Subscribe
PENGERTIAN DEWA YAJNA
penjelasan masing - masing bagian Panca Yajna : Dewa Yajna adalah persembahan atau korban suci yang dilakukan
dengan tulus yang ditujukan kepada Sang Hyang Widhi Wasa beserta
manifestasinya. Jadi segala tindakan dengan penuh kesadaran yang dilakukan
dengan tulus ikhlas dem pengabdian kepada Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang
Maha Esa, dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi disebut Dewa Yajna. Dewa Yajna pada umumnya
dilaksanakan di jnerajan, di pura, dan tempat-tempat Iainnya yang dianggap
suci. Tujuan pelaksanaan Dewa Yajna adalah
untuk menyampaikan rasa bhakti dan syukur, serta mohon petunjuk-petunjukdan
bimbingan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kita selamat di dalam menjalani hidup
dan kehidupan di dunia ini.
CONTOH PELAKSANAAN DEWA YAJNA SECARA
Nitya Karma adalah :
a.
Tri Sandhya tiga kali dalam satu hari.
b.
Menghaturkan banten saiban / Yajna
Sesa.
c.
Memelihara tempat suci.
Naimittika Karma adalah :
a.
Upacara ngodalin di merajan / di pura.
b.
Upacara melaspas rumah / pura.
c.
Menghaturkan Yajna pada
hari-hari suci keagamaan seperti: pada hari raya Galungan, Kuningan, SaraswatT,
Pagerwesi, Nyepi dan Sivaratri.
CATUR
GURU
Dalam ajaran agama Hindu kita mengenal nama catur guru. Kata catur berasal dari bahasa
Sanskerta yang berarti empat, sedangkan guru artinya yang mampu memberikan
tuntunan dan bimbingan kepada kita. Dalam tuntunan belajar mewirama ada yang
disebut guru dan laghu. Disirii guru Derarti berat tandanya adalah (-)
sedangkan laghu artinya suara ringan tandanya (0). Dengan demikian catur guru dapat diartikan empat guru
yang memberikan tuntunan dan bimbingan menuju kearah yang benar.
Tugas guru adalah berat namun sangatlah mulia, oleh
karena itu guru naruslah dihormati. Jangan sekali-kali melawan dan menentang
ajaran guru karena sangat besar dosanya. Hal tersebut juga tertulis datam kitab
Sarasamuccaya sloka 234.
upadhyayam pita ram mataram ca
yebhidruhyanti manasa karmana wa,
tesam papam bhrunahtyawisistam
nanyastasmat papakrccastiloke.
Terjemahan:
Ada orang yang berkhianat kepada guru yang
mengajarnya, kepada ibu bapanya dengan jalan perbuatan, perkataan dan pikiran,
Orang yang demikian sifatnya amatlah berdosa. Lebih besar dosanya dari orang
yang melakukan brunaha. Brunaha artinya orang yang menggugurkan kandungan.
Demikianlah dosanya bila menentang guru.
Dalam ajaran gama Hindu kita mengenal empat macam guru
yaitu:
1.
Guru Rupaka
2. Guru Pangajian
3. Guru Wisesa
4. Guru Swadhyaya
BAGIAN-BAGIAN CATUR
GURU.
GURU
RUPAKA.
Guru Rupaka adalah orang tua yang melahirkan dan
membesarkan kita. Guru rupaka sering
juga disebut guru reka atau yayah rena. Orang tua kita sungguh sangat besar
jasa kepada kita
JASA-JASA ORANG TUA JUGA
DISEBUTKAN DALAM KITAB NITISASTRA
SEBAGAI BERIKUT:
a.
Ametwaken artinya melahirkan anaknya
b.
Maweh bhinojana artinya memberikan makan dan minum.
c.
Anyangaskara artinya mengupacarai anak dari dalam kandungan sampai
upacara pawiwahan.
d.
Matulung urip artinya menjaga kesehatan dengan memberi obat bila sakit
dan melindungi dari bahaya lainnya.
e.
Mangupadhyaya artinya mengajar dan mendidik agar menjadi orang yang
berguna bagi nusa dan bangsa.
GURU PENGAJIAN
Guru yang mengajar dan mendidik di sekolah namanya Guru Pengajian.
Tugas guru adalah membentuk manusia cerdas, bijaksana,
trampil, berbudhi pekerti yang luhurserta hormat dan bhakti kepada Sang Hyang
Widhi.
TATA TERTIB BAGI SISWA
DALAM SILA KRAMA DISEBUTKAN SEBAGAI BERIKUT:
a.
Berhadapan dengan guru murid tidak boleh duduk semaunya
b.
Di depan guru murid hams berpakaian sopan dan sederhana
c.
Murid tidak boleh memandang rendah gurunya
d.
Murid harus sabar menunggu gurunya untuk mendapat pelajaran
e.
Murid tiada segan melakukan perintah gurunya
GURU
WISESA
Dahulu pada jaman kerajaan yang disebut dengan Guru Wisesa adalah Raja. namun di jaman
modern ini yang disebut dengan Guru
wisesa adalah pemerintah, mereka yang menjalankan tugas sesuai dengan
keahlian dan kemampuannya masing - masing. Dalam Sama Weda 971 menyebutkan:
"Pemerintah (Guru Wisesa) bertanggung
jawab atas masyarakat, bangsa dan negara" Maju mundurnya suatu bangsa,
tergantung pada kemampuan dan kesigapan pemerintah dalam menjalankan tugasnya
walaupun demikian, kita sebagai warga harus taat pada peraturan dan mendukung
program pemerintah untuk kemajuan bersama.
GURU
SWADHYAYA.
Guru swadhyaya adalah Sang Hyang Widhi, beliau adalah
maha pencipta. Menciptakan alam beserta isinya. Menjadi awal dari segalanya dan
kepada-Nyalah segala yang ada ini kembali. Oleh sebab itulah beliau disebut
sangkan paraning dumadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK DENGAN MENJAGA TATA KRAMA TANPA MENGHINA SUATU RAS, SUKU, DAN BUDAYA