bisa saya sampaikan. Semoga ada hikmah yang kita ambil dari paparan ini. Terimakasih.

Akhir kata, wabilahi taufik walhidayah
Wassalamu’alakum Warrahmatullahi Wabarakatuh



Senin, 07 Maret 2016

Makal;h Perdagangan Internasional

Subscribe
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran yang lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan pembangunan.
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.
Ketika perdagangan internasional menjadi pokok bahasan, tentunya perpindahan modal antar negara menjadi bagian yang penting juga untuk dipelajari. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Vernon, perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung, diawali dengan adanya perdagangan internasional (Appleyard, 2004). Ketika terjadi perdagangan internasional yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan untuk memindahkan tempat produksi. Peningkatan ukuran pasar yang semakin besar yang ditandai dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu negara, akan memunculkan kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di negara importir. Kemungkinan itu didasarkan dengan melihat perbandingan antara biaya produksi di negara eksportir ditambah dengan biaya transportasi dengan biaya yang muncul jika barang tersebut diproduksi di negara importir. Jika biaya produksi di negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih besar dari biaya produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi produksinya di negara importir (Appleyard, 2004).



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perdangangan Internasional
2.1.1 Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
2.1.2 Teori Perdagangan Internasional
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
Ada beberapa model perdagangan internasional diantaranya:
A.    Model Ricardian
Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.


B.     Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal.
C.    Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengednalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan. Jangan dipercaya,bohong tu.
D.    Model Gravitasi
Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisa yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisa ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.

2.1.3 Manfaat perdagangan internasional
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
Ø  Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
Ø  Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Ø  Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
Ø  Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
2.1.4 Faktor pendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
Ø  Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
Ø  Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
Ø  Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
Ø  Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
Ø  Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
Ø  Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
Ø  Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
Ø  Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
2.1.5 Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional
Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilatera antara dua negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam perdagangan internasional. pada abad ke 19, terutama di Britania, ada kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan pandangan ini mendominasi pemikiran di antaranegara barat untuk beberapa waktu sejak itu dimana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada tahun-tahun sejak Perang Dunia II, perjanjian multilateral kontroversial seperti GATT dab WTO memberikan usaha untuk membuat regulasi lobal dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut kadang-kadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.
Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara yang berekonomi kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan proteksi selektif untuk industri-industri yang penting secara strategis seperti proteksi tarif untuk agrikultur oleh Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya mendukung penuh perdagangan bebas dimana mereka secara ekonomis dominan, sekarang Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi pendukung perdagangan bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada juga keinginan untuk menegosiasikan usaha non tarif, termasuk investasi luar negri langsung, pembelian, dan fasilitasi perdagangan. Wujud lain dari biaya transaksi dihubungkan dnegan perdagangan pertemuan dan prosedur cukai.
Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada perjanjian internasional besar yang memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan kebanyakan barang dan jasa lainnya.
Selama reses ada seringkali tekanan domestik untuk meningkatkan tarif dalam rangka memproteksi industri dalam negri. Ini terjadi di seluruh dunia selama Depresi Besar membuat kolapsnya perdagangan dunia yang dipercaya memperdalam depresi tersebut.
Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade Organization pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti MerCOSUR di Amerika Selatan, NAFTA antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa anatara 27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun 2005 membicarakan pembuatan dari Free Trade Area of America (FTAA) gagal total karena penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan serupa seperti MAI (Multilateral Agreement on Invesment) juga gagal pada tahun-tahun belakangan ini.

2.2 Sistem perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan
Ada beberapa macam sisitem perekonomian yaitu:
Ø  Perekonomian terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.


Ø  Perekonomian pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.
Ø  Perekonomian pasar campuran
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi—pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.

2.3 Peranan Perdagangan Internasional dalam Perekonomian
2.3.1 Efek Perdagangan Internasional terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran yang lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan pembangunan.
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.

Ketika perdagangan internasional menjadi pokok bahasan, tentunya perpindahan modal antar negara menjadi bagian yang penting juga untuk dipelajari. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Vernon, perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung, diawali dengan adanya perdagangan internasional (Appleyard, 2004). Ketika terjadi perdagangan internasional yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan untuk memindahkan tempat produksi. Peningkatan ukuran pasar yang semakin besar yang ditandai dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu negara, akan memunculkan kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di negara importir. Kemungkinan itu didasarkan dengan melihat perbandingan antara biaya produksi di negara eksportir ditambah dengan biaya transportasi dengan biaya yang muncul jika barang tersebut diproduksi di negara importir. Jika biaya produksi di negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih besar dari biaya produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi produksinya di negara importir (Appleyard, 2004).
2.3.4 Efek Terhadap Produksi
Pedagangan luar negeri mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap sector produksi di dalam negeri. Secara umum kita bisa menyebutkan empat macam pengaruh yang bekerja melalui adanya:
1.      Spesialisasi produksi.
2.      Kenaikan “investasi surplus”
3.      “Vent for Surplus”.
4.      Kenaikan produktivitas.

2.3.5 Spesialisasi
Perdagagangan internasional mendorong masing-masing Negara kea rah spesialisasi dalam produksi barang di mana Negara tersebut memiliki keunggulan komperatifnya. Dalam kasus constant-cost, akan terjadi spesialisasi produksi yang penuh, sedangkan dalam kasus increasing-cost terjadi spesialisasi yang tidak penuh. Yang perlu diingat disini adalah spesialisasi itu sendiri tidak membawa manfaat kepada masyarakat kecuali apabila disertai kemungkinan menukarkan hasil produksinya dengan barang-barang lain yang dibutuhkan.
Spesialisasi plus perdagangan bisa meningkatkan pendapatan riil masyarakat, tetapi spesialisasi tanpa perdagangan mungkin justru menurunkan kesejahteraan masyarakat.
Tetapi apakah spesialisasi plus perdagangan selalu menguntungkan suatu negara ? Dalam uraian diatas dapat menyimpulakan, bahwa CPF sesudah perdagangan selalu lebih tinggi atau setidak-tidaknya sama dengan CPF sebelum perdangangan. Ini berarti bahwa perdagangan tidak akan membuat pendapatan riil masyarakat lebih rendah, dan sangat mungkin membuatnya lebih tinggi. Tetapi perhatikan bahwa analisa semacam ini bersifat “statik”, yaitu tidak memperhitungkan pengaruh-pengaruh yang timbul apabila situasi berubah atau berkembang, seperti yang kita jumpai dalam kenyataan.
Ada tiga keadaan yang membuat spesialisasi dan perdagangan tidak selalu bermanfaat bagi suatu negara. Ketiga keaadan ini berkaitan dengan kemungkinan spesialisasi produksi yang terlalu jauh, artinya adanya sektor produksi yang terlalu terpusatkan pada satu atau dua barang saja. Keadaan ini adalah:
a.       Ketidakstabilan pasar luar negeri
Bayangkan suatu negara yang karena dorongan spesialisasi dari perdagangan, hanya memproduksi karet dan kayu. Apabila harga karet dan kayu dunia jatuh, maka perekonomian dalam negeri otomatis akan jatuh. Lain halnya apabila negara tersebut tidak hanya berspesialsasi pada kedua barang tesebut, tetapi juga memproduksi barang-barang lain baik untuk ekspor maupun untuk kebutuhan dalam negeri sendiri. Turunnya harga dari satu atau dua barang mungkin bisa diimbangi oleh naiknnya haga barang-barang lain. Inilah pertentangan atau konfik antara spesialisasi dengan diversifikasi. Spesialisasi biasa meningkatkan pendapatan riil masyarakat secara maksimal, tetapi dengan resiko ketidakstabilan pendapatan tetapi dengan konsekuensi harus mengorbankan sebagian dari kenaikan pendapatan dari spesialisasi. Sekarang hampir semua negara di dunia menyadari bahwa spesialisasi yang terlalu jauh (meskipun didasarkan atas prinsip keunggulan komperatif, seperti yang ditunjukan oleh teori ekonomi) bukanlah keadaan yang baik. Manfaat dari diversifikasi harus pula diperhitungkan.
b.      Keamanan nasional
Bayangkan suatu negara hanya memproduksi satu barang, misalnya karet, dan harus mengimpor seluruh kebutuhan bahan makanannya. Meskipun karet adalah cabang produksi dimana negara tersebut memiliki keunggulan komperatif yang paling tinggi, sehingga bisa meningkatkan CPFnya semakin mungkin, tentunya keadaan seperti ini tidak sehat. Seandainya terjadi perang atau apapun yang menghambat perdagangan luar negeri, dari manakah diperoleh bahan makanan bagi penduduk negara tersebut? Jelas bahwa pola produksi seperti yang didiktekan oleh keunggulan komperatif tidak harus selalu diikuti apabila ternyata kelangsungan hidup negara itu sendiri sama sekali tidak terjamin.
c.       Dualisme
Sejarah perdagangan internasional negara-negara sedang berkembang, terutama semasa mereka masih menjadi koloni negara-negara Eropa, ditandai oleh timbulnya sektor ekspor yang berorientasi ke pasar dunia dan yang sedikit sekali berhubungan dengan sektor tradisional dalam negeri. Sektor ekspor seakan-akan bukan merupakan bagian dari negeri itu, tetapi bagian dari pasar dunia. Dalam keadaan seperti ini spesialisasi dan perdagangan internasional tidak memberi manfaat kepada perekonomian dalam negeri. Keadaan ini di negara-negara sedang berkembang setelah mereka merdeka, memang sudah menunjukan perubahan. Tetapi sering belum merupakan perubahan yang fundamental. Sektor ekspor yang “modern” masih nampak belum bisa menunjang sektor dalam negeri yang “tradisional”.
Ketiga keadaan tersebut di atas adalah peringatan bagi kita untuk tidak begitu saja dan tanpa reserve menerima dalil perdagangan Neoklasik bahwa spesialisasi dan perdagangan selalu menguntungkan dalam keaadaan apapun. Tetapi di lain pihak, uraian diatas tidak merupkan bukti bahwa manfaat dari perdagangan tidaklah bisa dipetik dalam kenyataan. Teori keunggulan komperatif masih memiliki kebenaran dasarnya, yaitu bahwa suatu negara seyogyanya memanfaatkan keunggulan komperatifnya dan kesempatan”transformasi lewat perdagangan”. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa dalam hal-hal tertentu pertimbangan-pertimbangan lain jangan dilupakan.

Investible Surplus Meningkat
Perdagangan meningkat pendapatan riil masyarakat. Dengan pendapatan riil yang lebih tinggi berarti negara tersebut mampu untuk menyisihkan dana sumber-sumber ekonomi yang lebih besar bagi investasi (inilah yang disebut “investible surplus”). Investasi yang lebih tinggi berarti laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Jadi perdagangan bisa memdorong laju pertumbuhan ekonomi.
Inilah inti dari pengaruh perdagangan internasional terhadap produksi lewat investible surplus. Ada tiga hal mengenai pengaruh ini perlu dicatat:
a.       Kita harus menanyakan berapa dari manfaat perdagangan (kenaikan pendapatan riil) yang diterima oleh warga negara tersebut, dan berapa yang diterima oleh warga negara asing yang memiliki faktor produksi, misalnya modal, tenaga kerja, yang diperkejakan di negara tersebut. Dengan lain perkataan, yang lebih penting adalah berapa kenaikan GNP, bukan kenaikan GDP, yang ditimbulkan oleh adanya perdagangan.
b.      Kita harus menanyakan pula berapa dari kenaikan pendapatan riil karena perdagangan tersebut akan diterjemahkan menjadi kenaikan investasi dalam negeri, dan berapa ternyata dibelanjakan untuk konsumsi yang lebih tinggi atau ditransfer ke luar negeri oleh perusahaan-perusahaan asing sebagai imbalan bagi modal yang ditanamkannya? Dari segi pertumbuhan ekonomi yang paling penting adalah kenaikan investasi dalam negeri dan bukan hanya “investible surplus”-nya.
c.       Kita harus pula membedakaan antara “ pertumbuhan ekonomi” dan “pertumbuhan ekonomi”. Disebutkan di atas bagaimana dualisme dalam struktur perekonomian bisa timbul dari adanya perdagangan internasional. Di masa lampau, dan gejala-gejalanya masih tersisa sampai sekarang, kenaikan ivestible surplus tersebut cenderung untuk diinvestasikan di sektor “modern” dan hanya sedikit yang mengalir ke sektor “tradisional”. Pertumbuhan semacam ini justru semakin mempertajam dualisme dan perbedaan antara kedua sektor tersebut. Dalam hal ini kita harus berhati-hati untuk tidak mempersamakan pertumbuhan ekonomi dengan pembagunan ekonomi dalam arti sesungguhnya.
Inti dari uraian diatas adalah bahwa kenaikan investible surplus karena perdagangan adalah sesuatu yang nyata. Tetapi kita harus mmpertanyakan lebih lanjut siapa yang memperoleh manfaat, berapa besar manfaat tersebut yang di realisir sebagai investasi dalam negeri, dan adakah pengaruh dari manfaat tersebut terhadap pembangunan ekonomi dalam arti yang sesungguhnya.
Vent For Surplus
Konsep ini aslinya berasal dari Adam Smith. Menurut Adam Smith, perdagangan luar negeri membuka daerah pasar baru yang lebih luas bagi hasil-hasil didalam negeri. Produksi dalam negeri yang semula terbatas karena terbatasnya pasar di dalam negeri, sekarang bisa diperbesar lagi. Sumber-sumber ekonomi yang semula menggangur (surplus) sekarang memperoleh saluran (vent) untuk bisa dimanfaatkan, karena adanya daerah pasar yang baru. Inti dari konsep “vent for surplus” adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terangsang oleh terbukanya daerah pasar baru. Sebagai contoh, suatu negara yang kaya akan tanah pertanian tetapi penduduk relatif sedikit. Sebelum kemungkinan perdagangan dengan luar negeri terbuka, negara tersebut hanya mnghasilkan bahan makanan yang cukup untuk menghidupi penduduknya dan tidak lebih dari itu. Banyak tanah yang sebenarnya subur dan cocok bagi pertanian dibiarkan tak terpakai. Dengan adanya kontak dengan pasar dunia, negara tersebut mulai menamam barang-barang perdagangan dunia seperti lada, kopi, teh, karet, gula, dan sebagainya dengan memanfaatkan tanah pertanian yang menganggur tersebut. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi meningkat.
Yang perlu dicatat disini adalah bahwa pemanfaatan tanah-tanah pertanian baru tersebut memerluakan modal dan investasi yang sangat besar, jauh melebihi kemampuan negara itu sendiri untuk membiayainya. Oleh sebab itu sejarah mencatat bahwa pembukaan perkebunan-perkebunan hampir selalu berasal dari modal asing. Ini jelas dari sejarah negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, India, Sri Langka, dan banyak lagi lainnya. Di masa sekarang sumber-sumber ekonomi yang belum dimanfaatkan kebanyakan tidak lagi berupa tanah-tanah pertanian (meskipun kadang-kadang masih demikian), tetapi berupa sumber-sumber alam (khususnya energi) dan kadang-kadang juga tenaga kerja yang murah dan berlimpah dan murah. Modal yang besar dan teknologi tinggi diperlukan bagi pemanfaatan sumber-sumber alam ini, dan semuanya itu seringkali di luar kemampuan negara pemilik sumber-sumber tersebut untuk membiayai dan melaksanakannya. Jadi tetap memerlukan modal dan teknologi asing. Perhatikan bahwa inti dari proses “vent for surplus” ini tetap sama, baik dulu maupun sekarang, yaitu: sumber-sumber ekonomi yang tidak bisa dimanfaatkan kecuali apabila ada saluran ke pasar dunia dan apabila modal asing diperkenankan masuk. Perbedaan pokoknya adalah bahwa di masa lampau negara-negara pemilik sumber-sumber alam tersebut adalah negara jajahan, sedangkan sekarang adalah negara merdeka dengan pemerintah nasionalnya. Kunci daripada apakah proses “vent for surplus” ini akan menghasikan pembangunan ekonomi dalam arti sesungguhnya dalam arti sesungguhnya ataukah hanya “pertumbuhan ekonomi” seperti yang telah terjadi di zaman lampau, terletak di tangan pemerintah nasional. Mereka harus bisa meraih sebagian besar dari “manfaat perdagangan” yang dihasilkan dan menggunakannya bagi kepentingan pembangunan nasionalnya dalam arti yang sebenarnya.
Produktivitas memiliki pengaruh yang sangat penting dari perdagangan luar negeri terhadap sektor produksi berupa peningkatan produktivitas dan efisiensi pada umumnya. Kita bisa membedakan tiga sumber utama dari peningkatan produktivitas dan efisiensi yang ditimbulkan oleh adanya perdagangan luar negeri.
a.       Economies of scale berarti makin luasnya pemasaran produksi bisa diperbesar dan dilakukan dengan cara yang lebih murah dan efisien (Economies of scale menurunkan Long Run Average Cost dari suatu sector industri).
b.      Teknologi baru berarti perdagangan internasional dan hubungan luar negeri pada umumnya dikatakan sebagai media yang penting bagi penyebaran teknologi dari negara – negara maju ke negara yang belum berkembang. Bentuk yang langsung dari penyebaran teknologi ini adalah apabila dengan dibukanya hubungan dengan luar negeri suatu negara bisa mengimpor barang misalnya mesin yang bisa meningkatkan produktivitas didalam negeri. Sebagai contoh, suatu negara sedang berkembang mengimpor komputer untuk memperbaiki produktivitas aparat pemerintannya. Sebetulnya disini yang dimpor adalah “teknologi baru” yang terkandung dalam computer tersebut. Bentuk penyebaran teknologi yang bersifat tidak langsung tetapi kadang sangat penting. Apabila para produsen dalam negeri memperoleh pengetahuan mengenai produk baru. Cara – cara yang dilakukan akan lebih efisien dalam produksi, pemasaran dan manajemen perusahaan pada umumnya, semangat dan motivasi baru untuk melakukan inovasi. Misalnya dimasa lalu petani Indonesia memperoleh manfaat dari perkebunan Belanda berupa pengetahuan mengenai produk baru seperti kopi, teh, tembakau, karet dan gula yang laku dipasaran dunia dan cara penanamannya yang baik. “belajar” teknologi baru seperti ini lebih memiliki manfaat yang besar dan berdifat lebih lestari daripada hanya “membeli” teknologi seperti dalam contoh di atas.
c.       Rangsangan persaingan berarti peningkatan efisiensi tidak hanya terjadi lewat teknologi baru melainkan juga “lewat pasar”. Dikatakan bahwa dibukanya perdagangan internasional tidak jarang membuat sektor – sector tertentu didalam perekonomian yang semula “tertidur” dan tidak efisien menjadi sector yang lebih dinamis berkat adanya pengaruh persaingan dari luar. Sebagai contoh, jika suatu pasar domestic yang dikuasai oleh sebuah perusahaan monopoli yang tidak efisien. Kerugian yang ditanggung masyarakat dengan adanya sector ini akan lebih tinggi. Namun, karena berbagai hal tidak ada perusahaan dalam negeri yang bisa masuk ksektor ini dan menggeser posisi perusahaan monopoli tersebut. Apabila kemudian hubungan kluar negeri dibuka, bisa diharapkan bahwa barang – barang yang sama atau serupa dengan hasil produksi sector tersebut tetapi dijual dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang lebih baik akan mengalir masuk kedalam negeri. Dalam hal ini dibukanya perdagangan mempunyai pengaruh yang serupa dengan masuknya perusahaan – perusahaan baru yang lebih efisien ke sektor tersebut. Jadi perdagangan luar negeri bisa meningkatkan efisiensi suatu sektor melalui peningkatan persaingan. Dalam prakteknya, Apabila keadaan seperti ini terjadi maka bisa diharapkan bahwa perusahaan monopoli yang merasa kelangsungan hidupnya dibahayakan akan berusaha untuk menghalang – halangi mengalirnya barang – barang ke luar negeri. Misalnya dengan menuntut pengenaan bea masuk yang tinggi. Dalam hal ini pemerintah harus mempertimbangkan berbagai kepentingan termasuk kepentingan konsumen, produsen, buruh dan kepentingan masyarakat pada umumnya. Seringkali masalahnya menjadi sulit dan rumit karena argumentasi ekonomi sering dikacaukan dengan argumentasi politis dan kepentingan golongan atau sektoral.
Ada beberapa hal penting untuk dicatat mengenai kemungkinan peningkatan produktivitas melalui hubungan internasional ini. Diantara ketiga sumber peningkatan produktivitas yaitu Economies of scale, teknologi baru dan rangsangan persaingan. Salah satu mendapatkan penekanan dan perhatian khusus dari Negara sedang berkembang yaitu teknologi baru. Masalah pemindahan teknologi atau transfer of technologi dari Negara maju ke negar sedang berkembang merupakan topik yang paling banyak diperbincangkan baik dikalangan keilmuan maupun perundingan internasional antara kelompok Negara sedang berkembang dengan kelompok Negara maju. Pemindahan teknologi dilihat sebagai salah satu kunci dari keberhasilan pembangunan di negara yang sedang berkembang. Sampai berapa jauhkan Negara sedang berkembang dapat memperoleh manfaat teknologi baru melalui perdagangan internasional, modal asing dan bantuan luar negari? Jawaban untuk
a.       Seberapa jauhkah produsen dan pelaku – pleku ekonomi di dalam negeri siap untuk menerima teknologi baru tersebut ? Hal ini menyangkut bukan hanya keterampilan dan pengetahuan minimal yang harus lebih dulu dimiliki oleh para produsen, buruh didalm negeri tetapi juga berkaitan dengan kesiapan mereka dan dengan ada – tidaknya lingkungan yang menunjang pengalihan teknologi tersebut. Ketidaksiapan dari pihak penerima merupakan faktor penghambat meskipun negaraterkadang Negara sedang berkembang tidak selalu mau mengakuinya dengan jujur.
b.      Sampai berapa jauhkan Negara maju termasuk perusahaan asing yang beroperasi dinegara tersebut bersedia untuk memberikan dan mengajar teknologi mereka kepada Negara sedang berkembang? Kemauan dan kejujuran yang sungguh – sungguh dipihak Negara maju merupakan syarat utama dari berhasilnya program pengalihan teknologi ini. Itikad dari pihak Negara maju dan perusahaan – perusahaannya untuk menyebarkan dan mengajarkan teknologinya juga perlu dipertanyakan, kalau kita lihat betapa lambatnya proses “transfer of technologi ini berjalan dalam prakteknya.
Ada satu masalah lagi selain proses pengalihan teknologi itu sendiri yang perlu diperhatikan. Masalai ini adalah mengenai sesuai tidaknya teknologi yang dialihkan bagi kepentingan pembangunan Negara sedang berkembang. Teknologi yang dikembangkan dinegara maju bersumber pada desakan dan keadaan dinegara tersebut. Sedangkan kebutuhan dan keadaan dinegara sedang berkembang mungkin menuntut teknologi yang berbeda. Sekarang orang mulai mempertanyakan apakah computer, traktor – traktor besar, mesin serba otomatis memang teknologi yang diperlukan oleh Negara yang sedang berkembang pada saat ini. Apakah tidak lebih efektif apabila Negara maju membantu Negara sedang berkembang dalam pengembangan teknologi terbaru yang langsung merupakan jawaban bagi kebutuhan Negara sedang berkembang dan tidak hanya memberikan apa yang telah dikembangkan dinegara maju. Dari sini muncul ide – ide mengenai pentingnya mengembangkan teknologi madya dan sebagainya. Tetapi sampai saat ini belum ada jawaban yang tegas bagi pertanyaan seperti ini dan belum ada kesepakatan diantara para ekonom sendiri.
Bagaimana dengan sumber peningkatan yang lain? Saying bahwa kedua sumber ini tidak memperoleh perhatian yang sepadan disbanding dengan sumber teknologi baru tersebut. Kedua sumber ini pun tidak kalah pentingnya untuk peningkatan prodiktivitas.















DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
http://qyki.blogspot.com/2010/01/peranan-perdagangan-internasional-dalam.html
http://azthreenancy.blogspot.com/2010/01/efek-perdagangan-internasional-terhadap.html



Makalah Lengkap Tentang HARI RAYA SARASWATI

Subscribe
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu, 
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa , karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-  Nyalah, tugas makalah Acara 1 yang berjudul “Hari Raya Saraswati” selesai tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa tugas Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun demi keseempurnaan tugas ini.
            Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Semoga hasil Makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Om Santhi, Santhi, Santhi Om



                                                                                                            Penulis













 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Upacara dewa yadnya adalah upacara pemujaan dan persembahan sebagai wujud bakti kehadapan Hyang Widhi dan segala manifestasi-Nya, yang diwujudkan dalam bermacam-macam bentuk upakara. Upacara ini bertujuan untuk pengucapan terima kasih kepada Hyang Widhi atas kasih, rahmat dan karunia-Nya sehingga kehidupan dapat berjalan damai.
Upacara dewa yadnya umumnya dilaksanakan di sanggah-sanggah, pamerajan, pura, kayangan dan tempat suci lainnya yang setingkat dengan itu. Upacara dewa yadnya ada yang dilakukan setiap hari dan ada juga yang dilakukan secara periodik atau berkala. Contoh dari upacara dewa yadnya yang dilakukan setiap hari adalah puja tri sandya dan yadnya cesa. Sedangkan upacara dewa yadnya yang dilakukan pada hari-hari tertentu seperti: Galungan, Kuningan, Saraswati, Ciwaratri, Purnama dan Tilem, dan podalan lainnya.
Hari Raya Saraswati juga merupakan hari raya yang berdasarkan dewa yajnya. Hari raya saraswati dirayakan setiap 6 bulan sekali, dimana hari raya ini merupakan hari turunnya ilmu pengetahuan, dan dewi saraswati merupakan dewinya ilmu pengetahuan.
Sebagai dewinya ilmu pengetahuan Dewi Saraswati di gambarkan sebagai wanita yang berparas cantik dengan kulit yang putih bersinar. Selain itu Dewi Sarawati juga di gambarkan  memiliki empat tangan yang masing-masing menggemgam empat benda. Keempat benda tersebut memiliki makna masing-masing ang menggambarkan bagaimana ilmu pengetahuan itu.
 
1.2  RUMUSAN MASALAH
1.                  Bagaimanakah penggambaran dewi saraswti ?
2.                  Apa makna hari raya saraswati ?
1.3 TUJUAN
1.      Mengetahui bagaimana penggambaran dewi saraswati
2.      Mengetahui makna hari raya saraswati




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Penggambaran Dewi Saraswati
            Saraswati secara etimologi berasal dari kata Saras dan Wati. Saras artinya sesuatu yang mengalir, ucapan . Wati artinya yang memiliki atau mempunyai. Jadi Saraswati berarti sesuatu yang mempunyai sifat mengalirkan sumber pengetahuan dan kebijaksanaan.
            Dewi saraswati merupakan sakti dari dewa brahma , dalam hindu Saraswati merupakan personifikasi Hyang Widhi dalam pencitaan sebagai sakti Dewa Brahma. Didalam Weda, Dewi Saraswati disebut sebagai Dewi kebijaksanaan dan dewi sungai. Dalam Purnama dan Itihasa-lah Dewi Saraswati disebut-sebut sebagai sakti dari brahma. Kata Saraswati berasal dari urat kata Sanskerta ‘sr’ , yang berarti mengalir . Dalam Rg weda V.75.3, beliau disebut sebagai Dewi Sungai, disamping Gangga, Yamuna , susoma, dan lain-lain. Ia digambarkan sebagai wanita cantik berkulit putih bersih , merupakan perlambang bahwa ilmu pengetahuan suci akan memberikan keindahan dalam diri. Perilakunya lemah lembut, busana putih gemerlap dikenakan-Nya, terkesan sopan, menunjukkan bahwa pengetahuan suci akan membawa para pelajar pada kesehajaan.
 Saraswati dapat di gambarkan duduk atau berdiri diatas bungai teratai ,dimana teratai ini melambangkan kesucian , dan juga terdapat angsa yang merupakan wahana atau kendaraan suci dari-Nya, yang mana angsa tersebut adalah lambing kebijaksanaan . selain itu dalam penggambaran sering juga terlukis burung merak yang bermakna kewibawaan . beliau juga di gambarkan bertangan 4 dimana memegang :
a.       Keropak yang terletak pada tangan kanan bagian belakang yang merupakan lambing sumber ilmu pengetahuan yang suci, yang mengandung tuntutan untuk bekal kehidupan mahluk di dunia sepanjang masa. Di balik gambar keropak tersimpan pesan bahwa Tuhan adalah sumber segala macam pengetahuan , juga mengandung pesan bahwa seluruh pengetahuan adalah suci, karena itu perlu dijaga dan digunakan sesuai dengan fungsinya.
b.      Vina (kecapi) yang terletak pada tangan kiri bagian depan yang merupakan alat music ang melambangkan ilmu pengetahuan itu sebagai seni budaya yang agung sehingga semakin ilmu pengetahuan itu di plajari akan semakin mengasikkan. Dalam vina juga terkandung maksud bahwa ilmu pengetahuan spiritual,sains,dan teknologi harus mampu memancarkan vibrasi yang estetis atau yang indah sehingga menjadi sumber inspirasi pengembangan ilmu.
c.       Genitri terletak pada tangan kiri bagian belakang , yaitu berupa mata rantai yang tidak ada putus-putusnya sehingga ilmu pengetahuan tersebut tidak ada habis-habisnya untuk di pelajari Di balik gnitri tersimpan pesan bahwa segala ilmu pengetahuan harus saling memperkaya sehingga setiap cabang ilmu pengetahuan akan saling melengkapi satu sama lain.
d.      Teratai , merupakan atribut yang terletak pada tangan kanan bagian depan merupakan symbol ilmu pengetahuan yang suci , dimana bunga teratai tersebut dapat hidup dalam lumpur tang kotor namun bunganya tetap tegak  dan berada diatas dan tidak dicampur oleh kotoran lumur itu. Juga dapat berarti bahwa ilmu pengetahuan itu menghidupkan, memelihara, atau member kehidupan. Dengan ilmu pengetahuan manusia harus dapat hidup semakin aman , nyaman, damai, dan sejahtera. Ilmu pengetahuan tidak boleh mengancam kelangsungan hidup semua mahluk.
Selain memegang empat atribut yang dibawa di tangannya, dalam symbol-simbol Saraswati juga terdapat angsa putih ( hamsa/sowan) yang terdapat dalam symbol Saraswati sebagai pengapit yang berada di sebelah kiri-Nya, yang mengandung makna sebagai kebijaksanaan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
           Merak atribut yang terdapat dalam symbol Dewi Saraswati sebagai pengapit di sebelah kanan-Nya  yang mengandung makna rasa ego atau rasa terhadap yaitu tidak sombong, angkuh , kikir dan lain sejenisnya di dalam pengamalan ilmunya.

2.2  Makna Hari Raya Saraswati
   Hari raya untuk memuja Saraswati dilakukan setiap 210 hari yaitu setiap hari Sabtu Umanis Watugunung. Besoknya, yaitu hari Minggu Paing wuku Sinta adalah hari Banyu Pinaruh yaitu hari yang merupakan kelanjutan dari perayaan Saraswati. Perayaan Saraswati berarti mengambil dua wuku yaitu wuku Watugunung (wuku yang terakhir) dan wuku Sinta (wuku yang pertama).
Pada hari Sabtu wuku Watugunung itu, semua pustaka terutama Weda dan sastra-sastra agama dikumpulkan sebagai lambang stana pemujaan Dewi Saraswati. Di tempat pustaka yang telah ditata rapi dihaturkan upacara Saraswati. Upacara Saraswati yang paling inti adalah banten (sesajen) Saraswati, daksina, beras wangi dan dilengkapi dengan air kumkuman (air yang diisi kembang dan wangi-wangian). Banten yang lebih besar lagi dapat pula ditambah dengan banten sesayut Saraswati, dan banten tumpeng dan sodaan putih-kuning. Upacara ini dilangsungkan pagi hari dan tidak boleh lewat tengah hari. 
Menurut keterangan lontar Sundarigama tentang Brata Saraswati, pemujaan Dewi Saraswati harus dilakukan pada pagi hari atau tengah hari. Dari pagi sampai tengah hari tidak diperkenankan membaca dan menulis terutama yang menyangkut ajaran Weda dan sastranya. Bagi yang melaksanakan Brata Saraswati dengan penuh, tidak membaca dan menulis itu dilakukan selama 24 jam penuh. Sedangkan bagi yang melaksanakan dengan biasa, setelah tengah hari dapat membaca dan menulis. Bahkan di malam hari dianjurkan melakukan malam sastra dan sambang samadhi. 
Besoknya pada hari Radite (Minggu) Paing wuku Sinta dilangsungkan upacara Banyu Pinaruh. Kata Banyu Pinaruh artinya air ilmu pengetahuan. Upacara yang dilakukan yakni menghaturkan laban nasi pradnyam air kumkuman dan loloh (jamu) sad rasa (mengandung enam rasa). Pada puncak upacara, semua sarana upacara itu diminum dan dimakan. Upacara lalu ditutup dengan matirtha.
Dalam upacara atau hari raya Saraswati, bagi umat Hindu di Indonesia, upacara dihaturkan dalam tumpukan lontar-lontar atau buku-buku keagamaan dan sastra termasuk pula buku-buku ilmu pengetahuan lainnya. Bagi umat Hindu di Indonesia aksara yang merupakan lambang itulah sebagai stana Dewi Saraswati. Aksara dalam buku atau lontar adalah rangkaian huruf yang membangun ilmu pengetahuan aparawidya maupun parawidya. Aparawidya adalah ilmu pengetahuan tentang ciptaan Tuhan seperti Bhuana Alit dan Bhuana Agung. Parawidya adalah ilmu pengetahuan tentang sang pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu di Indonesia - juga di Bali - tidak ada pelinggih khusus untuk memuja Saraswati yang di Bali diberi nama lengkap Ida Sang Hyang Aji Saraswati. 
Gambar atau patung Dewi Saraswati yang dikenal di Indonesia berasal dari India. Dewi Saraswati ada digambarkan duduk dan ada pula versi yang berdiri di atas angsa dan bunga padma. Ada juga yang berdiri di atas bunga padma, sedangkan angsa dan burung meraknya ada di sebelah menyebelah dengan Dewi Saraswati. Tentang perbedaan versi tadi bukanlah masalah dan memang tidak perlu dipersoalkan. Yang terpenting dari penggambaran Dewi Saraswati itu adalah makna filosofi yang ada di dalam simbol gambar tadi. Dewi yang cantik dan berwibawa menggambarkan bahwa ilmu pengetahuan itu adalah sesuatu yang amat menarik dan mengagumkan. Kecantikan Dewi Saraswati bukanlah kemolekan yang dapat merangsang munculnya nafsu birahi.















BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
            Saraswati sebagai lambing dari ilmu pengetahuan digambarkan sebagai wanita yang berparas cantik dengan kulit yang bersinar yang merupakan perlambang bahwa ilmu pengetahuan suci akan memberikan keindahan dalam diri. Selain itu Dewi Saraswati juga di gambarkan memiliki empat tangan  dan masing-masing menggenggam empat benda, keempat benda tersebut mempunyai makna masing-masing yang menggambarkan bagaimana pengetahuan itu.
            Makna pemujaan Dewi Saraswati adalah untuk memuja dan bersyukur  kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan memfokuskan pada aspek Dewi Saraswati (simbol vidya) atas karunia ilmu pengetahuan yang di karuniakan kepada kita semua, sehingga akan terbebas dari avidyam   ( kebodohan), agar di bombing menuju ke kedamaian yang abadi.
3.2 Saran
            Dengan adanya perayaan Hari Raya Saraswati, di harapkan masyarakau Hindu lebih bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Dewi Saraswati yang merupakan dewinya ilmu pengetahuan., karena atas karunia ilmu pengetahuan yang di karuniakan kepada kita semua, kita dapat terbebas dari adanya kebodohan untuk membimbing menuju kedamaian.



DAFTAR PUSTAKA






















SIMAK JUGA ARTIKEL DAN MAKALAH LAINNYA

Soal UAS PKN TAHUN 2017