Teknik Mempersiapkan Bahan Presentasi
Sebelum menyusun kerangka presentasi, Anda harus mempersiapkan bahan-bahannya. Anda perlu memilih dan memutuskan apa ide utama yang hendak Anda sampaikan. Anda juga harus memilah materi: mana yang akan disertakan, mana yang tak perlu disertakan.
Ada dua tools sederhana yang bisa digunakan dalam
mempersiapkan bahan presentasi.
1. Brainstoming
Brainstorming adalah cara mengeluarkan seluruh ide atau
gagasan Anda tanpa harus dikritisi terlebih dahulu. Tanpa dikritisi, gagasan
Anda akan mengalir sebanyak-banyaknya.
Teknik melakukan brainstorming
Cara melakukan brainstorming mudah sekali. Sediakan
kertas flipchart besar atau papan tulis. Pikirkan topik yang
hendak Anda bahas, lalu keluarkan seluruh isi kepala Anda terkait topik
tersebut.
Anda bisa menuliskannya dalam bentuk daftar, atau Anda cukup menulis secara
acak. Jangan berhenti menulis sampai Anda punya daftar yang cukup banyak,
sekitar 30 – 50 item.
Inti brainstorming adalah agar gagasan tidak terhambat dan
tertahan di kepala. Jadi, lakukan secepat mungkin tanpa perlu dipikirkan
terlalu banyak. Jangan dikritisi, belum saatnya. Nanti setelah selesai
mengeluarkan seluruh ide, Anda punya kesempatan memilah mana yang penting dan
mana yang tidak.
Brainstorming dalam kelompok
Brainstorming juga sangat baik dilakukan dalam kelompok. Anda
bisa menyediakan lembaran post-it dan meminta para anggota
kelompok menuliskan gagasan mereka dengan cepat, satu kertas untuk setiap ide.
Selanjutnya tempelkan post-it itu ke papan tulis atau ke
dinding.
Memilah Ide
Setelah brainstorming selesai, sekarang saatnya merapikan gagasan yang terserak. Kelompokkanlah gagasan-gagasan yang sejenis, satu tema, dan berhubungan erat satu sama lain.
Ini akan membantu memberi kerangka mengenai apa yang ingin Anda sampaikan dalam presentasi. Anda juga bisa memilah dan memutuskan bagian mana yang akan dipresentasikan dan bagian mana yang tidak.
2. Peta Pikiran atau Mind Map
Mind map, atau peta pikiran teknik mencatat kreatif dengan memanfaatkan bagaimana otak
bekerja. Dengan cara ini, kita membuat catatan yang menghubungkan satu
informasi dengan informasi lainnya disertai gambar dan warna untuk membantu
asosiasi.
Teknik menggunakan peta pikiran dipopulerkan oleh Tony Buzan, seorang ahli
di bidang pendidikan.
Mirip dengan brainstorming, di sini kita memulai dari topik
utama, lalu mencari hal apa saja yang terkait dengan topik tersebut. Jika brainstorming awalnya
tidak terstruktur, dengan peta pikiran gagasan-gagasan sudah tampak strukturnya
sejak awal.
Dari topik yang sama tentang “Learning Organization” di contoh atas, Anda bisa membuat coretan-coretan
Jika Anda adalah seorang yang memiliki gaya belajar tipe visual, peta pikiran ini sangat sesuai dengan cara kerja otak Anda dalam mengolah informasi. Anda sebaiknya menggunakan warna dan gambar. Ini akan memudahkan Anda dalam memahami topik yang sedang Anda gali.
Kombinasi antara brainstorming dengan peta pikiran bisa
Anda lakukan. Pertama, lakukan brainstorming dengan
mengeluarkan semua lintasan pikiran Anda. Berikutnya rapikan, kelompokkan dan
atur dalam urutan logika tertentu dengan peta pikiran.
“Lakukan brainstorming
untuk melihat tebaran ide-ide dan gagasan. Dan gunakan peta pikiran untuk
meletakannya pada tempat yang sesuai. Anda akan melihat struktur gagasan Anda.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK DENGAN MENJAGA TATA KRAMA TANPA MENGHINA SUATU RAS, SUKU, DAN BUDAYA