CLICK FOR CLAIM PROMO !

Kamis, 02 Juni 2022

CONTOH BAB IV SKRIPSI TENTANG LPD DESA KEDIRI

Subscribe

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

4.1 Gambaran umum Kabupaten Tabanan

4.1.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Tabanan

Kabupaten Tabanan merupakan salah satu dari 9 (Sembilan) kabupaten atau kota madya yang ada di Propinsi Bali. Apabila dilihat dari letak geografisnya Kabupaten Tabanan terletak di tengah - tengah Pulau Bali dengan batas - batas wilayah adalah sebagai berikut:

1.      Di sebelah Utara, adalah berbatasan dengan Kabupaten Buleleng.

2.      Di sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Badung.

3.      Di sebelah Selatan, berbatasan dengan Samudra Indonesia.

4.      Di sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Jembrana.

Kondisi fisik daerah Kabupaten Tabanan memiliki wilayah administrasi yang luasnya ± 839,33 km2 (83.993 ha) atau 14,90 % dari luas seluruh wilayah pulau Bali, yang terbagi atas 10 (sepuluh) kecamatan, 117 (seratus tujuh belas) Desa Adat dan 739 (tujuh ratus tiga puluh Sembilan) Banjar/Dusun.

4.1.2 Keadaan Jumlah Penduduk Kabupaten Tabanan

Text Box: 48Berdasarkan registrasi jumlah penduduk akhir tahun 2020, jumlah penduduk di Kabupaten Tabanan adalah sebanyak 394.002 jiwa. Dengan jumlah penduduk sebesar Itu maka bila dibandingkan dengan luas Kabupaten Tabanan mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang relative tinggi dengan rata-rata tingkat kepadatan penduduk adalah 5975 jiwa/km2, dan dengan pertambahan rata-rata sebesar 3422 per-tahun. Dari seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan, Kecamatan Kediri merupakan Kecamatan yang paling padat penduduknya yaitu 1.178,40 jiwa/km2. dan yang terkecil adalah Kecamatan Selemadeg Barat 209.84 jiwa/km2

Berikut ini disajikan data jumlah penduduk Kabupaten Tabanan dan rata-rata pertumbuhan per-tahun selama 6 tahun dari tahun 2015 sampai dengan 2020, dan data jumlah penduduk, luas kecamatan serta kepadatan penduduk per-Kecamatan di Kabupaten Tabanan tahun 2015-2020 adalah seperti tabel 4.1 dan 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data Jumlah  Penduduk dan Tingkat  Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Tabanan dari tahun 2015-2020

 

No

Tahun

Penduduk

TK. Pertumbuhan (%)

 

Penduduk  Laki (Jiwa)

Perempuan (Jiwa)

Jumlah (Jiwa)

1

2015

187.717

192.605

380.322

-

2

2016

189316

193.805

383.121

0,35

3

2017

191.123

195.727

386.850

0,39

4

2018

193.862

197.109

390.971

0,44

5

2019

195.284

198.720

394.004

0,40

6

2020

197,842

199.429

397.271

0,82

Rata - rata Pertambahan Penduduk : 3.422,50 (0,36%)

Sumber : BPS Kabupaten Tabanan 2020

Dari data tabel 5 tersebut diatas jumlah penduduk pada tahun 2015 adalah 380.322 jiwa kemudian pada tahun 2016 jumlah penduduk 383.121 jiwa tingkat pertumbuhannya mencapai 0,35%, pada tahun 2017 pertumbuhan penduduk menjadi 386.850 jiwa tingkat pertumbuhannya 0,39%, tahun 2018 Penduduk mengalami peningkatan menjadi 390.971 jiwa pertumbuhannya 0,44% , jumlah penduduk pada tahun 2019 mencapai 394.004 jiwa tingkat pertumbuhannya yaitu sebesar 0,40%, dan  jumlah penduduk pada tahun 2020 mencapai 397.271 jiwa tingkat pertumbuhannya yaitu sebesar 0,82%. pertumbuhan penduduk setiap tahun mengalami peningkatan dan pertumbuhan terbesar yaitu pada tahun 2018 yaitu 0,44%. Untuk lebih jelasnya persebaran penduduk per-kecamatan dapat diikuti pada tabel 4.2 berikut ini:

 

Tabel 4.2  data jumlah penduduk luas Kecamatan serta kepadatan penduduk

Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan tahun 2020

 

No

 

Kecamatan

 

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Luas Kecamatan

(Km2)

Kepadatan

Penduduk

(Jiwa/Km2)

1

Selemadeg

20.949

57,51

364,27

2

Sel. Barat

21.876

104,25

209,84

3

Sel. Timur

23.728

65,22

363,81

4

Kerambitan

37.990

42,39

896,20

5

Tabanan

55.551

51,40

1.080,76

6

Kediri

63.162

53,60

1.178,40

7

Marga

39.951

44,79

891,96

8

Baturiti

41.877

99,17

422,27

9

Penebel

49.022

141,98

345,27

10

Pupuan

39.898

179,02

222,87

Jumlah

394.004

839,33

5.975,65

Sumber : BPS Kabupaten Tabanan Tahun 2020

4.1.3 Karakteristik daerah penelitian

Dilihat dari segi kegiatan perkotaan memiliki dua fungsi yang sangat penting, di mana fungsi pertama merupakan fungsi dasar yang berkenaan dengan berbagai kegiatan akomodasi, antara lain : (1) pusat perdagangan, (2) pusat industri, (3) pusat komonikasi, (4) pusat kegiatan jasa regional. Sedangkan fungsi kedua merupakan penunjang bagi penyelenggaraan lain, berupa : (1) pusat pemerintahan, (2) pusat kegiatan pendidikan, (3) pusat pelayanan kesehatan, (4) pusat utilitas perkotaan, dan (5) pusat pertahanan keamanan.

Pertumbuhan  penduduk diperkotaan yang sangat pesat disebabkan

adanya 3 (tiga) faktor, yaitu:

1.      Pertumbuhanan penduduk merupakan selisih dari tingkat fertilitas dengan Mortalitas.

2.      Urbanisasi, yaitu masuknya pendatang dari desa-desa ke kota, baik dengan tujuan sementara maupun menetap.

3.      Pemekaran kota dengan menggabungkan kota dengan kota sekitarnya.

Melihat pernyataan tersebut di atas, maka keberadaan masyarakat baik sebagai kelompok masyarakat buruh, pedagang, pegawai/karyawan yang selanjutnya akan membentuk pola-pola masyarakat di Kecamtan Kediri Kabupaten Tabanan.

Hal ini dapat dilihat dari berbagai kelompok masyarakat yang cenderung pada mulanya melakukan kegiatan usaha pada daerah tujuan diperkotaan dengan berbagai pertimbangan ciri - ciri kehidupan dengan latar belakang yang berbeda, seperti:

1.      Kelompok masyarakat yang tergantung dalam organisasi baik banjar-banjar, atau adat yang sangat melekat dengan kehidupan keagamaan (khususnya agama Hindu), serta masih terikat pada tata cara kehidupan tradisional.

2.      Kelompok masyarakat pendatang, baik masyarakat buruh, sopir, maupun pedagang yang akhirnya menetap sebagai penduduk perkotaan.

3.      Kelompok masyarakat seperti pegawai negeri, anggota TNI/Polri, dan karyawan, meskipun diantara mereka adalah pendatang karena kekhususannya mereka tidak dapat disamamakan dengan buruh maupun pedagang.

4.      Kelompok wisatawan, baik asing maupun domestik karena mereka hanya tinggal beberapa lama sebagai penduduk kota.

Titik berat pembangunan di Kecamatan Kediri Kapupaten Tabanan tetap berlandaskan pada pedoman pemecahan permasalahan yang menyangkut bidang utama yaitu :

1. Bidang ekonomi

Kondisi pembangunan daerah di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan yang cukup mendesak dan perlu untuk diatasi adalah pembangun di sektor   pertanian   mengingat   Kabupaten   Tabanan   adalah   daerah agraris  pertanian, dan bagaimana mengupayakan agar pembangunan sektor ini saling kait-mengait dengan sektor pembangunan lainnya, seperti: sektor pariwisata, dan industri. Sektor pariwisata ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup rakyat, khususnya para petani, peternak dan nelayan, serta dapat memperluas kesempatan/lapangan kerja. Sektor industri agar mendapatkan perhatian yang serius, yang diarahkan pada usaha peningkatan  jumlah  dan jenis industri, serta dapat mengusahakan peningkatan mutu hasil-hasil industri. Pembinaan disektor industri yang dapat menyerap tenaga kerja yang banyak seperti industri kerajinan rakyat, di mana daerah Kabupaten Tabanan ini berpotensi dalam pengembangan kegiatan kerajinan rakyat dalam mendukung pembangunan sektor pariwisata, dalam memperluas kesempatan berusaha dan dapat meningkatkan penerimaan devisa

2. Bidang sosial

Pembangunan di bidang sosial ini meliputi beberapa sektor seperti : kesehatan, pendidikan, agama dan lingkungan perkotaan. Dari segi kesehatan   terhadap usaha peningkatan kesehatan masyarakat yang dilaksanakan raelalui suatu pembangunan sarana dan prasarana kesehatan seperti : Rumah   Sakit/Puskesmas,   pemberantasan   penyakit   menular, penyediaan   obat-obatan   dan   penyebaran   pos-pos   keluarga   berencana di setiap Kecamatan sampai ke tingkat Desa/Banjar. Pembangunan di bidang pendidikan telah dilaksanakan pembangunan sarana dan prasarana dibidang pendidikan, seperti : pembangunan gedung-gedung dan rehabilitasi gedung SD, SMP, dan SMA, serta peningkatan kualitas SDM di bidang pendidikan. Pembangunan dibidang agama juga tidak kalah pentingnya, dan tetap menjadi fokus perhatian pemerintah. Hal ini terbuku" dari usaha pemerintah yang telah melaksanakan pembangunan tempal-tempat   ibadah   atau persembahyangan, memberikan bantuan-bantuan kepada desa adat, serta pembinaan kerukunan antar umat beragama.

3. Bidang Umum

Pembangunan dibidang umum ini diarahkan pada kepentingan yang   sangat mendesak meliputi : peningkatan prasarana fisik pemerintahan dan keamanan serta ketertiban umum.  Peningkatan prasara fisik pemerintah sangat penting dalam usaha menciptakan kerja yang dapat memberikan suasana ketenangan dan kesegaran serta rasa kebangsaan dari pelaksanaan pemerintahan. Hal ini merupakan syarat untuk meningkatkan kreatifitas serta untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang maksimal, sasaran pokok pembangunan daerah di Kabupaten Tabanan yang diharapkan adalah terciptanya landasan yang kuat untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan landasan sila ke 4 (empat)

4.1.4 Keadaan geografis daerah penelitian

1.  Letak geografis

Kecamatan Kediri merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Tabanan provinsi Bali. Luas wilayah Kecamatan Kediri 53,60 Km2, ketinggian dari permukaan laut 0-350 M. Jarak K«amatan Kediri ke ibu kota provinsi ( Kota Denpasar ) 25 Km. Dalam struktur Pemerintahan Kecamatan Kediri terdiri dari 15 desa.

2.  Keadaan iklim

Sebagainana layaknya Kecamatan Kediri di klasifikasikan sebagai daerah tropis memiliki 2 musim yaitu:

a.       Musim Hujan

b.      Musim Kemarau

Berdasarkan data monografi Kecamatan Kediri tahun 2020 jumlah penduduk adalah sebanyak 105.831 orang yang terdiri dari 52.588 orang dan 53.243 perempuan dengan jumlah kepala keluarga 22.485 KK. Kalau ditinjau dari mata pencahariannya penduduk Kecamatan Kediri sebagian besar adalah sebagai pedagang disamping sebagai peternak, pegawai negeri, pensiunan dan lain sebagainya seperti yang tercantum pada table 4.4 berikut :

Tabel 4.3 : Jumlah Penduduk menurut mata pencaharian di Kecamatan Kediri

Tahun 2020

 

 

No

Mata Pencaharian

Jumlah

Prsentase

1

Pedagang

3,284

33,30

2

PNS

2.490

25,25

3

ABRI

405

4,11

4

Pensiunan

720

7,30

5

Peternak

2.962

30,04

Jumlah

9.861

100

Sumber : Monografi Kecamtan Kediri tahun 2020

2.  Keadaan demografi

Berdasarkan data kependudukan jumJah penduduk di Kecamatan Ktdiri Kabupaten Tabanan adalab 4.577 jiwa yang terdiri dari 2.228 laki-laki dan 2.349 perempuan serta kepadatan penduduk rata-rata 429 jiwa per km2

3.  Keadaan sosial ekonomi

Mata pencaharian penduduk di scbagain besar pada sektor pertanian, perkebunan   yang   lainnya  adalah  dari  sektor perdagangan,  industri,

peternakan,pengangkutan dan komunikasi, pemerintahan dan jasa-jasa

4.1.5 Keadaan LPD di Kecamatan Kediri

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, berjumlah 21 LPD yang memiliki prospek cukup cerah sebagai lembaga keuangan non-Bank dalam membantu pembangunan pedesaan, karena di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan merupakan sentral usaha kecil dan menengah. Keberadaan LPD sangat membantu masyarakat, adapun keberadaan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan tabanan, Kabupaten Tabanan tahun 2020.

4.1.6  Struktur Organisasi LPD Desa Kediri

Lembaga Perkreditan Desa di Kecamatan Kediri Sebagai suatu badan desa, setiap LPD memerlukan struktur organisasi agar aktifitas usahanya dapat berjalan dengan baik, struktur organisasi mengatur semua kegiatan tugas dan tanggung jawab serta hubungan kerjadalam suatu organisasi, serta akan dapat diketahui dengan jelas antara satu bidang dengan bidang yang lainnya.

Adapun struktur organisasi LPD Desa di Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan pada gambar 4.1 sebagai berikut

Text Box: BUPATI
Text Box: BADAN PENGAWAS LPD
(BAWASDA)
Text Box: PEMBINA LPD 
B. PEREKONOMIAN BPD

 

 


                                             -------------------------------

 

Text Box: KEPALA LPD
 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 4.1  Struktur Organisasi LPD

Setelah melihat struktur organisasi di atas maka dapat dijelaskan tugas dan tanggung jawab masing - masing bagian sebagai berikut:

1.      Desa pekraman

a.       Tediri dan krama dan prajuru desa pekraman dalam pelaksanaanya diwakili oleh kelian desa pekraman.

b.      Desa pekraman merupakan pemilik lembaga perkreditan desa sehingga kebijaksanaan yang akan dijalankan oleh badan pengurus mendapat persetujuan desa adat yang diwakili oleh kelian desa adat.

c.       Badan pengurus LPD diangkat dan diberhentikan oleh desa pekraman melalui rapat warga desa pekraman.

d.      Apabila ada debitur yang belum memenuhi kewajibannya diumumkan dalam rapat.

2. Kepala LPD

a.       Mengelola pinjaman modal permodalan, persetujuan sampai pada penyimpanan dan penandatanganan perjanjian.

b.      Membuat rencana kerja dan program pelaksaannya termasuk rencana anggaran pendapatan belanja.

c.       Pelaksanaan daripada kebijaksanaan yang telah dihasilkan dalam rapat desa.

d.      Bertanggungjawab kedalam dan keluar, yaitu ke dalam bertanggung jawab      alas jalannya perkembangan LPD dan keluar bertanggung jawab mewakili   LPD dalam kerjasamanya dengan pihak ketiga.

 

 

3. Tata usaha

a.       Memelihara bukti-bukti dari petugas keliling maupun bukti transaksi di kantor  LPD.

b.      Memutahirkan kredit, tabungan dan deposito berdasarkan lembar lain dari bukti yang diterimanya dari petugas keliling maupun bukti transaksi di kantor.

c.       Mencalat nota debet atau kredit yang diterima dari bank atau pengeluaran cek dan giro pada buku bank menurut slip jurnal unruk transaksi non kas tidak berhubungan dengan nasabah.

d.      Pada akhir bulan memindahkan neraca percobaan ke laporan berikumya.

e.       Pada  akhir   tahun,   memindahkan saldo ke neraca ke awal tahun berikutnya.

f.       Bertanggung jawab kepada Kepala LPD atas kelancaran pelaksanaan tugas-tugas bagian administrasi umum.

4.  Kasir

a.       Menerima uang baik dari nasabah maupun dari pihak lain.

b.      Mengeluarkan uang untuk memberikan pinjaman, pencairan tabungan dan deposito, pelunasan pinjaman yang diterima, pembayaran biaya bunga simpanan berjangka maupun deposito.

c.       Memberi jasa perbankan lainnya kepada nasabah, misalnya pembayaran tagihan listrik, dan LPD dapat juga  menerima pembayaran dari nasabah baik secara tunai atau dengan pemindahan buku.

d.      Bertanggung   jawab  kepada  LPD  mengenai  transaksi  uang   tunai.

 

5. Petugas Lapangan

a.       Memungut simpanan uang sukarela dari warga masyarakat desanya dalam bentuk tabungan sukarela maupun dalam bentuk simpanan berjangka yang sesuia nenurut ketentuan yang berlaku.

b.      Memungut atau menerima setoran atau cicilan dari nasabah atau pinjaman dari warga masyarakat desanya dan disetor ke kasir.

c.       Menyetor   hasil     pungutan   tersebut   kepada   LPD   bersangkutan.

d.      Melaksanakan fungsi-fungsi lain yang diberikan atasannya dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada kepala LPD.

6. Bidang Usaha Lembaga Perkreditan Desa

LPD dalam melakukan kegiatan yang terbatas pada desa pekraman dalam memberikan jasa-jasa sebagai berikut :

a.         Tabungan (Simpanan Sukarela) yaitu simpanan dari masyarakat pada LPD tanpa penetapan jangka waktu penarikannya serta menggunakan syarat-syarat tertentu yang ditentukan oleh  LPD.

b.        Deposito (Simpanan berjangka) Yaitu simpanan dari masyarakat pada LPD   yang penarikannya dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan LPD ketentuan yang berlaku.

c.         Kredit Pemberian kredit oleh LPD ada dua macam yaitu:

1)      Kredit bulanan Yaitu suatu bentuk kredit yang pembayaran angsurannya dilakukan tiap bulan.

2)      Kredit musiman yaitu bentuk   kredit yang pembayaran angsurannya dilakukan tiap musim panen. Kredit ini biasanya diperuntukkan bagi petani.

 

4.2 Hasil Analisis dan Pengujian Hipotesis

4.2.1 Analisis regresi linear berganda

Analisis yang digunakan dalam bentuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan adalah Analisis Regresi Linear Berganda dengan banluan program SPSS. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah laba LPD (Y) di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, sedangkan variabel bebasnya adalah Tabungan (X1), Kredit (X2) dan Nasabah (X3) adapun  rangkuman hasil pengolahan data seperti pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Penelitian

Variabel Bebas

Koefisien Regresi

T

Sig

Tabungan (XI)

Kredit (X2)

Nasabah (X3)

0,210

0,051

403097,021

3,665 4,818  1,099

0.011

0.003

0.314

Konstanta

Koefisien Determinasi (R2)

F rasio

Signifikansi

614906475,2

0,832

9,931

0,010

 

 

Sumber: Lampiran 2

Berdasarkan   rangkuman   hasil   penelitian   data   diperoleh   model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y= 614906475,2 + 0,210 X1 + 0,051 X2- 403097,021 X3

Hasil dari persamaan regresi linear berganda diatas menunjukkan arah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditunjukkan oleh koefisien masing-masing variabel bebasnya. Koefisien regresi β1 bertanda positif berarti variabel kredit mempunyai pengaruh yang searah terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, demikianpula Koefisien β2 bertanda positif berarti variabel simpanan mempunyai pengaruh yang searah terhadap laba LPD di Kccamatan Kediri Kabupaten Tabanan dan nilai koefisien β3 suku bunga kredit bertanda negatif mempunyai pengaruh yang tidak searah terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan Untuk melihat bermakna atau tidaknya pengaruh masing-masing faktor tersebut, maka perlu dilakukan pengujian baik secara parsial maupun simultan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

1.      Intercept (b0)

Intercept (b0) sebesar 614906475,2 artinya apabila Tabungan, Kredit dan Nasabah konstan, maka laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan rata-rata sebesar Rp 6.149.064.752

2.      Tabungan

Koefisien regresi X1 sebesar 0,210 berarti bahwa apabila Tabungan meningkat sebesar satu juta rupiah maka akan meningkatkan laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan akan meningkat rata-rata sebesar 0,210 juta rupiah, dengan asumsi variabel Tabungan konstan.

3.      Kredit

Koefisien regresi X2 sebesar 0,051 berarti bahwa peningkatan simpanan naik sebesar satu juta rupiah. Maka laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan akan meningkat rata rata sebesar 0,051 juta rupiah, dalam arti meningkatnya simpanan akan mengakibatkan meningkatnya laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan 0,051 juta rupiah dengan asumsi variabel kredit dan suku bunga kredit konstan.

4.      Nasabah

Koefisien regresi X3 sebesar 403097,021 berarti bahwa peningkatan suku bunga kredit naik sebesar satu persen , maka laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan akan menurun rata rata sebesar 403.097.021 rupiah, dalam arti meningkatnya jumlah Nasabah pada LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan akan mengakibatkan penurunan laba LPD sebesar 403.097.021 ribu rupiah dengan asumsi variabel Kredit dan Tabungan konstan.

4.2.2        Penguji hipotesis

1.        Pengujian secara parsial

Uji parsial atau uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y). Dengan melakukan pengujian secara parsial maka dapat diketahui nyata tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan Dari pengujian ini sekaligus dapat dibuktikan apakah hipotesis yang menyatakan bahwa variabel kredit mempunyai pengaruh positif dan nyata secara parsial dan simpanan secara parsial mempunyai pengaruh positif tetapi tidak nyata serta suku bunga kredit secara parsial mempunyai pengaruh tidak nyata negatif terhadap laba   LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan diterima atau ditolak.

a.       Pengujian Tabungan terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nyata tidaknya pengaruh variabel Tabungan terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1)      Rumusan Hipotesis

H0: β1 = 0, berarti Tabungan berpengaruh positif dan tidak nyata terhadap

  laba  LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri,

  Kabupaten Tabanan

H1: β1 > 0, berarti Tabungan berpengaruh positif dan nyata terhadap laba

  LPD di Desa,  Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten

  Tabanan

2)      Taraf nyata a = 5%, df= (n-k)« (10-4) = 6

 t tabel=t (0,05;6) = 1,943

 

3)      Menghitung t hitung

Dengan menggunakan program pengolahan data SPSS diperoleh hasil t hitung = 3,665

4)      Kriteria uji

Apabila t hitung < t tabel maka H0 diterima Apabila t hitung > t tabel maka H0 ditolak

5)      Kesimpulan Oleh karena t hitung > t tabel atau 3,665 > 1,943 maka H0 ditolak dan H1 diterima, atau nilai signifikannya (0,010) lebih kecil dari 5% (0,05). Ini berarti bahwa Tabungan berpengaruh positif dan nyata terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

 

 


Dark upward diagonal                                  

 

 

 

 


Gambar 4.2 Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan Ho dengan Uji t

 

b.    Pengujian Kredit terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nyata tidaknya pengaruh    variabel simpanan terhadap laba LPD di Kecamatan Kediri, Kabupaten  Tabanan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 

1)      Rumusan hipotesis

H0 : β2 = 0, berarti Kredit berpengaruh Positif dan tidak nyata terhadap laba

   LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten

   Tabanan

H2 : β2> 0, berarti kredit berpengaruh positif dan nyata terhadap Laba LPD

di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten

Tabanan

2)      Taraf nyata a - 5%, df = (n-k) = (10-4) = 6

  t label = t (0,05; 6) = 1,943

3)      Menghitung t hitung

Dengan menggunakan program pengolahan data SPSS diperoleh hasil t hitung = 4,818

4)      Kriteria Uji

Apabila t hitung < t tabel maka H0 diterima

Apabila t hitung > t tabel maka H0 ditolak

5)      Kesimpulan

Oleh karena t hitung < t tabel 4,818 > 1,943 maka H0 ditolak dan H2 diterima atau nilai signifikansinya (0,003) lebih kecil dari 5% (0,05) ini  berarti bahwa Kredit berpengaruh positif dan nyata terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

 

 

 

 

 


Dark upward diagonal                                  

 

 

 

 


Gambar 4.3 Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan Ho dengan Uji t

 

c.    Pengujian Nasabah terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nyata tidaknya pengaruh variabel Nasabah  terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1)      Rumusan hipotesis

H0 : β3 = 0, berarti Nasabah berpengaruh positif dan tidak nyata secara parsial

  terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan

  Kediri, Kabupaten Tabanan

H3: β3 > 0, berarti Nasabah berpengaruh positif dan nyata secara parsial

  terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan

  Kediri, Kabupaten Tabanan

2)      Taraf nyata a=5%, df- (n-k) = (10-4) = 10

t table = t (0,05; 6) =1,943

3)      Menghitung t hitung

Dengan menggunakan program pengolahan data SPSS diperoleh hasil t hitung = 1,099

4)      Kriteria Uji

Apabila t hitung < t tabel maka H0 diterima

Apabila t hitung > t tabel maka H0 ditolak

5)      Kesimpulan

Oleh karena t hitung > t table atau  1,099 < 1,943 maka H0 ditolak dan  H3 diterima atau nilai signifikansinya (0,314) lebih besar dari 5% (0,05). Ini berarti bahwa Nasabah berpengaruh positif dan tidak nyata terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

 

 


Dark upward diagonal                                  

 

 

 

 


Gambar 4.4 Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan Ho dengan Uji t

 

2.      Uji F (Pengujian Secara Simultan )

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nyata tidaknya pengaruh variabel Tabungan, Kredit dan Nasabah secara simultan terhadap laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a.        Rumusan hipotesis

H0 : B1 = B2 = B3 = 0, berarti Tabungan, Kredit dan Nasabah berpengaruh tidak nyata secara simultan terhadap laba LPD di Desa Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

b.        Taraf nyata

a = 5%, df - (k-1 ; n-k)

   = (4-1) ; (10-4)

   = (3,6)

F table = F 0,05 (3;6) = 4,76

c.        Menghitung F hitung

Dengan menggunakan program pengolahan data SPSS diperoleh hasil F Hitung = 9,931.

d.            Kriteria Uji:

 Apabila F hitung < F tabel maka H0 diterima

Oleh karena F hitung = 9,931 > F tabel - 3,6 maka H0 ditolak dan H1 diterima atau nilai signifikansinya (1,010) lebih kecil dari 5 % (0,05). Ini berarti bahwa Tabungan, Kredit dan Nasabah berpengaruh nyata secara simultan terhadap laba LPD di Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

 

 

 

 

 

 

 

 


           F (F)

Dark upward diagonal
 

 

 

 


Gambar 4.5 Daerah Pengujian Penolakan dan Penerimaan Ho dengan Uji F

3. Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil regresi dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil R2 = 0,832. Besarnya nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,832 artinya bahwa variasi naik turunnya laba LPD di Desa, Kediri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan 83,2% dipengaruhi oleh variabel Tabungan (X1), Kredit (X2) dan Nasabah (X3), sedangkan sisanya 16,8% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK DENGAN MENJAGA TATA KRAMA TANPA MENGHINA SUATU RAS, SUKU, DAN BUDAYA

SIMAK JUGA ARTIKEL DAN MAKALAH LAINNYA

Soal UAS PKN TAHUN 2017