CLICK FOR CLAIM PROMO !

Sabtu, 15 Oktober 2016

TINGGKAH MEMALUKAN PEJABAT NEGARA

Subscribe

1.      Tak tahu hak dan kewajiban anggota DPR

Artis Anang Hermansyah terpilih menjadi anggota DPR setelah menjadi caleg DPR RI dari Dapil Jawa Timur IV. Anang langsung menjadi sorotan ketika tak mampu menjawab pertanyaan soal hak dan kewajiban anggota DPR.

Anang tak mampu menjawab pertanyaan itu ketika diwawancara oleh wartawan salah satu stasiun televisi swasta nasional saat gladi bersih, Senin (30/09). Video wawancara itu menyebar ke jejaring sosial, akibatnya politikus PAN itu dibully netizen. 

Dalam video itu, Anang terlihat bingung dan tidak mampu menjawab pertanyaan tentang hak anggota DPR. Sepanjang wawancara Anang justru terus bertanya balik pada wartawan tersebut.

"Apa? Hak-hak apa? Kenapa itu? Apanya? Maksudnya?" kata Anang. Padahal, wartawan tersebut terus menjelaskan maksud dari pertanyaannya.


2.      Tak tahu hak dan kewajiban, Krisna alasan ada di buku

Ternyata artis lain yang juga menjadi wajah baru di DPR RI, Krisna Mukti juga melakukan hal sama dengan Anang Hermansyah. Bedanya, politikus PKB tersebut sempat mengungkapkan bila hak-hak anggota DPR sudah ada di buku panduan. Tetapi, tetap saja dia tidak dapat menyebutkan hak-hak anggota dewan.

Untungnya, anggota DPR lain dari kalangan artis, Desy Ratnasari, bisa menyebutkan tiga hak anggota DPR, yakni hak angket, hak interpelasi, dan hak mengeluarkan pendapat. Setidaknya untuk saat ini, hal tersebut cukup untuk menyelamatkan wajah para publik figur yang ada di DPR RI.


3.      Merokok di luar gedung saat pembacaan sumpah

Di tengah pembacaan sumpah anggota DPR periode 2014-2019, beberapa anggota dewan incumbent malah berada di luar ruang rapat paripurna I. Sekitar enam orang anggota DPR ini menyelinap keluar ruang sidang melalui pintu samping ruang sidang untuk merokok dan mengobrol satu sama lain.

Anggota DPR tersebut adalah Sekjen PPP, 
Romahurmuziy, dan Ahmad Fahrial, Arwani Thomafi, Hasrul Azwar, politisi Hanura, Sarifuddin Sudding serta beberapa orang lainnya.

Pelantikan anggota DPR/DPD ini diketahui baru dimulai sekira pukul 11.00 WIB, dan berakhir sekitar pukul 12.30 WIB. Pelantikan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) dan wakilnya, 
Boediono. Presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) juga hadir.

Beberapa tokoh lainnya yang ikut hadir yakni Ketua MK, Hamdan Zoelva, Ketua DKPP, Jimly Asshiddiqe, Komisioner KPU, Arif Budiman, dan lainnya. Namun, anggota dewan tersebut kembali ke ruang rapat paripurna menjelang pembacaan sumpah anggota MPR.

4.      Tak bayar makan di kantin

Baru dilantik hari ini, sejumlah anggota dewan sudah mulai unjuk gigi. Salah satu anggota pengamanan dalam (Pamdal) Gedung Parlemen mengaku sudah mendapatkan keluhan dari para anggota dewan yang baru.

"Udah mulai komplain. Lift lama, gedung banyak asap rokok," kata salah satu pamdal yang enggan disebutkan namanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10).

Petugas Pamdal itu menambahkan, para anggota dewan yang baru dilantik, sejak pagi sudah membawa keluarganya untuk hadir dalam pelantikan anggota dewan hari ini.

"Dari jam 05.30 WIB udah pada kumpul, ada kali 20 orang (keluarga dari satu anggota dewan terpilih)," lanjutnya.

Tidak hanya di dalam gedung parlemen, keluhan juga terjadi di Pujasera, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Warung makan yang terletak tepat di belakang Gedung DPR.

Salah satu penjual makanan menyebutkan, ada sejumlah rombongan yang mengaku keluarga anggota DPR terpilih. Namun kenyataannya, setelah mereka memesan dan selesai menyantap semua hidangannya, justru tidak bayar.

"Habis makan langsung pergi, tak bayar, kita kan kesel," ketus salah satu penjual nasi di Warung Pujasera.


5.      Merokok di ruang sidang

H Bahar Ngitung memang bukan anggota DPR namun dia menjadi wakil rakyat khusus daerah Sulawesi Tengah. Bahar menunjukkan perilaku yang tak layak untuk ditiru. 

Dia dengan santai mengisap rokok eletrik yang mengeluarkan asap di ruang siang paripurna.

"Itu kok ngerokok di dalam ruang sidang paripurna, itu anggota DPD. Mengganggu yang lain dan tak etis," celetuk salah seorang di dalam ruangan sidang paripurna di Gedung DPD, 
Jakarta, Kamis (2/10).

Bahar terkesan cuek dan tanpa rasa beban bermasalah. Dia merokok dengan rokok elektrik berbentuk seperti pulpen. Bukan seperti rokok pada umumnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK DENGAN MENJAGA TATA KRAMA TANPA MENGHINA SUATU RAS, SUKU, DAN BUDAYA

SIMAK JUGA ARTIKEL DAN MAKALAH LAINNYA

Soal UAS PKN TAHUN 2017