Subscribe
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadiran TUHAN YANG MAHA ESA, karena berkat rahmat dan karunia-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan On The Job Training di
dunia industri dengan baik dan tepat pada waktunya. Telah menjadi kewajiban
setiap siswa untuk melaporkan tugas akhir yang merupakan laporan
pertanggungjawaban Kegiatan On The Job Training kepada pihak hotel
maupun kepada pihak sekolah.
Dalam penyusunan laporan ini
penulis telah banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak secara
langsung maupun tidak langsung, baik moril maupun materiil. Oleh karenanya pada
kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya
kepada yang terhormat:
1. ..................................................... selaku Kepala Sekolah Smk
Pariwisata Triatma Jaya Badung, yang telah memberikan fasilitas yang baik
selama penulis bersekolah di Smk .........................................................
2. ..................................................................................... selaku Trainee Coordinator yang
telah membantu penulis mencarikan tempat On The Job Training yang baik
sehingga penulis dapat menyelesaikan On The Job Training tepat pada
waktunya.
3. .................................................................................... selaku ketua Program Studi Jasa Boga Yang telah memberikan saran dan masukan.
4. .........................................................................................Selaku wali kelas XI Restaurant 3, serta
seluruh guru dan staff SMK ...................................................... yang telah memberikan
dukungan sehingga Training ini dapat dilaksanakan sampai pada batas waktu yang
ditentukan
5. Seluruh staff dan pimpinan Aero catering service yang telah banyak
memberikan bantuan moril maupun materiil selama praktek kerja On The Job
Training.
6. Dan tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih terhadap
Keluarga dan teman-teman atas Doa dan Motivasinya. Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan laporan ini.
Akhir kata penulis mengharapkan
laporan ini bermanfaat bagi yang membacanya. Untuk menambah informasi mengenai
sejarah Aero Catenng Service-Kuta serta fasilitas yang ada di acs tersebut.
Meskipun penulis telah mencurahkan segala kemampuan untuk kesempurnaan laporan
ini, namun penulis merasa laporan ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan
ini maupun laporan - laporan selanjutnya. Dan semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.
Badung, 15
September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL (COVER)
LEMBARAN PENGESAHAN.............................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah...................................................................... 3
1.3 Tujuan laporan............................................................................. 3
1.4 Kegunaan laporan....................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 5
2.1 Pengertian Pariwisata................................................................... 5
2.2 Pengertian Hotel.......................................................................... 5
2.3 Pengertian Dapur......................................................................... 6
2.4 Pengertian Juru Masak............................................................... 7
2.5 Tugas Juru Masak....................................................................... 8
2.6 Pengertian Menu......................................................................... 9
2.7 Fungsi Menu................................................................................ 9
2.8 Jenis-Jenis Menu........................................................................ 10
BAB III GAMBARAN OBYEK
PEMBAHASAN............................................. 12
3.1 Sejarah berdirinya PT. Aerofood ACS Denpasar...................... 12
3.2 Fasilitas yang Dimiliki Aero Cateing Service.............................. 16
3.3 Struktur Organisasi F & B Production........................................ 18
3.4 Penjelasan Struktur F & B Production........................................ 19
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................... 21
4.1 Persiapan, Pelaksanaan dan Penutupan................................... 21
4.1.1. Persiapan......................................................................... 21
4.1.2. Pelaksanaan.................................................................... 22
4.1.3. Penutupan....................................................................... 24
4.2. Kelebihan - Kelebihan Sistem Kerja Pada
Kitchen ACS............ 25
4.3 Permasalahan yang Dialami Selama Training Di
Aero Catering
Service...................................................................................... 26
4.4 Penyelesaian Masalah.............................................................. 26
BAB V KESIMPULAN DAN
SARAN.............................................................. 27
5.1. Kesimpulan............................................................................... 27
5.2. Saran........................................................................................ 28
5.2.1. Saran Untuk Aero
Catering Service (ACS)........ 28
5.2.2. Saran Untuk Kampus............................................ 28
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 29
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dunia paiwisata
merupakan salah satu sektor yang sangat penting di tengah lesunya perekonomian
yang sedang dilanda krisis ekonomi. Sektor pariwisata terus digalahkan karena
sektor ini sangat penting dan sangat diandalkan untuk menghasilkan devisa bagi
Negara khususnya dan menambah pendapatan masyarakat secara umum. Perkembangan
kepariwisataan akan menurunkan jumlah pengangguran di Indonesia. Agar
pertumbuhan pariwisata dapat terus berkembang dengan baik, telah di tempuh
berbagai cara seperti halnya dengan jalan promosi untuk menperkenalkan
kepariwisataan Indonesia kepada wisatawan macanegara yang ada di luar negeri.
Sehingga mereka lebih mengenal tentang obyek - obyek pariwisata yang ada di
Indonesia. Untuk itu diperlukan kesiapan sumber daya manusia yang mapan serta
manajemen perhotelan dan kepariwisataan yang terampil dan terdidik.
Bali yang kini
merupakan daerah tujuan wisata di Indonesia yang telah terkenal di dunia,
merupakan salah satu bukti nyata kita telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Dengan kenyataan alam budaya dan masyarakat yang memiliki adat dan
istiadat di tambah lagi dengan sebutan "Pulau Seribu Pura" dan
"Pulau Surga", yang begitu melekat, telah menjadikan Bali sebagai daerah pariwisata yang merupakan tulang punggung
perekonomian bagi seluruh masyarakat Bali pada umumnya.
Letak Pulau Bali
yang cukup strategis situasi yang kondusif diambah lagi dengan keunikan budaya
dan keramahan masyarakatnya telah menjadiakan Bali memiliki daya tarik
tersendiri bagi wisatawan mancanegara maupun nusantara.
Untuk
mengantisipasi kedatangan wisatawan ke Indonesia pada umumnya dan Bali
khususnya maka telah banyak didirikan hotel yang didukung dengan berbagai
sarana dan fasilitas seperti : kamar sebagai fasilitas utama dalam hotel yang
disediakan untuk dijual kepada tamu, atau wisatawan yang yang datang untuk
melepas lelah. Selain kamar fasilitas yang menghasilkan pendapatan terbesar
kedua di hotel adalah penjualan makanan dan minuman yang merupakan tugas dan
tanggung jawab dari food and beverage departement yang membawahi
beberapa departemen yaitu restaurant yang bertugas menjual makanan dan
minuman, bar bertugas membuat minuman dan menjual minuman, baik yang beralkohol
maupun tidak beralkohol, banquet yang bertugas mengadakan special function (pesta
jamuan yang bersifat khusus) dan dapur yang bertugas menyiapkan mengolah dan
menata makanan yang akan disajikan oleh pramusaji kepada tamu untuk dinikmati.
Peranan seorang
juru masak sangatlah penting dalam proses pengolahan makanan di mana makanan
yang akan dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan penampilan yang menarik
untuk dinikmati. Maka dari itu semua juru masak dituntut untuk menuangkan semua
kreatifrtas seni kulinernya melalui makanan yang diolah dan dijual oleh restaurant.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar beiakang di
atas, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah "Bagaimanakah
tugas-tugas Juru masak pada Aerowisata Catering Service (ACS) Tuban-Bali ?
1.3
Tujuan Laporan
Tujuan penulisan laporan ini
adalah untuk mengetahui tugas - tugas Juru Masak pada Aerowisata Catering
Service (ACS) Tuban - Bali ?
1.4
Kegunaan Laporan
1. Dengan diketahuinya pelaksanaan tugas - tugas Juru masak maka
diharapkan penulisan laporan ini akan berguna bagi mahasiswa dalam menerapkan
pengetahuan yang diperoleh di kampus dan bagi pihak hotel / restoran
meningkatkan kemampuan penyajiannya.
2. Selain itu juga laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai
kualitas pelayanan dalam memasak dan menghidangkan, sehingga ini dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya yang terkait dengan bagaimana
meningkatkan mutu pelayanan kepada wisatawan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Pariwisata
Menurut A.J.
Burkart dan S. Medik (2011) Pariwisata adalah perpindahan orang
untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat
dimana mereka biasanya hidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama
tinggal di tempat -tempat tujuan itu.
Sedangkan
menurut Kraft, (2011), mengemukakan
bahwa pengertian pariwisata adalah keseluruhan hubungan dan fenomena yang
timbul dari perjalanan dan tinggalnya manusia, yang bertujuan tidak untuk
membangun atau menciptakan tempat tinggal.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan dengan
jangka waktu yang singkat, yang dilakukan keluar dari tempat tinggal.
2.2
Pengertian Hotel
Menurut Sumbodo
(2011), "Hofel adalah jenis akomodasi yang dikelola secara komersial,
disediakan bagi seseorang atau sekelompok, menyediakan pelayanan penginapan,
makanan, minuman, serta layanan lain sesuai dengan perkembangan
kebutuhan".
Menurut
Sulastiyono (2011), hotel adalah "Suatu jenis akomodasi yang mempergunakan
sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan
dan minuman serta jasa penunjang
lainnya bagi umum yang dikelolah secara komersial".
Dari pengertian
diatas dapat dikatakan bahwa, hotel adalah "suatu badan usaha dibidang
jasa yang memberikan pelayanan, penginapan berikut makanan dan minuman serta
fasilitas - fasilitas lain yang disediakan oleh hotel".
2.3
Pengertian Dapur
Menurut
Sulastiyo (2011), dapur adalah sebagai berikut. "Kitchen is a room or other space (as a wall area or special building) with facilities for cooking atau
dengan singkat dapat dikatakan bahwa dapur adalah sebuah ruangan atau tempat
khusus yang memiliki perlengkapan dan peralatan untuk mengolah makanan. Ruangan
khusus artinya bahwa ruangan mempunyai ciri - ciri yang berbeda dengan ruangan
yang lain.
Menurut Kinton (2011) adalah suatu tempat yang
digunakan untuk memproduksi makanan bagi sejumlah orang dengan menggunakan
tenaga, peralatan dan bahan bermutu standar dengan pengolahan yang objektif
Pengertian dapur
dapat di simpulkan sabagai dapur merupakan tempat dimana terjadinya proses
pengolahan bahan-bahan makanan.
2.4
Pengertian Juru Masak
Menurut
Budiningsih (2011) juru masak adalah seorang yang bertugas membantu kepala
bagian mulai dari proses memotong, memasak hinggamemorsikannya.
Menurut Lexicon Publiction (2011) menyatakan
bahwa: "cook is person who prepare and cooks the action of heat. Artinya
juru masak adalah orang yang ahli dalam menyiapkan dan memasak makanan dengan
bantuan panas.
Menurut Sudiara
(2011) juru masak adalah seorang yang mempunyai tugas utama mengelolah atau
memasak makanan yang diproduksi pada bagian masing - masing.
Dari pernyataan
diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian juru masak adaiah orang yang pandai
pada suatu pekerjaan mengolah makanan yang biasa disebut lebih menarik baik
rasanya enak dan aman untuk dimakan.Juru masak mempunyai peranan yang penting
karena juru masak akan melahirkan kreativitas seni kuliner melalui makanan
sehingga muncul berbagai cara untuk menampilkan makanan tersebut menjadi lebih
menarik perhatian dan juga menarik selera makan.
2.5
Tugas Juru Masak
Menurut Budiningsih (2011) tugas-tugas
juru masak yaitu sebagai berikut:
-
Menyimpan bahan makanan mentah
mau pun matang sesuai tempatnya
-
Mengoiah atau memasak makanan
pada bagian masing-masing, contohnya juru masak dibagian masak sayur (vegetables section) bertugas memasak
hidangan dari sayur-sayuran, kentang, pasta, telor, dan nasi untuk makan siang.
-
Melaksanakan tugas sesuai shift
(waktu) yang ditetapkan dan melaksanakan semua pekerjaan dengan tanggung jawab
sesuai dengan bagian masing - masing.
Menurut Sulastiyo (2011) tugas-tugas juru masak ialah memproduksi
atau memasak makanan sesuai dengan bidang dan tanggung jawab dan mempunyai
kewajiban untuk membentuk kelancaran di dalam menyiapkan dan memproduksi atau
memasak makanan sesuai dengan bidang dan tanggung jawab.
Tugas - tugas juru masak adalah memproduksi atau memasak makanan
sesuai dengan bidang tanggung jawab dan mempunyai kewajiban untuk membentuk
kelancaran menyiapkan dan memproduksi atau memasak makanan sesuai dengan bidang
dan tanggung jawab.
2.6
Pengertian Menu
Menurut
Budiningsih (2011) Menu berasal dari bahasa prancis Le. Menu yang artinya
daftar makanan yang disajikan kepada tamu diruangan makan. Dalam lingkungan
rumah tangga, menu diartikan sebagai suatu susunan makanan atau hidangan
tertentu. Oleh orang inggris, menu disebut juga "Biltoffare",
yang artinya daftar makanan yang tercantum dan di informasikan lewat media
kertas, papan, atau kain dinding tempat daftar menu di tulis.
Menurut buku
terbitan Manajemen Perhotelan Indonesia (2011) menerangkan bahwa Menu berasal
dari bahasa prancis "Menute"
yang berarti daftar makanan yang akan disajikan kepada tamu. Dari pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa menu adalah daftar makanan yang disajikan di depan
restaurant atau di meja tamu yang berfungsi untuk memudahkan tamu mengetahui
nama makanan.
2.7
Fungsi Menu
Menurut Sudiara (2011) fungsi
atau peranan menu dapat ditinjau sebagai berikut yaitu: Dari bagian pengolahan
makanan (dapur) menu berfungsi untuk:
1. Sumber informasi tentang bahan makanan yang diperlukan.
2. Menu memberikan informasi tentang peralatan dapur yang diperlukan.
3. Menu dipergunakan juga untuk membuat pembagian tugas dan menyusun
struktur organisasi dapur.
Dari bagian penyajian (restoran) menu berfungsi untuk :
1. Sumber informasi untuk penyiapan peralatan saji yang diperlukan
termasuk, piling, piranti saji, gelas dan lain sebagainya.
2. Menu memberikan informasi kepada pramusaji tentang produk yang
akan ditawar, atau dijual kepada pelanggan.
Dari segi pelanggan (costumer) menu berfungsi sebagai sumber
informasi tentang makanan yang dapat dipesan pada restoran tersebut.
2.8
Jenis - Jenis Menu
Menurut Sudiara (2011),
menerangkan bahwa menu dapat dikelompokan dalam beberapa kelompok berdasarkan
pada:
a. Jenis Hidangan (Meal)
1. Menu sarapan pagi (Breakfast
Menu)
2. Menu makan siang (Lunch
Menu)
3. Menu makan malam (Dinner
Menu)
4. Menu makan laut malam (Supper
Menu)
5. Bruch Menu
6. Tea-Lime Menu
b. Penawaran Menu
1. A'la Carte Menu dengan bermacam - macam penawaran.
2. Table d'hotel Menu dengan penawaran terbatas.
Menurut Budiningsih (2011) pada dasamya dikenal ada empat jenis
menu, yaitu:
1.
A'la carte menu
2.
Table d'hotel menu
3.
Mixed menu
4.
Special party menu
Menurut Iskandar (2011) peranan fungsi menu sangat penting
berbagai jenis makanan yang mampu diproduksi oleh perusahaan tersebut, fungsi
menu terdiri dari tiga bagian yaitu dari bagian pengolahan makanan, dari
penyajian, bagaian cara
service yang diberikan
BAB III
GAMBARAN OBYEK PEMBAHASAN
3.1
Sejarah Berdirinya PT. Aerofood
ACS Denpasar
Aerowisata
Catering Service merupakan salah satu unit
usaha PT. Aerowisata yang merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia dan bagian dari Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), yang bernama lengkap PT. Angkasa Citra Sarana Catering Service yang berdiri
pada tanggal 15 Juli 1975. Awalnya perusahaan ini hanya memiliki karyawan
sebanyak 35 orang serta memiliki armada Hi-lift truck sebanyak 1 buah,
dengan jumlah makanan yang diproduksi saat itu adalah berkisar antara 200 porsi
sampai dengan 250 porsi. Jenis makanan yang diproduksi adalah jenis makanan
ringan dan airlines yang ditangani saat itu hanyalah Garuda Indonesia.
Tempat yang digunakan untuk operasional adalah Garuda Eka Satpam Angkasa Pura.
Awalnya ACS
bernaung di bawah PT. Mirtasari &
Coorporation yang berpusat di Jakarta dan dikelola oleh Hotel Sanur Beach. Namun pada
tahun 1981 tepatnya bulan Juli secara administrasi Aerowisata Catering Service dipisahkan dari Hotel Sanur
Beach yang kemudian dikelola langsung oleh PT. Aerowisata Hotel dan Catering
yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dari tahun ke tahun
ACS Denpasar terus berkembang seiring dengan perkembangan dunia pariwisata
Bali, dan pada tahun 1987 diadakan pengelompokan pada PT. Aerowisata Hotel dan
Catering yang terbagi atas Divisi Catering dan Divisi Hotel. Aerowisata
Catering Service Bali di bawah pengawasan Catering Jakarta.
Aerowisata
Catering Service (ACS) Denpasar menempati gedung tower lama sebagai tempat
operasionalnya sampai tahun 1989, dimana pada saat itu Bapak Rudy Cool menjabat
sebagai Unit Manager dengan membawahi pegawai yang berjumlah sebanyak 350
orang.
Posisi Unit
Manager selanjutnya digantikan oleh Bapak Simon Eman selama periode waktu 2
tahun yaitu dari tahun 1989 sampai tahun 1991. Pada saat itu armada
transportasi ACS Denpasar telah bertambah menjadi 6 buah Hi-lift truck dan
seiring dengan perkembangan pariwisata di Bali, pesawat asing yang datang ke
Bali pun semakin bertambah, yang berarti pemasaran ACS yang awalnya hanya
menangani Garuda saja, kini juga menangani pesawat asing seperti : Cathay
Pasific, Japan Airlines, dan Thai Airlines.
Tanggal 28
Februari 1990, gedung ACS pindah menempati posisi gedung baru yang terletak di
depan komplek TNI-AU tepatnya di area Bandara Ngurah Rai Tuban. Gedung baru
tersebut diresmikan pada tanggal 30 Maret 1990 oleh Menteri Perhubungan Bapak
Ir. Azwar Anas dan dihadiri oleh semua direksi serta pejabat lainnya.
Periode tahun
1991 sampai dengan 1992 yang menjabat sebagai Unit Manager di ACS Denpasar
adalah Bapak Bambang Soerachim. ACS Denpasar mengalami kemajuan yang cukup
pesat, terbukti dengan jumlah karyawannya yang semakin bertambah yaitu sebanyak
600 orang dan didukung pula denagn armada Hi-lift Truck yang telah
mencapai 10 buah.
Perkembangan
selanjutnya Bapak Antonius Sujatno yang menjabat sebagai Unit Manager ACS
Denpasar periode tahun 1992 sampai tahun 1997 dengan jumlah karyawan yang telah
mencapai hingga 1357 orang.
Sebuah gedung
lain dibangun pada tahun 1995 untuk menampung permintaan yang bertambah banyak,
pada jarak yang tidak terlalu jauh dari bandara, gedung utama, bagian pembelian
dan pengadaan, bagian akuntansi, fasilitas pelatihan, koperasi karyawan, dan
dapur peambuatan roti terdapat di gedung ini. Sedangkan di gedung utama yang
terletak di area Bandara ngurah Rai memiliki dapur panas dan dingin,
gudang-gudang, dapur kue, bagian penyediaan daging, makanan laut dan unggas,
pengaturan makanan serta areal penyimpanan trolley. ACS Denpasar
memiliki 14 kendaraan uplift dengan penyangganya dan 7 buah van yang
dapat memberikan pelayanan pada kebanyakan tipe pesawat terbang.
Untuk
mengantisipasi perkembangan dunia penerbangan yang semakin pesat, ACS Denpasar
selain memiliki gedung di areal Bandara Ngurah Rai Tuban, juga telah membangun
gedung baru yang berlokasi di Banjar Kelan, Desa Tuban. Gedung tersebut
dinamakan ACS II yang dipergunakan sebagai perkantoran, gudang, serta dapur
untuk produksi roti (bakery). Pada tahun 1997, Bapak Paulus Pudjianto
menjabat sebagai Unit Manager dengan jumlah pegawai yang relatif masih tetap,
serta armada Hi-lift Truck-nya yang telah mencapai 12 buah.
Era baru telah
datang, era perdagangan bebas dan era kompetisi, ACS Denpasar telah berbenah
diri, mulai dari renovasi gedung, penggantian peralatan (kitchen equipment) sampai dengan pelatihan sumber
daya manusia yang terus digalakkan. Pada tahun 1999 sampai tahun 2000 ACS
Denpasar dipimipin oleh Unit Manager yang baru yaitu Mr. Schild dan Mr. Josep Zopt
sebagai Executive Chef.
Inspeksi
kesehatan dari pemerintahan dilakukan setiap 6 bulan, sedangkan karyawan
menjalankan check-up kesehatan setiap 6 bulan sekali dan laboratorium
perusahaan melaksanakan pemeriksaan rutin setiap hari untuk menjamin mutu
kebersihan dan keamanan yang maksimal. ACS Denpasar memenuhi ketentuan ISO
9001:2000 dan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP),
dengan beroperasi menurut standar Internasional dalam menyediakan makanan untuk
menjamin mutu kebersihan dan keamanan.
Pada bulan
Februari 2010, Aerowisata meluncurkan Branding baru, yaitu Aerofood ACS
dan secara badan hukum masih bernama PT. Angkasa Citra Sarana Catering Service.
3.2
Fasilitas yang Dimiliki Aero Catering Service (ACS)
ACS memiliki 2 gedung yaitu ACS 1
dan ACS 2.
Lokasi gedung ACS I berada di
jalan Bandara Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung yang menempati
bangunan seluas 5.760 m2 dengan batas-batas yaitu:
Batas Utara : Jalan
Bandara Ngurah Rai,
Batas Selatan : Landasan
Pesawat Udara,
Batas Barat : Cargo
Ngurah Rai,
Batas Timur : Kantor
Pertolongan Kecelakaan
Penerbangan Pemadam Kebakaran,
Bangunan ACS I terdiri dari dua lantai 1 dan lantai 2. Lantai 1
digunakan sebagai ruang penerimaan tamu, penerimaan barang, ruang produksi,
ruang operasi, toilet dan ruang pencucian alat. Untuk lantai 2 digunakan
sebagai kantor, ruangan tempat barang, laboratorium, klinik, gudang peralatan,
ruang mesin, lemari untuk karyawan (locker),
toilet, mushola dan kantin untuk karyawan.
Gedung ACS II berlokasi di lingkungan Br. Kelan Desa Tuban dengan
luas bangunan 10.250 m2 dengan dengan batas-batas yaitu :
Batas Utara : Landasan
Bandara Ngurah Rai,
Batas Selatan : Jalan
Uluwatu,
Batas Barat : Rumah
Penduduk,
BatasTimur : Rumah
Penduduk,
Bangunan ACS II terdiri dari dua lantai 1 digunakan untuk ruang
penerimaan tamu, ruang operator, gudang, ruang produksi (bakery), koperasi, Procurement, ruang lemari karyawan dan
toilet. Sedangkan di lantai 2 digunakan untuk kantoran meliputi bagian
personalia, bagian akuntansi, keuangan, cost control dan ruang pelatihan (training
class).Serta ruangan klinik, mushola dan kantin karyawan.
ACS Denpasar memiliki 14 kendaraan uplift dengan
penyangganya dan 7 buah van yang dapat memberikan pelayanan pada
kebanyakan tipe pesawat terbang.
3.3
Struktur Organisasi F&B
Production
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
F&B Production
Aero Catering Service (ACS)
Food
& Beverage Director / Ex. Chef
|
Chef
|
Sous
Chef
|
Chef
de Partie
|
Cook
|
Trainee
|
(Sumber : HRD, Aero Catering Service ( ACS)
Denpasar, Tuban 2013)
3.4
Penjelasan Struktur
Organisasi pada Aero Catering Service (ACS)
Bali
3.4.1
Job Description
a.
Executive Chef adalah orang yang memiliki
peranan penting dan bertanggung jawab penuh atas kelancaran operasi dalam
bidang FB Product secara keseluruhan
terutama dari segi administrasinya. Adapun tugas - tugas lainnya yaitu :
-
Menyusun rencana kerja dan
latihan kerja
-
Mengawasi dan mengkoordinir
seluruh di tata boga
-
Menangani masalah
yang tidak dapat
diatasi oleh bawahannya
b. Chef adalah orang yang memiliki tugas mengontrol semua pekerjaan
bawahannya, memperhatikan cost
makanan dan juga mengecek segala jenis kekurangan bahan makanan yang ada.
c. Sous chef adalah orang yang beperan sebagai assistant chef yang biasanya membantu chef dalam membuat menu atau mengontrol pekerjaan bawahannya.
d. Chef De Partie adalah bertugas mengecek bahan-bahan makanan yang datang dari suplier, apakah bahan yang dikirim
kualitasnya baik atau tidak.
e. Cook adalah orang yang bertugas mengecek danmemprepare bahan makanan
di outlet untuk keperluan menu A'la Carte
f.
Trainee adalah orang yang
membantu pekerjaan cook memotong bahan makanan .merebus .menggoreng ,dll
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Persiapan, Pelaksanaan dan Penutupan
Aero Catering Service (ACS)
memiliki ciri khas tersendiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehingga setiap
pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik meskipun ada beberapa kendala. Untuk
lebih memantapkannya periu ditempuh 3 tahap yaitu Persiapan, Pelaksanaan,
Penutupan.
4.1.1 Persiapan (Preparation)
Pada kitchen di Aero Catering Service
(ACS) (preparation) dapat dibagi
menjadi 3 :
1.
Untuk Morning Shift
a.
Mengecek kerapian penampilan (grooming) sebelum memasuki kitchen. Pastikan sudah menggunakan uniform yang lengkap serta bersih
sebelum memasuki areal kitchen.
b. Melakukan
pengecekan barang - barang yang ada di chiler,
barang yang layak atau tidak layak untuk di pakai kembali, membersihkan dan
merapikan tempat barang yang ada di chiler
untuk menjaga agar barang tersebut tetap terjaga kebersihannya dan lebih tahan
lama.
c. Melakukan
pengecekan makanan pada Amous Online apakah ada kekurangan atau ada makanan
yang periu di tambah lagi.
2. Untuk
Evening Shift
a. Mengecek
kerapian penampilan (grooming)
sebelum memasuki kitchen. Pastikan sudah menggunakan uniform yang lengkap serta
bersih sebelum memasuki areal kitchen.
b. Melihat
jumlah penumpang.
c. Mengeset
makanan untuk pesawat yang akan berangkat nantinya.
d. Mengecek
ulang makanan yang di set tadi agar tidak ada masalah
e. Membersihkan
area kerja.
4.1.2 Pelaksanaan (Action)
Pada
kitchen ACS ada 3 shift yaitu shift pagi, shift sore, dan shift malam kegiatan
- kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
1. Shift
pagi
Shift pagi mulai pada pukul 07.00-15.00
wita Kegiatan yang akan dilaksanakan shift pagi adalah:
1. Melihat
jumlah penumpang di Amos online yang ada di masing-masing sextion.
2. Mengecek
bahan-bahan sisa kemarin yang mungkin sudah tidak bisa dipakai lagi.
3. Mengganti
bahan-bahan yang sudah rusak dengan bahan yang baru atau masih dalam keadaan
segar.
4. Memprepare
alat-alat yang di pakai untuk mengolah makanan.
5. Jika
makanan semua siap masukkan ke dalam lemari pendingin agar bisa di set ke dalam
bowl yang di sediakan dan sesuai
dengan jumlah penumpang.
6. Mengecek
kembal semua makan yang di set agar tidak ada yang kurang.
7. Memastikan
semua makanan agar tetep bersih sebelum di kirim ke dalam pesawat.
8. Membersihkan
area kerja.
2. Shift
sore
1. Shift
sore mulai pada pukul 15.00-23.00 wita Kegiatan yang akan dilaksanakan shift sore
adalah:
2. Meiihat
jumlah penumpang.
3. Menyiapkan
alat dan bahan makanan
4. Memproduksi
makanan sesuai dengan jumlah penumpang.
5. Mengeset makanan
untuk pesawat yang
akan berangkat berikutnya.
6. Mengecek
ulang makanan yang di set tadi agar makanan tidak ada yang masalah.
7. Membersihkan
area kerja.
3. Shift
malam
Shift malam mulai pada pukul 23.00-07.00
wita Kegiatan yang akan dilaksanakan shift malam adalah:
1. Melanjutkan
pekerjaan sore yang belum selesai.
2. Menunggu
jika ada penambahan penumpang atau extra.
3. Membuat
makan jika ada penambahan makanan atau extra.
4. Menunggu
apakah ada pesawat yang di tunda keberngkatannya karena ada masalh tertentu.
4.1.3.
Penutupan
Tahap
penutupan saat di ACS order atau akan di closing adalah menaruh bahan - bahan
makanan yang belum terpakai pada chiller
atau cool room vegetable, selain itu
seorang training juru masak juga harus membersihkan dan menaruh kembali
peralatan - peralatan yang telah digunakan pada tempat semula dan membersikan
area kerja.
4.2
Kelebihan
- Kelebihan Sistem Kerja di ACS
1. Seperti
yang telah tercantum diatas pada bagian sebelumnya tentang tugas dan tanggung
jawab seorangjuru masak pada Aerowisata catering service (ACS) dapat dilihat
bahwa seorang juru masak mempunyaiperanan yang sangat penting. Untuk itu
sebagai seorang juru masak harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut serta penguasaan sarana - sarana
yang mendukung pekerjaan tersebut.
2. Di
ACS peralatannya sudah termasuk lengkap sehingga memudahkan saat memasak
makanan.
3. Di
ACS seorang training juru masak diberikan kepercayaan untuk membuat masakan
jika sudah lumayan menguasai cara memasak sesuai standar disana.
4. Seorang
training juru masak di ACS senang dalam mengerjakan tugas - tugas yang
diberikan, karena senior - senior cook semuanya ramah dan mau dengan senang
hati mengajari kami untuk lebih memperdalam pengetahuan tentang bahan-bahan
makanan.
5. Proses
pencucian peralatan sebagian telah menggunakan mesin sehingga kebersihan
peralatan itu terjamin.
4.3
Permasalahan
yang Dialami Selama Training di Aero Catering
1. Belum
begitu menguasai semua cara pengolahan makanan yang ada pada recipe yang disediakan, contohnya
seperti membuat menu Thai Beef Salad
dan Nasi Goreng yang standar recipenya berbeda dengan restoran - restoran yang
ada di Bali.
2. Sering
terjadi kurang kerjasama antar teman contohnya seperti memprepare bahan-bahan Ala Carte terkadang ada bahan yang
kurang lengkap seperti prepare dressing
untuk salad.
3. Saat
awal-awal trening masih belum begitu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
juga jenis-jenis menu di sana.
4.4
Penyelesaian
Masalah
1. Lebih
sering membaca dan mempelajari cara - cara pengolahan makanan yang terdapat
pada bukurecipe yang ada di ACS.
2. Mengecek
semua bahan untuk Ala Carte dan jika
ada prepare yang kurang seperti
dressing untuk salad, harus segera di buat dressing nya.
3. Lebih
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru di tempat training
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pembahasan pada Bab IV penulis dapat menyimpulkan bahwa tugas-tugas
seorang juru masak pada Aero Cetering Service (ACS)
1. Persiapan
Pada tahap ini di lakukan pengecekan
tehadap semua bahan dan peralatan yang ada di kitchen, pengecek barang yang
kosong dan mengecek prepare yang
habis dan yang perlu di tambah lagi.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini di lakukan pembuatan
order penerbangan, membuat prepare breakfast untuk besok.
3. Penutupan
Seorang training juru masak harus
membersihkan segala peralatan yang tadinya dipakai untuk memasak dan menaruh
pada tempat yang telah disediakan. Bahan-bahan makanan juga harus dimasukkan ke
dalam chiller atau cool room. Seorang training juru masak
harus selalu membersihkan area tempat kerja agar kembali bersih dan rapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK DENGAN MENJAGA TATA KRAMA TANPA MENGHINA SUATU RAS, SUKU, DAN BUDAYA