CLICK FOR CLAIM PROMO !

Jumat, 28 April 2017

Peninggalan Bercorak Islam dan Kristen (Tempat Suci)

Subscribe
Masjid
Masjid yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612. Ada juga yang mengatakan bahwa masjid ini dibangun di tahun 1292 oleh Sultain Alaidin Mahmudsyah. Pada zaman penjajahan Belanda, masjid ini sempat dihancurkan di tahun 1873. Namun Belanda memutuskan untuk membangun kembali masjid ini di tahun 1877, sebagai permintaan maaf atas dirusaknya bangunan masjid yang lama. Pembangunan kembali masjid baru mulai dilaksanakan pada tahun 1879. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1883 dan tetap berdiri hingga sekarang. Pada saat bencana Tsunami di tahun 2004, Masjid Raya Baiturrahman tidak mengalami kerusakan sedikitpun dan jadi tempat mengungsi para korban gelombang Tsunami terbesar di dunia itu.
Masjid Raya Medan
Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Al-Mashun ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909 oleh Sultan Ma’mum Al Rasyid Perkasa Alam. Kemegahan masjid ini memang disengajakan oleh Sultan, yang menganggap masjid ini harus lebih megah dari istananya, Istana Maimun. Sebagian bahan bangunan untuk masjid ini diimpor dari luar negeri, seperti marmer untuk dekorasi diimpor dari Italia dan Jerman, dan kaca patri dari Cina, dan lampu gantung dari Prancis. Arsitek Belanda yang merancang masjid ini, JA Tingdeman merancang bangunan ini dengan corak bangunan Maroko, Eropa, Melayu, dan Timur Tengah.
 3. Masjid Raya Ganting
Masjid Ganting
Menurut sejarah, masjid ini awalnya dibangun pada tahun 1700. Namun bangunannya beberapa kali dipindah sampa pada akhirnya berada di daerah Ganting, kota Padang, Sumatra Barat mulai tahun 1805. Atapnya yang berbentuk persegi delapan itu dibuat oleh para pekerja etnis Cina yang membantu mengembangkan bangunan ini, setelah Belanda menambahkan bangunan masjid ini sebagai kompensasi digunakannya tanah wakaf untuk jalur transportasi pabrik semen Indarung ke Pelabuhan Teluk Bayur. Masjid ini juga tetap kokoh dan tidak mengalami kerusakan pada saat dilanda gempa dan Tsunami di tahun 1833. Presiden Pertama Indonesia, Bung Karno, juga pernah mengungsi ke masjid ini sebelum diasingkan ke Bengkulu di tahun 1942.
 4. Masjid Istiqlal
Istiqlal
Masjid terbesar di Asia Tenggara ini diprakarsai oleh Bung Karno pada tahun 1951. Diarsiteki Frederich Silaban, masjid ini baru mulai dibangun pada tahun 1961 dan merampungkan pembangunannya pada tahun 1978. Nama masjid ini diambil dari bahasa Arab yang berarti “Kemerdekaan.” Bangunan yang ditetapkan sebagai masjid negara Indonesia ini menjadi pusat perayaan berbagai acara agama umat Muslim seperti Iedul Fitri, Iedul Adha, Maulid Nabi Muhammad, dan Isra’ Mi’raj. Masjid ini mampu menampung hingga 200 ribu jamaah yang bisa memenuhi satu lantai dasar dan lima lantai di atasnya.  Masjid Istiqlal dibangun di atas reruntuhan bekas benteng Belanda, benteng Prins Frederik – yang didirikan pada tahun 1873.
 5. Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten
Masjid dengan atap bangunan yang menyerupai pagoda ini dibangun oleh arsitek Cina bernama Tjek Ban Tjut pada masa pemerintahan sultan pertama dari Kesultanan Banten, Sultan Maulana Hasanuddin, putra dari Sunan Gunung Jati di tahun 1560. Di sisi utara dan selatan masjid ini terdapat makam kuno para sultan Banten dan keluarganya. Sementara, menara masjid yang tingginya 24 meter, terdapat di sisi timur dan menjadi atraksi bagi para wisatawan karena keunikan bentuk bangunannya. Menara itu dibangun oleh arsitek Belanda, Hendrik Lucasz Cardeel. Cardeel juga membangun bangunan khusus di sisi selatan masjid yang dulu digunakan sebagai tempat bermusyawarah dan berdiskusi.
Masjid Agung Cirebon
Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Agung Kasepuhan dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa ini diprakarsai pembangunannya oleh Sunan Gunung Jati dan diarsiteki oleh Sunan Kalijaga. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1480, di masa penyebaran agama Islam oleh Wali Songo. Berlokasi di kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, masjid ini mempunyai keunikan berupa sembilan pintu untuk masuk ke ruangan utama, yang melambangkan Wali Songo. Di bulan Ramadhan, sumur air Banyu Cis Sang Cipta Rasa selalu ramai dikunjungi oleh peziarah yang meyakini air dari sumur itu mampu mengobati berbagai penyakit. Masjid Agung Cirebon juga dikenal dengan nama Masjid Sunan Gunung Jati.

 7. Masjid Menara Kudus
Masjid Agung Kudus
Sunan Kudus mendirikan masjid di kota Kudus pada tahun 1549 dengan menggunakan batu pertama dari Baitul Maqdis, dari Palestina. Bentuk menara yang mirip dengan bentuk candi menunjukkan percampuran pengaruh agama Hindu dan Budha, seperti cara Sunan Kudus menyampaikan ajaran agama Islam agar lebih mudah dimengerti oleh penganut agama Hindu dan Budha pada masa itu. Menara masjid ini dibangun tanpa menggunakan semen sebagai perekatnya dan dihiasi oleh 32 piring biru yang berhiaskan lukisan.
Masjid Agung Demak
Raden Patah, raja pertama dari Kesultanan Demak, beserta para Wali Songo mendirikan masjid ini di tahun 1466. Masjid Agung Demak diselesaikan pembangunannya pada tahun 1479. Bangunan induk masjid ini ditopang oleh empat tiang utama yang bernama saka guru. Uniknya, salah satu dari tiang utama tersebut terbuat dari serpihan kayu, dan dinamakan saka latal. Di samping masjid ini terdapat Museum Masjid Agung Demak yang menampilkan berbagai koleksi unik masjid, seperti beduk dan kentongan yang dibuat oleh Wali Songo, kitab tafsir Al-Qur’an Jus 15-30 tulisan tangan Sunan Bonang, sepotong kayu dari saka latal yang diambil oleh Sunan Kalijaga, dan lain-lain.


 9. Masjid Sunan Ampel
Masjid Sunan Ampel
Di tahun 1421, Sunan Ampel bersama dua sahabatnya, yang dikenal dengan Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji, mendirikan Masjid Ampel. Bangunan seluas kurang lebih 2 km persegi itu memiliki keunikan berupa 16 tiang kayu setinggi 17 meter dengan diameter 60 cm. Tiang-tiang dari kayu jati itu tidak terbuat dari sambungan kayu dan sampai sekarang tidak diketahui bagaimana cara mendirikan tiang tersebut. Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel, lokasi Masjid Sunan Ampel, tiap harinya dipenuhi oleh wisatawan yang berziarah ke makam Sunan Ampel di sekitar halaman masjid. Di kompleks pemakaman masjid itu juga terdapat makam salah satu pahlawan nasional, KH Mas Mansyur.
 10. Masjid Kotagede
Masjid Kotagede
Di Yogyakarta, selain Masjid Agung Kauman, juga terkenal Masjid Kotagede. Masjid Kotagede adalah masjid tertua di Yogyakarta, yang didirikan oleh Sultan Agung, pemimpin kerajaan Mataram, pada tahun 1640. Bangunan ini dikerjakan dengan bergotong-royong melibatkan pekerja beragama Hindu dan Budha, sehingga terlihat pengaruh bangunan Hindu dan Budha pada masjid ini. Awalnya, Masjid Kotagede hanya seluas 100 meter persegi, namun Paku Buwono X memperluas bangunan masjid ini hinga mencapai 1.000 meter persegi. Di bulan Ramadhan, Masjid Kotagede punya keunikan berupa sholat tarawih yang dilakukan pada saat jam 24.00.

1. Gereja Palasari (Bali)
Gereja Katolik di desa Palasari, kec Melaya kab Jembrana
Gereja-gereja di Bali memang unik. Betapa tidak. Jika gereja-gereja lain di Indonesia mengambil bentuk arsitektur bergaya Barat, justru gereja-gereja di Bali mengambil gaya arsitektur khas Pulau Dewata itu sendiri. Sekilas dilihat, gereja-gereja di Bali memang mirip pura. Salah satu contohnya adalah Gereja Katolik Palasari ini yang berdiri sejak 1955. Tak hanya bangunannya yang mirip pura, bahkan gereja ini juga memiliki gapura bergaya Bali.
catholic-church-Bali-Indonesia
Selain Gereja Katolik Palasari, gereja lainnya yang memeluk gaya arsitektur Bali antara lain Gereja Protestan Blimbingsari yang dibangun pada 1939.
gereja-bali
Ada pula gereja Yesus Gembala Baik di Ubung Kaja (Denpasar) yang didirikan pada 2003. Perpaduan ini menunjukkan tingginya rasa toleransi umat beragama di Bali. 

Gereja Paroki Tritunggal Mahakudus Banjar Tuka yang terletak di Kuta Utara, Badung Bali ini tak hanya memiliki gaya arsitektur khas Bali, namun juga menggunakan iringan gamelan khas Bali dalam peribadatannya. Terakhir adalah Katedral Bali yang terletak di Denpasar ini. Sekilas dilihat, gereja ini memiliki menara yang menyerupai pura. Namun keindahannnya yang sesungguhnya terletak pada interior altarnya.
2. Gereja Santo Fransiskus Asisi (Brastagi)
gereja_fasisi_fransiscus_webs_com
Di tengah sejuknya udara Brastagi, Sumatra Utara terdapat gereja unik ini. Gereja ini sering disebut gereja inkulturatif sebab menggabungkan budaya Kristen dengan budaya tradisional khas Sumatra Utara. Gaya bangunannya sendiri terinspirasi dengan rumah adat Batak Karo. Gereja ini terletak di desa Sempa Jaya dan diresmikan pada 2005. Bahkan, gereja ini pernah mendapatkan penghargaan dari Vatikan lho.
Gereja Katolik St. Mikael (Pangururan, Sumatra Utara)
IMG_3861
Gereja ini juga dijuluki gereja Katolik inkulturasi karena gaya bangunannya yang mengadaptasi rumah tradisional khas batak. Hanya sedikit informasi yang bisa kuperoleh dari gereja ini. Gereja ini terletak di Pulau Samosir.




3. Gereja Santa Maria de Fatima (Jakarta)
image
Sekilas, bangunan ini mirip kelenteng. Namun sebenarnya ini adalah gereja yang dibangun oleh penduduk Tionghoa beragama Katolik. Gereja di Jakarta Barat ini berdiri pada tahun 1954 dan hingga kini masih menyelenggarakan misa dalam bahasa Mandarin.
4. Gereja Poh Sarang (Kediri)
image
Gereja unik ini terletak di kaki Gunung Wilis, Kediri. Bangunan yang diarsiteki Henri Maclaine Pont dan Pastur Jan Waolters ini terinspirasi dengan gaya tradisional Jawa. Namun tetap, gereja ini memiliki keunikan tiada duanya bila dilihat dari bentuk bangunannya.  Di gereja ini juga terdapat Gua Maria yang dibuat menyerupai Gua Maria yang ada di Lourdes, Prancis.
image
5. GKJ Karangjoso (Purworejo)
image
Wah, nggak nyangka ya ternyata Purworejo menyimpan warisan sejarah berupa bangunan Gereja Kristen Jawa (GKJ) tertua di Jawa. Gereja ini didirikan oleh Kyai Sadrach dengan ajaran campuran antara Kristen – Kejawen (kepercayaan tradisional Jawa). Uniknya, gereja ini sepintas memang menyerupai masjid. Namun jika pada masjid terdapat mustaka di puncaknya, di bangunan gereja ini mustaka digantikan dengan salib. Salibnya pun unik, yaitu persilangan antara senjata cakra milik Prabu Kresna dan panah Pasopati milik Arjuna. Berkat akulturasi ini, ajaran GKJ berkembang dengan pesat, walaupun menurut sejarah, cara ini tak disetujui oleh para zending (para misionaris asal Belanda).
6. Gereja Hati Kudus Yesus (Ganjuran)
image
Gereja superunik ini terletak di Ganjuran, sekitar 20 km dar Yogyakarta. Gereja dan Gua Maria yang dibangun pada tahun 1924 atas prakarsa Joseph dan Julius Smutzer (pengelola Pabrik Gula Gondang Lipuro) ini diarsiteki J. Yh. van Oyen. Keunikannya tentu bangunan candi dengan patung Yesus yang menyerupai dewa Hindu serta bangunan gerejanya yang bergaya Joglo.
image
7. Gereja Maranatha (Banjarmasin)
image
Gereja ini merupakan gereja Protestan yang kebanyakan jemaatnya adalah pendatang dari Maluku. Namun gereja ini sengaja dibangun dengan gaya arsitektur rumah tradisional suku Banjar yang merupakan penduduk asli Banjarmasin yang seluruhnya menganut Islam.
Masih di Kalimantan, terdapat pula gereja-gereja Dayak yang menggunakan rumah Lamin (rumah adat Dayak) dan hiasan khas Dayak pada altarnya seperti ini.







7. Gereja-gereja tua Belanda
Gereja Sion (Jakarta)
Dijuluki sebagai “the oldest operating church in Jakarta” atau gereja tertua di Jakarta yang masih digunakan, gereja ini dibangun pada 1695 dan sering dijuluki sebagai Gereja Portugis.
image
Gereja St. Yusuf (Cirebon)
image
Gereja ini adalah gereja tertua di Jawa Barat. Gereja ini dibangun pada 1878 atas perintah Lousi Theodoor Gonsalves, pemilik pabrik gula di Jawa dengan arsitek Gaunt Slotez. Kini, gereja ini telah menjadi cagar budaya di Cirebon.
Gereja GPIB Magelang
image
Sekilas dilihat, gereja GPIB Magelang memang tampak seperti puri Eropa. Untunglah gereja ini masih lestari dengan bentuk aslinya seperti ketika dibangun 1817.
Gereja GPIB Purworejo
Gereja GPIB Purwokerto yang bergaya arsitektur neo-gothic ini dibangun pada 1897 dan memiliki menara lonceng kecil yang berkubah.
image
Gereja St. Antonius (Solo)
image







8.  Gereja St. Laurensius (Tangerang, Jawa Barat)
image
Sekilas melihatnya, mungkin kita akan sulit percaya bahwa gereja ini terletak di Indonesia, bukan di luar negeri. Gereja paroki St. Laurensius ini tergolong baru, sebab baru diresmikan 21 Mei 2009 dan baru resmi menjadi paroki pada 2012. Gereja megah ini terletak di kawasan perumahan Alam Sutera, Tangerang dan merupakan satu-satunya gereja Katolik berkubah di wilayah Keuskupan Agung Jakarta.
9. Gereja Regina Caeli (Jakarta)
image
Gereja yang terletak di wilayah Pantai Indah Kapuk ini dibangun selama dua tahun dan diresmikan pada 11 Juni 2006. Keunikan gereja ini tentunya adalah gaya arsitekturnya yang modern membuatnya layak menyandang sebagai salah satu gereja terindah di Indonesia.
image
10. Gereja Setan???? Inilah alasan mengapa sebaiknya kita tidak menaruh gurita di atas atap rumah.
tumblr_llmw958FXK1qdlgyt
Entah kerasukan apa aku sampai memasukkan bangunan ini ke list gereja2 yang ada di Indonesia hahaha. Tapi karena ceritanya yang kocak, makanya aku iseng2 memasukkannya ke sini. Bangunan ini terletak di kawasan Pasteur, Bandung dan sempat membuat heboh karena ada gurita di atas atapnya. Sampai-sampai muncul gosip bahwa bangunan ini adalah gereja para pemuja setan hingga pernah hampir digrebek polisi segala. Namun sebenarnya rumah ini hanya rumah biasa milik seorang pecinta seni kontemporer, bahkan konon katanya gurita di atas atap rumah ini dipasang oleh para mahasiswa ITB



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK DENGAN MENJAGA TATA KRAMA TANPA MENGHINA SUATU RAS, SUKU, DAN BUDAYA

SIMAK JUGA ARTIKEL DAN MAKALAH LAINNYA

Soal UAS PKN TAHUN 2017