BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran umum Kabupaten Tabanan
4.1.1
Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Tabanan
Kabupaten Tabanan
merupakan salah satu dari 9 (Sembilan) kabupaten atau kota madya yang ada di
Propinsi Bali. Apabila dilihat dari letak geografisnya Kabupaten Tabanan
terletak di tengah - tengah Pulau Bali dengan batas - batas wilayah adalah
sebagai berikut:
1. Di
sebelah Utara, adalah berbatasan dengan Kabupaten Buleleng.
2. Di
sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Badung.
3. Di
sebelah Selatan, berbatasan dengan Samudra Indonesia.
4. Di
sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Jembrana.
Kondisi fisik daerah
Kabupaten Tabanan memiliki wilayah administrasi yang luasnya ± 839,33 km2
(83.993 ha) atau 14,90 % dari luas seluruh wilayah pulau Bali, yang terbagi
atas 10 (sepuluh) kecamatan, 117 (seratus tujuh belas) Desa Adat dan 739 (tujuh
ratus tiga puluh Sembilan) Banjar/Dusun.
4.1.2
Keadaan Jumlah Penduduk Kabupaten Tabanan
Berdasarkan
registrasi jumlah penduduk akhir tahun 2020, jumlah penduduk di Kabupaten
Tabanan adalah sebanyak 394.002 jiwa. Dengan jumlah penduduk sebesar Itu maka
bila dibandingkan dengan luas Kabupaten Tabanan mempunyai tingkat kepadatan penduduk
yang relative tinggi dengan rata-rata tingkat kepadatan penduduk adalah 5975
jiwa/km2, dan dengan pertambahan rata-rata sebesar 3422 per-tahun. Dari seluruh
Kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan, Kecamatan Kediri merupakan Kecamatan
yang paling padat penduduknya yaitu 1.178,40 jiwa/km2. dan yang terkecil adalah
Kecamatan Selemadeg Barat 209.84 jiwa/km2
Berikut ini disajikan
data jumlah penduduk Kabupaten Tabanan dan rata-rata pertumbuhan per-tahun
selama 6 tahun dari tahun 2015 sampai dengan 2020, dan data jumlah penduduk,
luas kecamatan serta kepadatan penduduk per-Kecamatan di Kabupaten Tabanan
tahun 2015-2020 adalah seperti tabel 4.1 dan 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data Jumlah Penduduk dan Tingkat Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Tabanan
dari tahun 2015-2020
No |
Tahun |
Penduduk |
TK.
Pertumbuhan (%) |
||
Penduduk Laki (Jiwa) |
Perempuan
(Jiwa) |
Jumlah
(Jiwa) |
|||
1 |
2015 |
187.717 |
192.605 |
380.322 |
- |
2 |
2016 |
189316 |
193.805 |
383.121 |
0,35 |
3 |
2017 |
191.123 |
195.727 |
386.850 |
0,39 |
4 |
2018 |
193.862 |
197.109 |
390.971 |
0,44 |
5 |
2019 |
195.284 |
198.720 |
394.004 |
0,40 |
6 |
2020 |
197,842 |
199.429 |
397.271 |
0,82 |
Rata
- rata Pertambahan Penduduk : 3.422,50 (0,36%)
Sumber : BPS Kabupaten Tabanan 2020
Dari data tabel 5
tersebut diatas jumlah penduduk pada tahun 2015 adalah 380.322 jiwa kemudian
pada tahun 2016 jumlah penduduk 383.121 jiwa tingkat pertumbuhannya mencapai
0,35%, pada tahun 2017 pertumbuhan penduduk menjadi 386.850 jiwa tingkat
pertumbuhannya 0,39%, tahun 2018 Penduduk mengalami peningkatan menjadi 390.971
jiwa pertumbuhannya 0,44% , jumlah penduduk pada tahun 2019 mencapai 394.004
jiwa tingkat pertumbuhannya yaitu sebesar 0,40%, dan jumlah penduduk pada tahun 2020 mencapai
397.271 jiwa tingkat pertumbuhannya yaitu sebesar 0,82%. pertumbuhan penduduk
setiap tahun mengalami peningkatan dan pertumbuhan terbesar yaitu pada tahun
2018 yaitu 0,44%. Untuk lebih jelasnya persebaran penduduk per-kecamatan dapat
diikuti pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 data jumlah penduduk luas Kecamatan serta kepadatan
penduduk
Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan
tahun 2020
No |
Kecamatan |
Jumlah Penduduk
(Jiwa) |
Luas Kecamatan (Km2) |
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2) |
1 |
Selemadeg |
20.949 |
57,51 |
364,27 |
2 |
Sel. Barat |
21.876 |
104,25 |
209,84 |
3 |
Sel. Timur |
23.728 |
65,22 |
363,81 |
4 |
Kerambitan |
37.990 |
42,39 |
896,20 |
5 |
Tabanan |
55.551 |
51,40 |
1.080,76 |
6 |
Kediri |
63.162 |
53,60 |
1.178,40 |
7 |
Marga |
39.951 |
44,79 |
891,96 |
8 |
Baturiti |
41.877 |
99,17 |
422,27 |
9 |
Penebel |
49.022 |
141,98 |
345,27 |
10 |
Pupuan |
39.898 |
179,02 |
222,87 |
Jumlah |
394.004 |
839,33 |
5.975,65 |
Sumber
: BPS Kabupaten Tabanan Tahun 2020
4.1.3 Karakteristik
daerah penelitian
Dilihat dari segi
kegiatan perkotaan memiliki dua fungsi yang sangat penting, di mana fungsi
pertama merupakan fungsi dasar yang berkenaan dengan berbagai kegiatan
akomodasi, antara lain : (1) pusat perdagangan, (2) pusat industri, (3) pusat
komonikasi, (4) pusat kegiatan jasa regional. Sedangkan fungsi kedua merupakan
penunjang bagi penyelenggaraan lain, berupa : (1) pusat pemerintahan, (2) pusat
kegiatan pendidikan, (3) pusat pelayanan kesehatan, (4) pusat utilitas
perkotaan, dan (5) pusat pertahanan keamanan.
Pertumbuhan penduduk diperkotaan yang sangat pesat
disebabkan
adanya 3 (tiga) faktor, yaitu:
1. Pertumbuhanan
penduduk merupakan selisih dari tingkat fertilitas dengan Mortalitas.
2. Urbanisasi,
yaitu masuknya pendatang dari desa-desa ke kota, baik dengan tujuan sementara
maupun menetap.
3. Pemekaran
kota dengan menggabungkan kota dengan kota sekitarnya.
Melihat pernyataan
tersebut di atas, maka keberadaan masyarakat baik sebagai kelompok masyarakat
buruh, pedagang, pegawai/karyawan yang selanjutnya akan membentuk pola-pola
masyarakat di Kecamtan Kediri Kabupaten Tabanan.
Hal ini dapat dilihat
dari berbagai kelompok masyarakat yang cenderung pada mulanya melakukan
kegiatan usaha pada daerah tujuan diperkotaan dengan berbagai pertimbangan ciri
- ciri kehidupan dengan latar belakang yang berbeda, seperti:
1. Kelompok
masyarakat yang tergantung dalam organisasi baik banjar-banjar, atau adat yang
sangat melekat dengan kehidupan keagamaan (khususnya agama Hindu), serta masih
terikat pada tata cara kehidupan tradisional.
2. Kelompok
masyarakat pendatang, baik masyarakat buruh, sopir, maupun pedagang yang
akhirnya menetap sebagai penduduk perkotaan.
3. Kelompok
masyarakat seperti pegawai negeri, anggota TNI/Polri, dan karyawan, meskipun
diantara mereka adalah pendatang karena kekhususannya mereka tidak dapat
disamamakan dengan buruh maupun pedagang.
4. Kelompok
wisatawan, baik asing maupun domestik karena mereka hanya tinggal beberapa lama
sebagai penduduk kota.
Titik berat pembangunan
di Kecamatan Kediri Kapupaten Tabanan tetap berlandaskan pada pedoman pemecahan
permasalahan yang menyangkut bidang utama yaitu :
1. Bidang ekonomi
Kondisi pembangunan
daerah di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan yang
cukup mendesak dan perlu untuk diatasi adalah pembangun di sektor pertanian
mengingat Kabupaten Tabanan
adalah daerah agraris pertanian, dan bagaimana mengupayakan agar
pembangunan sektor ini saling kait-mengait dengan sektor pembangunan lainnya,
seperti: sektor pariwisata, dan industri. Sektor pariwisata ini bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup rakyat, khususnya para petani, peternak
dan nelayan, serta dapat memperluas kesempatan/lapangan kerja. Sektor industri
agar mendapatkan perhatian yang serius, yang diarahkan pada usaha peningkatan jumlah dan
jenis industri, serta dapat mengusahakan peningkatan mutu hasil-hasil industri.
Pembinaan disektor industri yang dapat menyerap tenaga kerja yang banyak
seperti industri kerajinan rakyat, di mana daerah Kabupaten Tabanan ini
berpotensi dalam pengembangan kegiatan kerajinan rakyat dalam mendukung
pembangunan sektor pariwisata, dalam memperluas kesempatan berusaha dan dapat meningkatkan
penerimaan devisa
2. Bidang sosial
Pembangunan di bidang
sosial ini meliputi beberapa sektor seperti : kesehatan, pendidikan, agama dan
lingkungan perkotaan. Dari segi kesehatan
terhadap usaha peningkatan kesehatan masyarakat yang dilaksanakan
raelalui suatu pembangunan sarana dan prasarana kesehatan seperti : Rumah Sakit/Puskesmas, pemberantasan penyakit
menular, penyediaan
obat-obatan dan penyebaran
pos-pos keluarga berencana di setiap Kecamatan sampai ke
tingkat Desa/Banjar. Pembangunan di bidang pendidikan telah dilaksanakan
pembangunan sarana dan prasarana dibidang pendidikan, seperti : pembangunan
gedung-gedung dan rehabilitasi gedung SD, SMP, dan SMA, serta peningkatan
kualitas SDM di bidang pendidikan. Pembangunan dibidang agama juga tidak kalah
pentingnya, dan tetap menjadi fokus perhatian pemerintah. Hal ini terbuku"
dari usaha pemerintah yang telah melaksanakan pembangunan tempal-tempat ibadah
atau persembahyangan, memberikan bantuan-bantuan kepada desa adat, serta
pembinaan kerukunan antar umat beragama.
3. Bidang Umum
Pembangunan dibidang
umum ini diarahkan pada kepentingan yang
sangat mendesak meliputi : peningkatan prasarana fisik pemerintahan dan
keamanan serta ketertiban umum.
Peningkatan prasara fisik pemerintah sangat penting dalam usaha
menciptakan kerja yang dapat memberikan suasana ketenangan dan kesegaran serta
rasa kebangsaan dari pelaksanaan pemerintahan. Hal ini merupakan syarat untuk
meningkatkan kreatifitas serta untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang
maksimal, sasaran pokok pembangunan daerah di Kabupaten Tabanan yang diharapkan
adalah terciptanya landasan yang kuat untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan
sendiri menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan landasan sila ke 4
(empat)
4.1.4
Keadaan geografis daerah penelitian
1.
Letak geografis
Kecamatan Kediri
merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Tabanan provinsi Bali. Luas
wilayah Kecamatan Kediri 53,60 Km2, ketinggian dari permukaan laut 0-350 M.
Jarak K«amatan Kediri ke ibu kota provinsi ( Kota Denpasar ) 25 Km. Dalam
struktur Pemerintahan Kecamatan Kediri terdiri dari 15 desa.
2.
Keadaan iklim
Sebagainana layaknya
Kecamatan Kediri di klasifikasikan sebagai daerah tropis memiliki 2 musim
yaitu:
a. Musim
Hujan
b. Musim
Kemarau
Berdasarkan data
monografi Kecamatan Kediri tahun 2020 jumlah penduduk adalah sebanyak 105.831
orang yang terdiri dari 52.588 orang dan 53.243 perempuan dengan jumlah kepala
keluarga 22.485 KK. Kalau ditinjau dari mata pencahariannya penduduk Kecamatan
Kediri sebagian besar adalah sebagai pedagang disamping sebagai peternak, pegawai
negeri, pensiunan dan lain sebagainya seperti yang tercantum pada table 4.4
berikut :
Tabel 4.3 : Jumlah Penduduk menurut
mata pencaharian di Kecamatan Kediri
Tahun 2020
No |
Mata
Pencaharian |
Jumlah |
Prsentase |
1 |
Pedagang |
3,284 |
33,30 |
2 |
PNS |
2.490 |
25,25 |
3 |
ABRI |
405 |
4,11 |
4 |
Pensiunan |
720 |
7,30 |
5 |
Peternak |
2.962 |
30,04 |
Jumlah |
9.861 |
100 |
Sumber
: Monografi Kecamtan Kediri tahun 2020
2.
Keadaan demografi
Berdasarkan data
kependudukan jumJah penduduk di Kecamatan Ktdiri Kabupaten Tabanan adalab 4.577
jiwa yang terdiri dari 2.228 laki-laki dan 2.349 perempuan serta kepadatan
penduduk rata-rata 429 jiwa per km2
3.
Keadaan sosial ekonomi
Mata pencaharian penduduk
di scbagain besar pada sektor pertanian, perkebunan yang
lainnya adalah dari
sektor perdagangan, industri,
peternakan,pengangkutan dan komunikasi,
pemerintahan dan jasa-jasa
4.1.5
Keadaan LPD di Kecamatan Kediri
Lembaga Perkreditan
Desa (LPD) di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan,
berjumlah 21 LPD yang memiliki prospek cukup cerah sebagai lembaga keuangan non-Bank
dalam membantu pembangunan pedesaan, karena di Desa, Kediri, Desa Kediri,
Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan merupakan sentral usaha kecil dan menengah.
Keberadaan LPD sangat membantu masyarakat, adapun keberadaan Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan tabanan, Kabupaten Tabanan tahun 2020.
4.1.6 Struktur Organisasi LPD Desa Kediri
Lembaga
Perkreditan Desa di Kecamatan Kediri Sebagai suatu badan desa, setiap LPD
memerlukan struktur organisasi agar aktifitas usahanya dapat berjalan dengan
baik, struktur organisasi mengatur semua kegiatan tugas dan tanggung jawab
serta hubungan kerjadalam suatu organisasi, serta akan dapat diketahui dengan
jelas antara satu bidang dengan bidang yang lainnya.
Adapun
struktur organisasi LPD Desa di Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan pada gambar
4.1 sebagai berikut
-------------------------------
Gambar 4.1 Struktur Organisasi LPD
Setelah melihat
struktur organisasi di atas maka dapat dijelaskan tugas dan tanggung jawab
masing - masing bagian sebagai berikut:
1. Desa
pekraman
a. Tediri
dan krama dan prajuru desa pekraman dalam pelaksanaanya diwakili oleh kelian
desa pekraman.
b. Desa
pekraman merupakan pemilik lembaga perkreditan desa sehingga kebijaksanaan yang
akan dijalankan oleh badan pengurus mendapat persetujuan desa adat yang
diwakili oleh kelian desa adat.
c. Badan
pengurus LPD diangkat dan diberhentikan oleh desa pekraman melalui rapat warga
desa pekraman.
d. Apabila
ada debitur yang belum memenuhi kewajibannya diumumkan dalam rapat.
2. Kepala LPD
a. Mengelola
pinjaman modal permodalan, persetujuan sampai pada penyimpanan dan
penandatanganan perjanjian.
b. Membuat
rencana kerja dan program pelaksaannya termasuk rencana anggaran pendapatan
belanja.
c. Pelaksanaan
daripada kebijaksanaan yang telah dihasilkan dalam rapat desa.
d. Bertanggungjawab
kedalam dan keluar, yaitu ke dalam bertanggung jawab alas jalannya perkembangan LPD dan keluar
bertanggung jawab mewakili LPD dalam
kerjasamanya dengan pihak ketiga.
3. Tata usaha
a. Memelihara
bukti-bukti dari petugas keliling maupun bukti transaksi di kantor LPD.
b. Memutahirkan
kredit, tabungan dan deposito berdasarkan lembar lain dari bukti yang
diterimanya dari petugas keliling maupun bukti transaksi di kantor.
c. Mencalat
nota debet atau kredit yang diterima dari bank atau pengeluaran cek dan giro
pada buku bank menurut slip jurnal unruk transaksi non kas tidak berhubungan
dengan nasabah.
d. Pada
akhir bulan memindahkan neraca percobaan ke laporan berikumya.
e. Pada akhir
tahun, memindahkan saldo ke neraca
ke awal tahun berikutnya.
f. Bertanggung
jawab kepada Kepala LPD atas kelancaran pelaksanaan tugas-tugas bagian
administrasi umum.
4.
Kasir
a. Menerima
uang baik dari nasabah maupun dari pihak lain.
b. Mengeluarkan
uang untuk memberikan pinjaman, pencairan tabungan dan deposito, pelunasan
pinjaman yang diterima, pembayaran biaya bunga simpanan berjangka maupun
deposito.
c. Memberi
jasa perbankan lainnya kepada nasabah, misalnya pembayaran tagihan listrik, dan
LPD dapat juga menerima pembayaran dari
nasabah baik secara tunai atau dengan pemindahan buku.
d. Bertanggung jawab
kepada LPD mengenai
transaksi uang tunai.
5. Petugas Lapangan
a. Memungut
simpanan uang sukarela dari warga masyarakat desanya dalam bentuk tabungan
sukarela maupun dalam bentuk simpanan berjangka yang sesuia nenurut ketentuan
yang berlaku.
b. Memungut
atau menerima setoran atau cicilan dari nasabah atau pinjaman dari warga
masyarakat desanya dan disetor ke kasir.
c. Menyetor hasil
pungutan tersebut kepada
LPD bersangkutan.
d. Melaksanakan
fungsi-fungsi lain yang diberikan atasannya dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada kepala LPD.
6. Bidang Usaha Lembaga Perkreditan Desa
LPD dalam melakukan kegiatan
yang terbatas pada desa pekraman dalam memberikan jasa-jasa sebagai berikut :
a.
Tabungan (Simpanan Sukarela) yaitu simpanan
dari masyarakat pada LPD tanpa penetapan jangka waktu penarikannya serta
menggunakan syarat-syarat tertentu yang ditentukan oleh LPD.
b.
Deposito (Simpanan berjangka) Yaitu simpanan
dari masyarakat pada LPD yang
penarikannya dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara
pihak ketiga dengan LPD ketentuan yang berlaku.
c.
Kredit Pemberian kredit oleh LPD ada dua
macam yaitu:
1)
Kredit bulanan Yaitu suatu bentuk kredit
yang pembayaran angsurannya dilakukan tiap bulan.
2)
Kredit musiman yaitu bentuk kredit yang pembayaran angsurannya dilakukan
tiap musim panen. Kredit ini biasanya diperuntukkan bagi petani.
4.2
Hasil Analisis dan Pengujian Hipotesis
4.2.1
Analisis regresi linear berganda
Analisis yang digunakan
dalam bentuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi laba LPD di Desa,
Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan adalah Analisis
Regresi Linear Berganda dengan banluan program SPSS. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah laba LPD (Y) di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri,
Kabupaten Tabanan, sedangkan variabel bebasnya adalah Tabungan (X1),
Kredit (X2) dan Nasabah (X3) adapun rangkuman hasil pengolahan data seperti pada
tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.4 Rangkuman Hasil
Penelitian
Variabel
Bebas |
Koefisien
Regresi |
T |
Sig |
Tabungan
(XI) Kredit
(X2) Nasabah
(X3) |
0,210 0,051 403097,021 |
3,665
4,818 1,099 |
0.011 0.003 0.314 |
Konstanta Koefisien
Determinasi (R2) F
rasio Signifikansi |
614906475,2 0,832 9,931 0,010 |
|
|
Sumber: Lampiran 2
Berdasarkan
rangkuman hasil penelitian
data diperoleh model persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut: Y= 614906475,2 + 0,210 X1 + 0,051 X2- 403097,021
X3
Hasil dari persamaan
regresi linear berganda diatas menunjukkan arah pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat yang ditunjukkan oleh koefisien masing-masing
variabel bebasnya. Koefisien
regresi β1 bertanda positif berarti variabel kredit mempunyai pengaruh yang
searah terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri,
Kabupaten Tabanan, demikianpula Koefisien β2 bertanda positif berarti variabel simpanan mempunyai
pengaruh yang searah terhadap laba LPD di Kccamatan Kediri Kabupaten
Tabanan dan nilai koefisien β3
suku bunga kredit bertanda negatif mempunyai pengaruh yang tidak searah
terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri,
Kabupaten Tabanan Untuk melihat bermakna atau tidaknya pengaruh masing-masing
faktor tersebut, maka perlu dilakukan pengujian baik secara parsial maupun
simultan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa
Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan
1.
Intercept
(b0)
Intercept (b0) sebesar 614906475,2
artinya apabila Tabungan, Kredit dan Nasabah konstan, maka laba LPD di Desa,
Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan rata-rata sebesar Rp 6.149.064.752
2.
Tabungan
Koefisien regresi X1 sebesar 0,210 berarti bahwa apabila Tabungan
meningkat sebesar satu juta rupiah maka akan meningkatkan laba LPD di Desa,
Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan akan meningkat
rata-rata sebesar 0,210 juta rupiah, dengan asumsi variabel Tabungan konstan.
3.
Kredit
Koefisien regresi X2 sebesar 0,051 berarti bahwa peningkatan
simpanan naik sebesar satu juta rupiah. Maka laba LPD di Desa, Kediri, Desa
Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan akan meningkat rata rata sebesar
0,051 juta rupiah, dalam arti meningkatnya simpanan akan mengakibatkan
meningkatnya laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten
Tabanan 0,051 juta rupiah dengan asumsi variabel kredit dan suku bunga kredit
konstan.
4.
Nasabah
Koefisien regresi X3 sebesar 403097,021 berarti bahwa
peningkatan suku bunga kredit naik sebesar satu persen , maka laba LPD di Desa,
Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan akan menurun rata rata
sebesar 403.097.021 rupiah, dalam arti meningkatnya jumlah Nasabah pada LPD di Desa,
Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan akan mengakibatkan
penurunan laba LPD sebesar 403.097.021 ribu rupiah dengan asumsi variabel Kredit
dan Tabungan konstan.
4.2.2
Penguji
hipotesis
1.
Pengujian secara parsial
Uji parsial atau
uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas (X)
terhadap variabel tergantung (Y). Dengan melakukan pengujian secara parsial
maka dapat diketahui nyata tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten
Tabanan Dari pengujian ini sekaligus dapat dibuktikan apakah hipotesis yang
menyatakan bahwa variabel kredit mempunyai pengaruh positif dan nyata secara
parsial dan simpanan secara parsial mempunyai pengaruh positif tetapi tidak
nyata serta suku bunga kredit secara parsial mempunyai pengaruh tidak nyata
negatif terhadap laba LPD di Desa,
Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan diterima atau ditolak.
a. Pengujian
Tabungan terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Desa Kediri, Kecamatan
Kediri, Kabupaten Tabanan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nyata
tidaknya pengaruh variabel Tabungan terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa
Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1)
Rumusan Hipotesis
H0:
β1 = 0, berarti Tabungan berpengaruh positif dan tidak nyata terhadap
laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan
Kediri,
Kabupaten Tabanan
H1:
β1 > 0, berarti Tabungan berpengaruh positif dan nyata terhadap laba
LPD di Desa,
Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri,
Kabupaten
Tabanan
2)
Taraf nyata a = 5%, df= (n-k)« (10-4) = 6
t tabel=t (0,05;6) = 1,943
3)
Menghitung t hitung
Dengan
menggunakan program pengolahan data SPSS diperoleh hasil t hitung = 3,665
4)
Kriteria uji
Apabila
t hitung < t tabel maka H0 diterima Apabila t hitung > t tabel
maka H0 ditolak
5)
Kesimpulan Oleh karena t hitung > t
tabel atau 3,665 > 1,943 maka H0 ditolak dan H1
diterima, atau nilai signifikannya (0,010) lebih kecil dari 5% (0,05). Ini berarti
bahwa Tabungan berpengaruh positif dan nyata terhadap laba LPD di Desa, Kediri,
Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan
Gambar 4.2 Daerah Pengujian
Penerimaan dan Penolakan Ho dengan Uji t
b. Pengujian
Kredit terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri,
Kabupaten Tabanan
Pengujian
ini dilakukan untuk mengetahui nyata tidaknya pengaruh variabel simpanan terhadap laba LPD di
Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Rumusan
hipotesis
H0 : β2 = 0, berarti Kredit
berpengaruh Positif dan tidak nyata terhadap laba
LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan
Kediri, Kabupaten
Tabanan
H2 : β2> 0, berarti kredit
berpengaruh positif dan nyata terhadap Laba LPD
di Desa, Kediri,
Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten
Tabanan
2) Taraf
nyata a - 5%, df = (n-k) = (10-4) = 6
t label = t (0,05; 6) = 1,943
3) Menghitung
t hitung
Dengan menggunakan program
pengolahan data SPSS diperoleh hasil t hitung = 4,818
4) Kriteria
Uji
Apabila t hitung < t tabel maka H0
diterima
Apabila t hitung > t tabel maka H0
ditolak
5) Kesimpulan
Oleh karena t hitung < t tabel 4,818
> 1,943 maka H0 ditolak dan H2 diterima atau nilai signifikansinya
(0,003) lebih kecil dari 5% (0,05) ini
berarti bahwa Kredit berpengaruh positif dan nyata terhadap laba LPD di Desa,
Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.
Gambar 4.3 Daerah Pengujian
Penerimaan dan Penolakan Ho dengan Uji t
c. Pengujian
Nasabah terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri,
Kabupaten Tabanan
Pengujian
ini dilakukan untuk mengetahui nyata tidaknya pengaruh variabel Nasabah terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa
Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Rumusan
hipotesis
H0 : β3 = 0,
berarti Nasabah berpengaruh positif dan tidak nyata secara parsial
terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa
Kediri, Kecamatan
Kediri, Kabupaten Tabanan
H3: β3 >
0, berarti Nasabah berpengaruh positif dan nyata secara parsial
terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa
Kediri, Kecamatan
Kediri, Kabupaten Tabanan
2) Taraf
nyata a=5%, df- (n-k) = (10-4) = 10
t table = t (0,05;
6) =1,943
3) Menghitung
t hitung
Dengan menggunakan program pengolahan
data SPSS diperoleh hasil t hitung = 1,099
4) Kriteria
Uji
Apabila t hitung < t tabel maka H0
diterima
Apabila t hitung > t tabel maka H0
ditolak
5) Kesimpulan
Oleh karena t hitung > t table atau
1,099 < 1,943 maka H0 ditolak
dan H3 diterima atau nilai
signifikansinya (0,314) lebih besar dari 5% (0,05). Ini berarti bahwa Nasabah berpengaruh
positif dan tidak nyata terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri,
Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan
Gambar 4.4 Daerah Pengujian
Penerimaan dan Penolakan Ho dengan Uji t
2.
Uji
F (Pengujian Secara Simultan )
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nyata tidaknya
pengaruh variabel Tabungan, Kredit dan Nasabah secara simultan terhadap laba
LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Rumusan
hipotesis
H0 : B1 = B2 = B3 = 0,
berarti Tabungan, Kredit dan Nasabah berpengaruh tidak nyata secara simultan
terhadap laba LPD di Desa Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten
Tabanan.
b.
Taraf
nyata
a = 5%, df - (k-1 ; n-k)
= (4-1) ; (10-4)
= (3,6)
F table = F 0,05 (3;6) = 4,76
c.
Menghitung
F hitung
Dengan menggunakan program pengolahan data SPSS diperoleh hasil F
Hitung = 9,931.
d.
Kriteria
Uji:
Apabila F hitung < F tabel maka H0 diterima
Oleh karena F hitung = 9,931 > F tabel -
3,6 maka H0 ditolak dan H1 diterima atau nilai
signifikansinya (1,010) lebih kecil dari 5 % (0,05). Ini berarti bahwa Tabungan,
Kredit dan Nasabah berpengaruh nyata secara simultan terhadap laba LPD di Desa
Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.
F (F)
Gambar 4.5 Daerah Pengujian
Penolakan dan Penerimaan Ho dengan Uji F
3.
Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil regresi dengan menggunakan SPSS
diperoleh hasil R2 = 0,832. Besarnya nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,832 artinya bahwa variasi naik turunnya laba LPD di Desa, Kediri, Desa
Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan 83,2% dipengaruhi oleh variabel Tabungan
(X1), Kredit (X2) dan Nasabah (X3), sedangkan
sisanya 16,8% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK DENGAN MENJAGA TATA KRAMA TANPA MENGHINA SUATU RAS, SUKU, DAN BUDAYA