CLICK FOR CLAIM PROMO !

Selasa, 28 April 2015

pantun teka-teki lucu

Subscribe


Tinggi duduk di atas sekali,
Bukanlah bulan bukanlah matahari;
Jika malam ia berseri,
Jika siang ia berganti.
(Bintang)
Buah budi bidara mengkal
Masak sebiji di tepi pantai
Hilanglah budi bicara akal
Buah apa tak bertangkai?
(Buah Hati)
Jika kecil boleh ditiup,
Sudah besar jangan lagi,
Kalau tercucuk ia meletup,
Kalau terlepas terbangnya tinggi.
(Balon)

Walaupun dibungkus bukanlah kiriman,
Sudah takdir tuhan yang satu,
Meskipun ditanam bukan tanaman,
Cobalah terka apakah itu?
(Mayat)
Hidup aman dalam kota,
Ada pemimpin bernama raja;
Buruh-buruh rajin bekerja,
Askar bertugas tiap masa.
(Semut)
Ada tubuh ada tangan,
Tak ada kepala tak ada kaki;
Sangat berguna saat hujan,
Apa yang dimaksudkan ini
(Baju Hujan)
Pisau lipat dimainnya kera
Tangannya luka kemudian terjun
Makan kuat tak terkira
Kenyangnya tidak tahi bertimbun?
(api)
Tuan putri belajar menari
Tari diajar oleh Pak Harun
Jikalau Tuan bijak bestari
Apa yang naik tidak pernah turun?(umur)
Pergi umrah tiap tahun,
Semoga sentiasa murah rezeki
Dalam batang ada daun,
Dalam daun ada isi?
(Lemang)
Mulut manis hati nak baik,
Itulah amalan turun temurun;
Benda apa yang akan naik,
Jika saja hujan turun.
(Payung)
Tarik pukat dari pangkalan,
Gula Melaka dibuat inti;
Jika diikat ia berjalan,
Jika dibuka ia berhenti?
(Kasut Bertali)
Budak-budak ramai di pekan
Hari raya membakar petasan
Jikalau adik pandai kiasan
Apakah buah gugur ke atas?
(Buah Melaka)

Jenis tari menurut penyajiannya dan pengertian drama tari

Subscribe


Jenis Tari Menurut Bentuk Penyajiannya

Dilihat dari bentuk penyajiannya, tari dapat dibedakan menjadi :
1.    Tari Tunggal (Solo)
2.    Tari Berpasangan (Duet)
3.    Tari Kelompok
4.   Tari Massal
Dalam pengertian diatas masing-masing bentuk ada keterkaitannya, misalnya bentuk tunggal bisa menjadi bentuk massal apabila dilakukan oleh banyak penari, tetapi bentuk tari tunggal yang menggambarkan tokoh dari suatu cerita tidak tepat untuk tari massal, misalnya Tari Gatutkaca, Tari Gambiranom. Demikian juga bentuk tari berpasangan bisa menjadi bentuk massal apabila dilakukan oleh beberapa pasang penari.

1.        Tari Tunggal


https://c1.staticflickr.com/5/4105/4968028398_3b0db71f94.jpg
 














Tari tungga l adalah tari yang dilakukan oleh satu orang penari. Pada bentuk tunggal ini, gerak tarinya bisa merupakan penggambaran dari suatu obyek tertentu (binatang, kegiatan manusia), bisa juga penokohan  dari suatu cerita (penggambaran seorang tokoh dalam cerita tertentu). Dalam membawakan tari tunggal, seorang penari dapat lebih bebas mengungkapkan ekspresinya, tanpa harus menyesuaikan penari lainnya dan dibutuhkan rasa percaya diri yang tinggi serta harus dapat mengisi ruang pentas yang disediakan untuk menari. Adapun materi yang perlu dipersiapkan dalam membawakan tari tunggal antara lain :
a.    Memahami karakter dan isi tema tari
b.    Manguasai ragam gerak sesuai susunan gerak tarinya (koreografinya)
c.    Manguasai irama dan ruang pentas
d.    Rasa percaya diri yang tinggi
Macam-macam bentuk tari tunggal :
a.    Putri
i.    Gambyong
ii.  Golek Manis
iii.Kukila
iv. Merak
v.   Golek Tirtakencana
vi.Manipuri
vii.  Bondhan
b.    Putra Alus
i.    Gambiranom (lanyap)
ii.  Gunungsari (luruh)
iii.Pamungkas (luruh)
iv. Kiprah Dewakumara (lanyap)
v.   Bromastra (lanyap)
vi. Menak Kocar
c.    Putra Gagah
i.    Kuda-Kuda
ii.  Jemparinagn
iii.Jaranan
iv. Prawiraguna
v.   Eko Prawira
vi. Gatutkaca Gandrung


2.        Tari Berpasangan / Duet

https://latifatu.files.wordpress.com/2012/11/800px-bali-danse_0704a.jpg

Tari Berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh dua oang penari dengan karakter tidak selalu sama, tetapi yang terpenting adalah gerakannya saling berhubungan atau ada keterpaduan jalinan gerak antara keduanya. Sebagai persiapan dalam membawakan bentuk tari berpasangan sama dengan persiapan dalam membawakan tari tunggal ditambah yang penting adalah keterlatihan dengan patner / pasangan tari untuk mewujudkan keserasian atau keharmonisan. Pada seni tari tradisi gaya Surakarta, tari berpasangan dibedakan menjadi :




a.    Jenis Wireng
Ciri-ciri jenis wireng antara lain :
-         Tidak mengambil dari suatu cerita
-         Kostum / busana sama
-         Karakter sama
-         Menampilkan tema heroik / perang / keprajuritan
-         Perangnya tidak terlihat yang kalah dan yang menang / sama kuat

Beberapa contoh tari berpasangan jenis wireng :
i.       Retna Tinandhing (Putri)
ii.      Panji Kembar (Putra Alus)
iii.     Bandayuda (Putra Gagah)
iv.     Lawung (Putra Gagah)
v.      Bogis Kembar (Putra Gagah)

b.     Jenis Pethilan
Ciri-ciri jenis pethilan antara lain :
-         Mengambil sebagian dari suatu cerita
-         Kostum / busana tidak selalu sama
-         Karakter tidak selalu sama
-         Tidak selalu menampilkan tema heroik atau perang
-         Pada tema heroik terlihat jelas yang kalah dan yang menang

Beberapa contoh tari berpasangan jenis pethilan :
-         Karakter putri endhel dan putri endhel (perang)
          Srikandhi Mustakaweni
-         Karakter putri alus dan putri endhel (perang)
          Adaninggas Kelaswara
-         Karakter putri endhel dan putra gagah (perang)
1.    Srikandhi Cakil
2.    Srikandhi Buriswara
-         Karakter putri dan putra alus (erotik)
1.    Karonsih
2.    Lambangsih
3.    Enggar-enggar
4.   Driasmara
-         Karakter putra alus dan putra gagah (perang)
1.    Sancaya Kusumawicitra
2.    Bambangan Cakil
-         Karakter putra gagah dan putra gagah (perang)
1.    Handaga Bogis
2.    Anila Prahastha
3.    Anoman Cakil
4.   Gatutkaca Antareja


3.        Tari Kelompok
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh370Kphjdc53vRiX_WOo2lbbc3BXDhM5iWly9dbAubCpdApB6W7EVSiWXZ6Udn0eeH9YeNHbIQnaYSPLISZKDvrUSSuOCEytnxeAVxD3JHGZl9jXe7HO9BiSckN6Rfy19_AuDAdMjWXRs/s1600/balinese_dance01_b.jpg


Tari kelompok adalah tari yang dilakukan oleh beberapa penari dimana antara satu penari dengan penari yang lain gerakannya berbeda, meskipun geraknya tidak sama tetapi gerakan tersebut ada hubungan yang merupakan jalinan untuk mencapai keterpaduan. Jadi dalam tari kelompok ini penyajiannya berbeda sekali dengan tari tunggal, maupun tari massal.
Tari kelompok dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.    Tari Kelompok tanpa dialog
   Contoh : Tari Bedhaya, Tari Srimpi
2.    Tari Kelompok menggunakan dialog

Tari kelompok menggunakan dialog dibagi menjadi dua, yaitu :
a.    Berdialog Prosa
       Contoh : Wayang Orang
b.    Berdialog tembang
      Contoh : Langendriyan














4.        Tari Massal
http://images.solopos.com/2013/04/Solo-Menari.jpg

Tari massal adalah tari yang dilakukan oleh banyak penari dengan ragam gerak yang sama, dan antara penari satu dengan penari yang lain, tidak ada jalinan gerak yang saling melengkapi. Dalam tari massal ini busana / kostum bisa sama / seragam, bisa juga berbeda dan mungkin juga ada pembagian penari dengan pola lantai yang berlainan. Contoh : Tari Gambyong, Tari Golek, Tari Jaranan, Tari Wanara dan lain sebagainya.


























Pengertian Dramatari

http://farmagazine.squarespace.com/storage/rama%20sinta01_fg.pandhuagie.jpg?__SQUARESPACE_CACHEVERSION=1354873268022
Dramatari adalah sebuah tari yang dalam penyajiannya menggunakan plot atau alur cerita,tema,dan dilakukan dengan cara kelompok.

Drama Tari, yaitu rangkaian tari yang disusun sedemikian rupa hingga melukiskan suatu kisah atau cerita drama tari berdialog, baik prosa maupun puisi dan juga ada yang berupa dialog (percakapan). Jika tanpa dialog, maka menggunakan tanda-tanda gerakan ekspresi muka atau mimik sebagai alat untuk berbicara. Adapun cerita yang sangat digemari oleh masyarakat misalnya: Ramayana, Mahabarata, Panji atau juga Babad.

Drama Tari, merupakan sebuah drama yang berupa tarian dan cerita.

Dramatari, pada dramatari tokohnya hanya bergerak atau menari berbeda dengan sendratari yang tokohnya juga melakukan nyanyian



Jumat, 24 April 2015

Naskah Teater Tugas Seni Budaya

Subscribe


Naskah Teater Seni Budaya
“ HANTU BAWANG”

    Di sebuah SMA ada sekelompok anak-anak yang sangat popular di kalangan murid lainnya. Mereka terdiri dari lima orang anak, yaitu Muti, Lely, Akmal, Ayu, dan Anjani.
      Di suatu hari, kelima anak itu sedang ayik mengobrol di kantin sekolah mereka. Ayu yang ternyata naksir sama Akmal mencoba untuk menggoda Akmal.
Ayu : “ Akmal… kamu enggak pesan bakso? “
Akmal : “ enggak deh yu, udah kenyang “
Ayu : “ aku bayarin deh! “
Muti : “ bayarin pake apa yu? Pake cinta? (ketawa) “
Lely : “ iya yu? kamu aja itu beli bakso minjem uang aku “
Anjani : “ Muti..Lely.. kalian gak boleh ngejek-ngejek Ayu kyaka gitu, niat dia kan baik mau
                 bayarin Akmal “
Ayu : “ tuh dengerin tuh kata Anjani! “
Muti : “ iya iya, asal jangan lupa bayar utang soto yang kemaren aja! ”
Ayu : “ oh iya aku lupa! “
Akmal : “ kamu aja masih banyak utang pake mau bayarin aku segala “
( semua tertawa )

      Saat mereka berlima sedang ayik tertawa, tanpa sengaja Ina seorang gadis lugu dan culun tersandung dan menumpahkan minuman yang dia bawa ke Muti.
Muti : “ oh my god! Liat ini perbuatan kamu (berdiri) “
Ina : “ ma..maaf aku gak sengaja (menunduk) “
Lely : “ maaf kata kamu? (menghampiri Ina) “
Ayu : “ ini sih gak bias di maafin Mut ! “
Muti : “ bener kata temen-temen aku, kamu tau gak ini baju beli dimana? “
Anjani : “ beli di pasar jati Negara kan Mut? “
Ayu dan Lely : “ Anjaniii ! “
Anjani : “ loh? Benerkan? “
(menghiraukan Anjani)
Muti : “ aku gak mau tau, kamu juga harus ngerasain (menumpahkan air ke Ina)
Ayu : “ gimana rasanya? “
Lely : “ ini akibatnya kalau kamu berani macem-macem sama kita (mendorong Ina sampai jatuh)

      Akmal yang sedari tadi hanya diam melihat perlakuan teman-temannya kini mulai bertindak.
Akmal : “ kamu tidak apa-apa? (menghampiri ina) “
Ina : “ a..aku gak apa-apa kok “
Akmal : “ kalian apa-apaan sih? Apa pantas memperlakukan orang seperti ini? (membantu ina bangun)
Muti : “ tapi kamu liat kana pa yang udah dia lakuan ke aku? “
Akmal : “ mungkin aja dia gak sengaja, lagi pula dia juga udah minta maaf kan? “
Muti : “ terserah kamu deh (meninggalkan akmal dan yang lain) “
Anjani : “ tunggu mut aku ikut (menyusul muti) “
Ayu : “ tapi mut, kok akmal ditinggalin? Aku nemenin akmal aja deh “
Lely : “ (menarik tangan ayu) kamu jangan buat ini semua tambah kacau “

      Sementara muti, anjani, ayu, dan lely pergi. Tinggalah akmal hanya berdua dengan ina.
Ina : “ ma..maafin aku ya “
Akmal : “ kenapa kamu minta maaf? “
Ina : “ gara-gara aku, temen-temen kamu jadi marah sama kamu “
Akmal : “ udah biarin aja, nanti juga baik sendiri mereka. Oh iya bay the way aku akmal (mengulurkan tangan)
Ina : aku ina (menjabat tangan akmal)

      Semenjak kejadian di kantin, akmal dan ina jadi sering bersama-sama. Ayu yang tanpa sengaja melihat kejadian itu langsung kesal dan melaporkan kepada teman-temannya.
Muti : “ kamu liat mereka berduaan dimana? “
Ayu : “ di lapangan, aku liat mereka lagi ngobrol mesra gitu (menangis tersedu-sedu) “
Lely : “ wah, gak bias dimaafin mut. Anak culun itu perlu kita kasih pelajaran “
Anjani : “ di kasih pelajaran apa lel? Kita aja nilai masih dibawah KKM kok malah mau ngajarin orang? “
Muti : “ aduhh… anjani, bias pecah lama-lama kepala aku “
Anjani : “ kamu sakit mut? Sakit apa? Udah kedokter? Orang tua kamu udah tau? “
Lely : “ besok aku bawa lakban deh, buat nyatuin otak anjani yang kececer “

       Besoknya mereka menjalankan rencana untuk ngerjain ina. Saat ina dan akmal keluar dari perpustakaan. Ina bingung mendapati sepatunya hilang.
Ina : “ sepatu aku mana ya? “
Akmal : “ bukannya tadi kamu taruh sini? “
Ina : “ seingatku sih begitu “
Akmal : “ coba deh inget-inget lagi “
(muti, lely, anjani, dan ayu dating)
Muti : “ ciyeee… ada yang kehilangan sepatu nih “
Lely : “ tadi sih aku liat ada di tiang bendera tuh! “
Ayu : “ ambil gih sana! “
Akmal : “ pasti ini ulah kalian kan? “
Muti : “ kok kamu nuduh kita gitu aja sih? “
Anjani : gak baik kalau suuzon “
Lely : “ apalagi ketemen sendiri “
Akmal : “ apaan sih kalian? “
Muti : “ kamu yang apaan mal? Ninggalin kita Cuma demi cewek culun kayak dia “
Anjani : “ gak ada bagus-bagusnya! “
Lely : “ mendingan juga ayu “
Ayu : “ makasih, jadi malu deh “
Akmal : “ kalian tuh ya! “
Ina : “ udah biarin aja mereka, mendingan kamu temenin aku ngambil sepatu! “
(akmal dan ina pergi meninggalkan muti,lely,anjani dan ayu)

        Mereka berempat tidak menyerah, esoknya pun mereka ngerjain ina lagi.
Ina : “ yaampun tas aku, buku-buku pelajaranku. Kenapa berantakan begini? “
Akmal : “ pasti ini kerjaan mereka. Aku perlu samperin! “
Ina : “ gak usah mal, aku gak apa-apa kok (membereskan buku) “
Akmal : “ serius?, yaudah deh (membantu ina) “

       Ina yang ternyata sudah naksir akmal sejak saat perkenalan pun bersiasat untuk menyatakan perasaannya. Namun karena malu akhiranya dia hanya bisa menyatakan lewat surat yang dia taruh di dalam tas akmal. Ayu yang diam-diam melihat, langsung mengambil surat itu begitu ina sudah keluar dari ruang kelas. Ayu pun memberikan surat itu kepada tema-temannya.
Ayu : “ mut liat deh apa yang aku bawa (menunjukan surat cinta ina)
Lely : “ surat cinta buat siapa tuh? “
Ayu : “ buat akmal “
Anjani : “ jadi kamu mau kirim surat cinta buat akmal? “
Ayu : “ bukan punya aku tapi punya si cupu “
Muti : “ WHAT? Jadi maksud kamu si cupu ngasih surat cinta ke akmal? “
Ayu : “ gitu deh “
Muti : “ sini (mengambil surat cinta dari tangan ayu) init uh bisa jadi bahan ampuh buat bikin si cupu malu abis! “

         Besoknya muti dan kawan-kawan sengaja ngumpul dilapangan untuk memulai aksinya.
Ayu : “ perhatian – perhatian “
lely : “ ayo semuanya kumpul! “
Anjani : “ ada pengumuman penting! “
Muti : (berdeham) dengerin ya! (membaca surat cinta ina)”

      Ina yang melihat surat cintanya dibaca oleh muti, langsung menghampiri muti.
Ina : “ balikin surat aku! (merebut surat cintannya) “
Lely : “ apa-apaan nih? “
Ayu : “ tau… main ambil aja! “
Ina : “ kenapa sih kalian jahat banget sama aku? “
Muti : “ harus gitu aku jelasin? (pergi meninggalkan ina diikutin ketiga temannya)

        Disebuah ruangan
Ina : “ mereka gak bisa dibiarin. Mereka harus mendapatkan balasan yang setimpal bahkan lebih! “

         Saat disekolah. Ayu mendapati sebuah suarta didalam tasnya.
Ayu : “ apaan nih? Kok tulisannya serem banget “
Lely : “ apaan tuh yu?  (membaca tulisan yang tertera di surat) “
Anjani : “ KAMU HARUS MATI? Serem banget “
Muti : “ ahh.. aplingan juga ada anak yang iseng! “

       Saat pulang sekolah
Anjani : “ udah sore, aku pulang duluan ya “
Lely : “ iyanih takut dicariin “
Ayu : “ yaudah kalian pulang duluan aja. Aku masih ada tugas “
Muti : “ yakin gak mau ditemenin? “
Ayu : “ gak usah, aku ke perpus sendiri aja! “

        Saat di perpustakaan
Ayu : “ huft.. ngantuk banget “
(tiba-tiba saja dari belakan ada seseorang berjubah mencekik ayu)
Ayu : “ aaaaaa…. Tolonggggg! “
(akhirnya ayu tewas ditempat)

       Keesokan harinya. Muti, lely, dan anjani sangat jaget mengetahui sahabatnya sudah tik bernyawa lagi. Disebelah mayat ayu terdapat secarik kertas dan sebuah bawang Bombay.
Muti : “ apaan nih? (membaca tulisannya) KEBENARAN HARUS TERUNGKAP?”
Anjani : “ apa ya maksudnya ? “
Lely : “ aku gak nyangka nasib kamu bakal kayak gini yu “
(akmal datang)
Akmal : “ ayu kenapa bisa jadi kayak gini? “
Lely : “ kita juga gak tau mal “
Muti : “ kemaren kita ninggalin dia sendirian disekolah “
Anjani : “ guys, liat deh kok ada bawang Bombay? (mengambil bawang Bombay)
Muti : “ aku rasa tidak. Yang jelas kematian ayu harus kita selidiki “

      Di ruang kelas
Akmal : satu sekolah pada ngomongin masalah hantu bawang Bombay “
Anjani : “ ngomong-ngomong lely kemana? “
Muti : “ ke toilet katanya “
Anjani : “ dasar beseran “
(tiba – tiba lely datang)
Lely : “ aku dapet surat ini pas di toilet (menunjukan surat) “
Muti : “ (membaca surat) ini kan sama kayak yang ada di tasnya ayu kemaren “
Akmal : “ maksud kamu? Ayu juga nerima surat begini ? “
Muti : “ iya mal, aku piker sih ini Cuma isengan anak – anak aja. Gak ada sangkut pautnya sama kematian ayu.

      Pulang sekolah
Lely : “ duhh… gue kebelit nih “
Muti : “ yaudah gih sana ke toilet dulu. Kita tungguin “
Anjani : “ cepetan ya !”

        Ditoilet, tiba-tiba saja dari belakang ada sesosok berjubah yang mencekik lely hingga tak bernyawa.

     Di gerbang
Muti : “ lely lama banget nih. Mana langit udah gelap! “
Anjani : “ mending kita susulin aja yuk! “

            Di toilet
Anjani : “ astaghfirullah “
Muti : “ lely? Kenapa bisa kayak gini? “
Anjani : “ mut liat deh “
Muti : “ lagi-lagi kertas dan bawang Bombay “

        Dikelas
Anjani : “ (membuka tempat pensil) yaampun, surat ini? Jangan-jangan aku korban selanjutnya?”
Muti : “ keterlaluan banget sih orang yang ngerjain kita “
Akmal : “ kita gak bisa diem terus. Pertama ayu, terus lely. Kita harus cari penyebab semua ini “
        Di musholah. (saat  Anjani sedang melipat mukenanya tiba-tiba saja dari belakang ada seseorang yang mencekik hingga anjani meninggal)

         Di ruang kelas
Muti : “ apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa anjani juga? (tampak setres) “
(tiba-tiba saja ada sebuah buku yang dilempar kearah muti)
Muti : “ buku tulis siapa ini? (membuka buku). Astaghfirullah (melempar buku). Sekarang gue yang dapet surat ini. Apa gue korban selanjutanya? “
Suara asing (ina) : “ iya! Dan kamu yang akan merasakan penderitaan paling parah “
Muti : “ siapa kamu? Mau apa? “
Suara asing (ina) : “ kebenaran harus terungkap “
Muti : “ tolong … tolong (berusaha kabur) “
Suara asing (ina) : “ nasibmu akan sama dengan teman-temanmu! (mencoba mencekik) “
Muti : “ tidakkkkk…. (mengelak dan berhasil mebuka topeng) kamu kan si cupu? “
Ina : “ iya aku ina, dan kamu harus mati (mencekik muti hingga meninggal) “
(akmal tiba-tiba datang)
Akmal : “ ina… jadi kamu pelakunya? Kamu hantu bawang itu? Dan kamu juga yang sudah membunuh teman-temanku? “
Ina: “ akmal? Maafkan aku. Ini gak seperti yang kamu kira. Mereka hanya perlu diberi pelajaran”
Akmal : “ hanya karena balas dendam kamu tega ngelakuin ini semua?”
Ina : “ maafkan aku “
Akmal : aku gak bisa ngebiyarin ini semua. Kamu salah dan kamu perlu di hokum. Aku akan melaporkan ini ke pihak polisi (meninggalkan ina) “
Ina : “ tidaaaaakk… aku tidak mau dipenjara (melempar benda kea rah akmal) “

           Akmal pun meninggal akibat terkena lemparan yang begitu keras. Ina yang menyesal akan perbuatannya kepada akmal pun bunuh diri.



SELESAI


Naskah Teater,
"NILAI SEBUAH KENANGAN"
Lilia : “Hai guys !” (sambil melambaikan tangannya).
Emi : ”Hai ...!” (membalas lambaian tangan Lilia).
Lilia : ”Eh, nih lihat aku punya jam tangan baru lho !”
(sambil memperlihatkan jamnya).
Emi : ”Wah bagus banget.” (dengan wajah terkejut).
Lisa : ”Iya, bagus banget sih jam tangannya ...!”
(sambil melepas jam dari tangan Lilia).
Lilia : ”Yaiyalah, bagus banget ! itukan belinya di Amerika.”
Lili : ”Iya nih ! aku jadi iri deh.” (sambil terkejut)
Kemudian setelah mereka berbincang-bincang datang Lila dan teman-temannya.
Lila : ”ah, baru jam tangan gitu aja bangga!” (dengan nada judes).
Lilia : ”Yaiyalah, emangnya kamu punya jam tangan seperti aku ini?”
(berwajah sebel dan bernada judes).
Lili : ”Sudah-sudah jangan bertengkar!” (sambil memisah Lilia dengan Lila).
Lila : Eh nenek lampir, nggak usah ikut campur urusanku sama Lilia ya !
Lisa : ”Iya nih, lebih baik kita pergi aja yuk!”
(sambil menggandeng tangan Lilia).
Bel telah berbunyi (kring...kring....kring) waktunya pulang sekolah. Lilia, Emi, Lisa dan
Lili pulang bersama-sama. Di sepanjang jalan mereka berbincang-bincang. Dan tanpa menyadarinya jam tangan Lilia jatuh waktu dia naik angkot.
Lilia : ”Pak, jurusan Sukun-Malang ya ...?
P. angkot : ”Oce mbak !!! Silahkan...
Lilia : ”Teman-temen aku dan Emi duluan ya ...!
(sambil melambaikan tangannya kepada Lisa dan Lili).
Beberapa saat kemudian
Lilia : ”Aduh gerah mana gak di jemput.” (sambil mengusap keringatnya).
Emi : ”kiri pak, turun di depan!” (sambil turun dari angkot).
Lilia : ”Lho Emi, kamu tahu jam tangan aku nggak?”
(sambil panik ).
Emi : ”Gimana sih, kamu ini Lilia? Kan dari tadi kamu pakai.”
Lilia : ”Iya, dari tadi emang aku pakai. Tapi, kok gak ada?”
(sambil kebingungan mencari jam tangan itu).
Emi : ”Gimana Lilia? Ada nggak?” (sambil menenangkan Lilia).
Lilia : ”Aduh gimana ini? Aku takut dimarahin ibu.”
Keesokan harinya
Lili : Kenapa kamu terlihat sedih Lilia ? Ada masalah dengan Lila lagi ya ?
Lilia : Eng...eng...enggak kok...! aku........
Emi : ”Di marahi Ibumu lagi, ya?” (tebak Emi pasti)
Lilia : ”Ya,” (jawab Lilia pelan). ”Aku nggak ngerti mengapa Ibu tak henti-
Hentinya memarahi.”
Lisa : ”Karena jam tangan itu bagus sekali.” (ujar Lisa menjejeri Lilia duduk).
Lilia : ”Entahlah.” (sambil geleng-geleng kepala).
Suatu sore Bibi Yusnia datang ke rumah Emi. Ia adik Ibunya Emi.
Bibi Yusnia : ”Kejutan!” (sambil membuka pintu rumah Emi).
Emi : ”Lho, kan baru kemarin Bibi Yusnia main ke rumah ...! kok sekarang
Sudah datang lagi? Tumben...” (begitu Emi menyambutnya).
Bibi Yusnia : ”Memangnya nggak boleh ?” (sambil menanggapi gurauan Emi).
Emi : ”Boleh, sih, boleh, tapi biasanya, kan, dua bulan sekali Bibi main ke
Sini,” (lukas Emi menggandeng lengan Bibi Yusnia).
Bibi Yusnia : ”Soalnya ... sapu tangan Bibi kemarin ketinggalan di sini,” (Bibi Yusnia
Buka rahasia dibarengi senyuman manis).
Emi : ”Huuu,” (menjebikkan bibir).
Ia kecewa, ternyata kedatanga Bibi Yusnia hanya untuk sebuah sapu tangan!
Bibi Yusnia : ”Hu apa?” (sambil menahan senyum dan mendorong kening Emi). Sapu
Tangan Bibi itu mengandung nilai kasih sayang. Kasih sayang itu mahal
Harganya, lo ...! ketimbang Bibi kehilangan sapu tangan itu lebih baik
Kehilangan uang satu juta....!
Emi tertawa namun sejenak saja. Lalu ia termenung-menung seperti berfikir.
Bibi Yusnia : ”Kok jadi bengong ?” (usik Bibi Yusnia). ”Mau tahu siapa yang memberikan sapu tangan Itu ?” (celotehnya tanpa diminta).
”Sssst.... calon om kamu. Hihi... pacar Bibi, gitu.”
Esok paginya di sekolah, Emi, Lili dan Lisa melihat Lilia masih sedih juga, Emi tahu pasti, tentunya Ibu Lilia marah lagi daaan... marah lagi !
Emi : Teman – teman aku tahu kenapa Lilia dimarahi ibunya gara – gara jam tangan kesayangan ibunya hilang !
Lisa : Kenapa...?
Lili : Emang kenapa Em ?
Emi : Kemarin bibiku datang ke rumahku, padahal beliau biasanya bekunjung ke rumahku setiap satu bulan sekali. Nah kemarin itu bibi tiba – tiba datang ke rumaahku padahal kemarin bibi baru saja berkunjung. Ternyata sapu tangan pemberian calon suami bibi tertinggal di rumahku. Kata bibi, sapu tangan itu mengandung nilai kasih sayang. Bibi juga berkata ” kasih sayang itu mahal harganya lo ! ” ucap Emi menirukan ucapan bibinya.
Lili : Wah hebat juga kamu Em !
Emi : Siapa dulu dong...! emi gitu lo...
Lisa : Kalau gitu ayo kita bilang berita gembira ini ke Lilia !
Setelah beberapa saat mereka mencari Lilia....
Lili, Lisa, Emi: Lilia........! Emi punya berita bagus buat kamu...!
Emi : ”Aku tahu mengapa Ibumu marah melulu atas hilangnya jam tangan itu,”
(ujar Emi).
Lilia : ”Karena jam tangan itu bagus sekali ?” (Lilia menoleh, suaranya datar
Tanpa semangat).
Emi : ”Itu salah satunya. Tapi yang penting, jam tangan itu mengandung nilai kasih sayang. Kasih sayng itu mahal harganya, lo!” (ujar Emi menirukan Bibi Yusnia).
Mata Lilia mengerjap-ngerjap, ia mencoba merenungkan kata-kata Emi.
Lilia : ”Lalu aku harus bagaimana ?” (desah Lilia).
Emi mengerutkan kening dan angkat bahu.
Emi : ” Aduh aku jadi bingung.” (sambil garuk-garuk kepala).
Namun kabingungan itu terpecah siang harinya. Ada kejutan tak terduga bagi Lilia. Lilia menerima paket dari Amerika, dari om Dan. Isinya...jam tangan warna perak yang berpadu denagn warna keemasan, yang sama persis dengan milik Ibunya yang hilang. Ya, Lilia memang pernah mengatakan pada om Dan ingin memiliki jam tangan seperti milik Ibunya.
Lilia : ”Horeeeee!” (sambil melonjak lonjak, lupa dengan kesedihannya).
Lagi-lagi teman-temannya terkagum-kagum dengan jam tangan itu.
Lisa : ”Bagus, ya... bagus, ya.... seperti jam tangan artis.” (komentar Lisa).
Namun kegembiraan Lilia hanya sesaat. Ia teringat kembali dengan jam tangan Ibunya yang hilang. Ia terpaku seperti batu.
Lili : ”Heh,” (sambil menepuk bahunya).
Lilia terkejut
Emi : ”Kasihkan saja jam itu pada Ibumu. Katakan jam tangannya sudah ketemu, ternyata terselip di... yah, dimana, kek. Di lemari, di laci meja, di rak buku misalnya,” ujar Emi.
Lilia : (Menghela nafas panjang). Lalu,” itu juga yang sedang aku pikirkan, Em. Tapi ....”
Lilia menimang-nimang jam tangan itu dengan sayang. Sungguh berat rasanya memberikan jam tangan itu untuk Ibunya.
Lisa : ”Mengapa? ”usik Lisa
Lilia : ”Jam tangan ini diberikan Om Dan untukku. Jam tangan ini mengandung nilai kasih sayang.” (kata Lilia penuh perasaan).
Emi : ”Nah, kamu bisa merasakan sekarang, dari orang tersayang,” tukas Emi.
Lilia : ”Yaaaah ... apa boleh buat !” ujarnya.
Dan perlahan wajahnya berubah ceria.
Lilia : ”Aku cinta Ibu, aku mtak ingin membuat Ibu kecewa lama-lama. Nampaknya cinta itu membutuhkan pengorbanan, ya Em? (sambungnya senyum-senyum). Dan Emi pun turut tersenyum.
Sekian minggu sesudah itu, Lilia menerima surat dari Amerika. Memang, semua yang terjadi, Lilia ceritakan pada Om Dan lewat surat. Sekalian meminta maaf, bahwa ia sungguh tidak sengaja menghilangkan jam tangan Ibunya. Dan tak lupa Lilia minta dikirimi jam tangan lagi, karena jam tangan miliknya sudah diberikan pada ibunya sebagai ganti.
Emi, Lili, Lisa : ”Om-mu bilang apa, Lia?” (tanya Emi)
Lilia garuk-garuk kepala sambil menyodorkan surat itu pada Emi, Lili da Lisa. Lalu... Emi membacakan surat untuk Lilia dari Om Dan.............
Oke Lilia, Om Dan tak akan cerita pada Ibumu bahwa jam tangan Ibumu yang hilang sebenarnya tidak pernah ketemu. Tapi ...Untuk membelikanmu jam tangan lagi ... nanti dulu, deh. Setelah Om Dan pikir-pikir, nampaknya belum waktunya bagimu untuk memakai jam tangan sebagus itu, haha... Tapi jangan cemberut anak manis. Nanti bila Om Dan pulang , Lilia tetap akan Om Dan bawakan oleh-oleh. Yakni ...gantungan kunci.
Emi, Lisa dan Lili tidak bisa menahan tawa. Sembari memberikan kembali surat pada Lilia.
Emi : ”Gantungan kunci pun mengandung nilai kasih sayang. Kasih sayang itu mahal harganya lo! ”
Tak urung Lilia tertawa juga. Amat gembira.
Nasehat : ” semua benda yang kita miliki tentu mengandung nilai kasih sayang dari orang yang memberikan benda tersebut ataupun kita sedniri yang membelinya ! tentu barang yang kita beli adalah barang yang menarik hati sehingga kita menbelinya dan dengan kasih sayang kita merawat benda tersebut ”
THE END

SIMAK JUGA ARTIKEL DAN MAKALAH LAINNYA

Soal UAS PKN TAHUN 2017