Subscribe
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek Kerja Industri
Kesehatan merupakan hak asasi manusia. Setiap orang mempunyai hak
untuk hidup layak, baik dalam kesehatan pribadi maupun keluarganya termasuk di
dalamnya mendapatkan makanan, pakaian, perumahan dan pelayanan kesehatan serta
pelayanan sosial lain yang diperlukan.
Pada masa sekarang ini, pendidikan tenaga kesehatan merupakan
bagian dari pembangunan nasional bidang kesehatan yang diarahkan untuk
mendukung upaya pencapaian tingkat kesehatan secara optimal. Dalam kaitan ini,
pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan untuk menjawab tenaga tersebut.
Pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan untuk memperoleh tenaga kesehatan
yang bermutu, yang mampu mengamban tugas untuk mewujudkan suatu perubahan yang
bersifat progresif dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi
seluruh masyarakat.
SMK Bintang Persada merupakan salah satu institusi pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan tenaga kesehatan khususnya di
bidang keperawatan. Oleh karena itu, tenaga perawat harus terampil, terlatih,
dan dapat mengembangkan diri baik secara pribadi maupun sebagai tenaga
kesehatan profesional berdasarkan nilai-nilai yang dapat menunjang pembangunan
kesehatan.
Dalam upaya menghasilkan tenaga perawat tingkat menengah,
penyelenggaraan pendidikan terutama proses pembelajaran perlu ditingkatkan
secara terus menerus dan berkesinambungan, baik dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut
adalah dengan cara memberikan pengalaman kerja kepada peserta didik melalui
latihan kerja yang disebut Praktek Kerja Industri (Prakerin)
Pelatihan keterampilan yang secara intensif diberikan di
laboratorium keperawatan hanyalah dasar untuk bekerja di rumah sakit,
yaitu keterampilan TTV,
mengenal alat-alat keperawatan,
perbeden,
personal hygine, penerapan
sikap yang baik sebagai tenaga kesehatan serta kemampuan untuk bekerja sama
dengan tenaga kesehatan lain dan memecahkan masalah yang ada di lapangan
tidaklah dapat diberikan di sekolah secara khusus. Oleh karena itu pelaksanaan
praktek kerja industri (Prakerin) merupakan cara terbaik untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan secara komprehensif sehingga dapat memunculkan
tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan secara holistik.
Pada dasarnya Praktek Kerja Industri adalah suatu model
penyelenggaraan pendidikan yang memudahkan secara utuh terintegrasi kegiatan
belajar siswa sekolah dengan proses penguasaan keahlian kejuruan memulai
bekerja langsung di lapangan kerja. Metode Kejuruan (SMK) untuk mencapai
relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.
Harapan utama dari kegiatan Prakerin, selain untuk meningkatkan
profesionalisme siswa agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja, juga
agar siswa memiliki etos kerja yang meliputi kemampuan bekerja, motivasi kerja,
inisiatif, kreatif, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu dan
kerajinan dalam bekerja.
Dengan kata lain Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan masa
orientasi peserta didik sebelum langsung bekerja di masyarakat. Selain itu
Praktek Kerja Industri (Prakerin) dapat digunakan sebagai sarana informasi
terhadap dunia pendidikan kesehatan, sehingga pendidikan kesehatan dapat
mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
1.2 Tujuan Praktek Kerja
Industri
Tujuan dari Praktek Kerja industri:
1.2.1
Tujuan Umum
Adapun tujuan umumnya yaitu:
1.
Memberi kesempatan bagi para
siswa untuk lebih mengenal dunia kerja yang nyata dan dapat beradaptasi sesuai
dengan kondisi dalam bidang perawat, sehingga mempermudah penempatan para siswa
dalam dunia kerja.
2.
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas siswa agar terbentuknya kemampuan bekerja sesuai prosedur yang telah
ditetapkan, sehingga menghasilkan tenaga keperawatan yang handal dan dapat
diterima dalam masyarakat.
3.
Menumbuhkan sikap etik,
profesionalisme, dan nasionalisme yang diperlukan para siswa untuk memasuki
dunia kerja sesuai bidangnya.
4.
Memperluas proses penyerapan
teknologi informasi baru dari dunia kerja ke sekolah dan sebaliknya.
1.2.2
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khususnya
yaitu:
1.
Para siswa dapat mengetahui
peranan serta tanggung jawab asisten perawat di Rumah Sakit Kasih Ibu Tabanan
2.
Para siswa dapat memahami
dan mengembangkan pelajaran keperawatan baik secara teori maupun praktek yang diperoleh
di sekolah dan menerapkannya di dunia kerja
1.3 Metodelogi
Dalam pembuatan laporan, tentu saja ada metode-metode yang
digunakan untuk mendapatkan suatu data yang objektif dan akurat. Metode-metode
tersebut dinamakan metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam
penyusunan laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) yaitu menggunakan beberapa
metode, antara lain.
1.3.1
Metode Wawancara
Merupakan suatu metode dalam pengumpulan informasi atau data
dengan melakukan tanya jawab secara langsung. Dalam hal ini tanya jawab
dilakukan secara langsng atau lisan kepada pembimbing teknis fungsional ataupun
dengan para karyawan pada unit kerjanya masing-masing, untuk mendapatkan
informasi yang penulis perlukan dalam menyusun laporan ini.
1.3.2
Metode Observasi
Metode observasi merupakan suatu metode pengumpulan informasi atau
data dimana penulis harus melakukan pengamatan secara langsung di lapangan.
Dalam hal ini pengamatan langsung dilakukan pada unit yang bersangkutan (Rumah
Sakit Kasih Ibu) di sela-sela pelaksanaan Praktek Kerja industri (Prakerin),
untuk mengamati pelayan pasien, ataupun bagaimana cara memberikan tindakan pada
pasien dan sebagainya.
1.3.3
Metode Penelusuran Pustaka
Metode ini merupakan suatu metode pengumpulan informasi atau data
dengan menggunakan sumber dari buku-buku atau dokumen lain yang berkaitan
dengan keperawatan. Dalam hal ini, buku yang digunakan sebagai panduan adalah
buku peraturan perundang-undangan tentang Rumah Sakit dan beberapa buku pedoman
yang ada di Rumah Sakit Kasih Ibu Tabanan.
1.4 Manfaat Praktek Kerja Industri
Adapun
manfaat dilaksanakannya praktek kerja industri ini yaitu:
1.4.1 Manfaat
bagi siswa SMK Bintang Persada:
1.
Dapat menerapkan ilmu dengan
baik secara teori maupun praktek yang diterapkan di sekolah pada masa
pembelajaran dan juga dapat menambah wawasan dan pengalaman dan pendidikan
dalam dunia kerja, sehingga mendapatkan teori dan ilmu baru dari instalasi yang
kami tempati khususnya di Rumah Sakit Kasih Ibu.
2.
Dapat mengetahui gambaran
dalam dunia kerja setelah para siswa menyelesaikan masa pembelajaran di
sekolah, dan apabila para siswa berkeinginan untuk langsung bekerja, penulis
dapat beradaptasi dengan kondisi dalam dunia kerja.
3.
Dapat mempromosikan
keberadaan SMK Bintang Persada di tengah-tengah dunia kerja khususnya di Rumah
Sakit Kasih Ibu sehingga dapat mengantisipasi kebutuhan tenaga keperawatan
dalam dunia kerja. Dan juga dapat menambah hubungan kerja sama yang baik antara
instansi terkait dengan pihak sekolah.
1.4.2 Manfaat bagi Rumah
Sakit Kasih Ibu:
1.
Dapat mempermudah kerja sama
antara pihak sekolah dengan instansi sehingga terjalin hubungan yang baik,
2.
Membantu Rumah Sakit Kasih
Ibu dalam mengerjakan tugas sehari-hari selama Praktek Kerja Industri
(Prakerin) sehingga mempermudah pekerja karyawan atau staf di lapangan.
BAB II
Uraian utnum rumah sakit
2.1 Pengertian Rumah Sakit
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah
bagian
integral dari suatu organisasi social dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif)
dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medis.
Berdasarkan undang-undang no.44 tahun 2009 tentang rumah sakit yang dimaksudkan
dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat
2.2 Sejarah Rumah Sakit
Dalam sejarah kuno, kepercayaan dan pengobatan berhubungan sangat
erat. Salah satu contoh institusi pengobatan tertua adalah kuil Mesir. Kuil
Asclepius di Yunani juga dipercaya memberikan pengobatan kepada orang sakit,
yang kemudian juga diadopsi bangsa Romawi sebagai kepercayaan. Kuil Romawi
untuk Asclepius dibangun pada tahun 291 SM di Tiber, Roma dengan ritus-ritus
hampir sama dengan kepercayaan Yunani. Institusi yang spesifik untuk pengobatan
pertama kali ditemukan di India. Rumah sakit Brahmanti pertama kali didirikan
di Srilanka pada tahun 431 SM, kemudian Raja Ashoka juga mendirikan 18 rumah
sakit di Hindustan pada 230 SM dengan dilengkapi tenaga medis dan perawat yang
dibiayai dengan anggaran kerajaan. Rumah sakit pertama yang melibatkan pula
konsep pengajaran pengobatan, dengan mahasiswa yang diberikan pengajaran oleh
tenaga ahli adalah Akademi Gundishapur di kerajaan Persia. Bangsa Romawi
menciptakan valetudinarian untuk pengobatan budak, galiator, dan prajurit
sekitar 100 SM. Adopsi kepercayaan kristiani turut mempengaruhi pelayanan medis
disana. Kinsili Nicea I pada tahun 325 memerintahkan pihak Gereja untuk juga
memberikan pelayanan kepada orang-orang miskin, sakit, janda dan
musafir. Setiap satu katedral di setiap kota harus menyediakan
satu pelayanan kesehatan. Salah satu yang pertama kali mendirikan adalah Saint
Sompson di Konstatinopel dan Basil, bishp of Caesarea. Bangunan ini berhubungan
langsung dengan bangunan gereja, dan disediakan pula bangunan terpisah untuk
penderita lepra. Rumah sakit abad pertengahan di Eropa juga mengikuti pola
tersebut. Di setiap tempat peribadahan biasanya terdapat pelayanan kesehatan
oleh pendeta dan suster. Namun beberapa diantaranya bisa pula terpisah dari
tempat peribadahan. Ditemukan pula rumah sakit yang terspesialisasi untuk
penderita lepra, kaum miskin dan musafir. Rumah sakit dalam sejarah islam
memperkenalkan standar pengobatan yang tinggi pada abad 18 hingga 12. Rumah
sakit pertama dibangun pada abad 9 hingga 10 mempekerjakan 25 staf pengobatan
dan perlakuan pengobatan berbeda untuk penyakit yang berbeda pula. Rumah sakit
yang didanai pemerintah muncul pula dalam sejarah Tiongkok pada awal abad 10.
Perubahan rumah sakit menjadi lebih secular di Eropa terjadi pada abad 16
hingga 17. Tetapi baru abad 18 rumah sakit modern pertama dibangun dengan hanya
menyediakan pelayanan dan pembedahan medis. Inggris pertama kali memperkenalkan
konsep ini. Guy's Hospital didirikan di London pada 1724 atas permintaan
saudagar kaya Thomas Guy. Rumah sakit yang dibiayai swasta seperti ini kemudian
menjamur di seluruh Inggris Raya. Di koloni Inggris di Amerika kemuan berdiri
Philadelphia pada 1751 setelah terkumpul sumbangan $2,000. Di Daratan Eropa
biasanya rumah sakit dibiayai dana public. Namun secara umum pada pertengahan
abad 19 hampir seluruh Negara di Eropa dan Amerika Utara telah memiliki
keberagaman rumah sakit.
2.3 Fungsi dan kegiatan pokok rumah sakit
Berikut merupakan tugas
serta fungsi dari rumah sakit, yaitu:
1. Melaksanakan pelayanan medis dan pelayanan penunjang medis
2. Melaksanakan pelayanan medis tambahan dan pelayanan penunjang
medis tambahan
3. Melaksanakan pelayanan kedokteran
4. Melaksanakan pelayanan medis khusus
5. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan
6. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi
7. Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial
8. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat
inap
9. Melaksanakan pendidikan para medis
10. Membantu pendidikan tenaga medis umum
11. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis
12. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan
13. Membantu kegiatan penyelidikan epidemologi
BAB III
Uraian Khusus Prakerin
3.1 Profil Rumah Sakit Kasih Ibu
Nama:
|
Rumah Sakit Kasih Ibu
|
||
Alamat:
|
Jl. Flamboyant no.
|
9 Tabanan-Bali
|
|
Nomor tip :
|
(0361)3005757
|
|
|
Direktur :
|
Dr. Suanda Duarsz
|
iSp.Og
|
|
Wakil direktur:
|
Dr. Asmariani Suanda Duarsa
|
||
Website :
|
|||
Ruangan Ruangan
|
yang ada di Rumah Sakit Kasih Ibu
|
||
- Poliklinik
|
|
-ICCU
|
|
- Ruang mayat
|
|
-UGD
|
|
- VK
|
|
- Laboratorium
|
|
- Ruang bayi
|
|
- Radiologi
|
|
- USG
|
|
-FO
|
|
- Ruang linen
|
|
- Farmasi
|
|
- Ruang saji
|
|
- Ruang rekam medis
|
|
- Gudang
|
|
-ICU
|
|
- Pantry
|
|
-OK
|
|
- Rawat inap
|
|
|
|
Poliklinik yang sudah ada di Rumah Sakit Kasih Ibu
- Anak -
Bedah Saraf
- Bedah umum - Rehabilitasi
medic
- Saraf -dll
- Kulit dan kelamin
- Obgyn
3.2 Visi, Misi dan Motto
Rumah Sakit Kasih Ibu
Visi Rumah Sakit Kasih Ibu:
"Menjadi Rumah Sakit keluarga yang paling diminati di
Kabupaten Tabanan dengan menyediakan produk pelayanan medis yang lengkap dan
berkualitas dan dengan pelayanan dengan penuh sentuhan kasih" Misi Rumah
Sakit Kasih Ibu:
1.
Menyediakan hampir semua jenis
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat
2.
Selalu berusaha
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan yang berfokus pada keamanan
pasien
3.
Service level yang tinggi yang berfokus pada kepuasan pasien dan keluarganya.
Motto Rumah Sakit Kasih Ibu:
"Melayani dengan Sentuhan Kasih" Didalam moto tersebut,
ada istilah 5S dan 4K. 5S yaitu:
1.
Senyum
2.
Sapa
4.
Santun
5.
Suluh
6.
Sigap
Dan 4K yaitu:
1.
Komunikasi
2.
Komitmen
3.
Koordinasi
4.
Konsisten
3.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit
Kasih Ibu
3.4 Tugas Pegawai Rumah Sakit Kasih Ibu
1.
Melaksanakan pelayanan medis
dan pelayanan penunjang medis
2. Melaksanakan pelayanan medis tambahan dan pelayanan penunjang
medis tambahan
3. Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman
4. Melaksanakan pelayanan medis khusus
1.
S Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan
5. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi
6. Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial
7. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat
inap
8. Melaksanakan pendidikan para medis
9. Membantu pendidikan tenaga medis umum
10. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis
2.
1 Membantu penelitian dan
pengembangan kesehatan
14. Membantu kegiatan penyelidikan epidemologi
15. Melakukan pelayanan administrasi
3.5 Program pelayanan kesehatan Rumah Sakit Kasih Ibu
Adapun
program pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Kasih Ibu
yaitu :
1.
SIMBER ( Simpanan Bersalin)
2.
Setiap hari rabu
dilaksanakan senam lansia
3. Bakti sosial yang sudah pernah dilakukan di Dauh Pala,
Kerambitan,Pupuan
4.
Seminar, penyuluhan dan
interaktif radio
BAB IV
LAPORAN KASUS
4.1 Penanganan Kasus Febris
Asuhan Keperawatan Pada Ny.L Di Faviliun Sintha
Dengan Diagnosa Febris Di Rumah Sakit Kasih Ibu
Tabanan
A. Identitas pasien
Nama :
Ny.L
Umur : 72 Tahun
Alamat :
Tegal Mengkeb Ds. Tegal Selemadeg
Jenis
kelamin : Perempuan
B. Diagnosa Utama
Diagnosa
utama pasien adalah febris
C. Keluhan
utama pasien
Pasien datang dengan keluhan panas badan naik turun sejak 3 hari
yang lalu. Pasien mengalami mual - mual akan tetapi tidak mengalami muntah.
Makan dan minum pasien masih teratur, akan tetapi pasien mengalami penurunan
nafsu makan. Saat melakukan cek DL leukosit dan trombosit pasien rendah. Pasien
merasakan lemas dan sulit untuk berdiri.
D. Pengertian Febris
Febris merupakan
meningkatnya suhu tubuh secara abnormal. Suhu seseorang akan melewati batas
normal yaitu 38° C. Demam ini merupakan reaksi tubuh terhadap adanya suatu
penyakit. Jadi peningkatan suhu ini merupakan suatu respon yang berguna untuk
menolong tubuh memerangi infeksi dari berbagai macam mikroorganisme seperti
bakteri, jamur dan virus.
E. Gejala Febris
o
Peningkatan suhu tubuh
o
Menggigil
o
Lesu
o
Susah tidur
o
Hilangnya selera makan
o
Pusing
F. Penyebab Febris
Febris disebabkan oleh infeksi suatu mikroorganisme, febris juga
dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap
pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral ( misalnya :
perdarahan otak dan koma )
G. Patofisiologi Febris
|
B. Pengobatan
§ Sumagesic 3 x 1: obat
yang berfungsi sebagai obat penurun panas
§ Imunos l x l: obat yang
berfungsi untuk merangsang sistem kekebalan rubuh
§ Ranitidin 2 x 1: obat
yang berfungsi sebagai obat maag, dalam hal ini meminimalisir rasa mual
H. Pemeriksaan penunjang
|
Hasil
|
Batas Normal
|
WBC
|
3,35
|
(4,50-11,00)
|
HB
|
14,9
|
(12,0-16,0)
|
HCT
|
41,5
|
(38-47,0)
|
PLT
|
133
|
(150-440)
|
#Pasien diberikan KIE utuk melakukan DL ulang besok pagi untuk
melihat apakah ada perubahan terhadap hasilnya.
4.2
Penanganan Kasus DHF
Asuhan Keperawatan Pada Sdr.W Faviliun Sintha
Dengan Diagnosa DHF Di Rumah Sakit Kasih Ibu
Tabanan
A. Identitas pasien
Nama : Sdr.W
Umur : 17tahun
Alamat : Br.
Malmundeh Pandak Bandung Kediri
Jenis kelamin : Laki-laki
B. Diagnosa Utama
Diagnosa utama pasien adalah DHF (dengue haemorrogic fever)
C. keluhan utama pasien
pasien mengeluh demam
, Pasien merasakan mual dan mengalami muntah - muntah sehingga banyak
kehilangan cairan dan menjadi lemas. Makan dan minum pasien masih
lancar, akan tetapi mengalami penurunan nafsu makan. BAB pasien kurang
lancar akibat sedikitnya mengkonsumsi cairan. Pasien mengalami batuk -
batuk tetapi mimisan dan mengalami gusi berdarah.
D. Pengertian penyakit
DHF (dengue haemorrogic fever) adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang merupakan golongan arbovirus yang
masuk ke tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti betina melalui air liur :
menggigit manusia.
E. Gejala DHF
o
Mual, muntah sehingga nafsu
makan berkurang
o
Mimisan
o
penurunan trombosit
o
Nyeri sendi
o
tekanan darah menurun
o
Pusing
o
panas naik turun selama 5-7
hari
o
bintik bintik merah sekujur
tubuh
o
Nadi cepat, kecil sampai
tidak teraba
F. PenyebabDHF
DHF disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti yang membawa
virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus
tersebut, gigitan nyamuk aedes aegypti ini menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem
pembekuan darah sehingga menyebabkan lerjadim a perdarahan yang ditandai dengan
bintik - bintik merah pada kulit.
|
G. Patofisiologi DHF
H. Pengobatan
§ Sanmol 3 x 1: obat yang
berfungsi sebagai penurun panas
§ Fomeuro 1 x l: obat yang
berfungsi untuk menambah vitamin dalam tubuh
§ Ondancentron 3 x 4 mg :
obat yang berfugsi untuk mengatasi mual dan muntah
§ Infus RL 30 tpm :
berfungsi untuk menambah cairan dan nutrisi di dalam tubuh
|
Hasil
|
Batas Normal
|
WBC
|
3,45
|
(4,50-11,00)
|
HB
|
14,3
|
(12,0-16,0)
|
HCT
|
42,0
|
(38-47,0)
|
PLT
|
115
|
(150-440)
|
#Pasien diberikan KIE untuk cek DL setiap hari agar perawat dapat
memantau perkembangan trombosit darah.
4.3 Penanganan Kasus Diare
AsuYian Keperawatan Pada Sdr. N Di Faviliun Ramayana
Dengan Diagnosa Diare Di Rumah Sakit Kasih Ibu
Tabanan
A. Identitas pasien
Nama : Sdr. N
Umur : 5 tahun
Alamat : Br.Dinas Selingsih
Jenis
kelamin : Perempuan
B. Diagnosa Utama
Diagnosa
utama pasien adalah diare
C. Keluhan
utama pasien
Pasien merupakan kiriman dari BRSU Tabanan, saat sampai di rumah
sakit pasien mengeluh BAB dengan konsistensi encer lebih dari 3x sehari. Pasien
mengatakan saat BAB tidak terdapat darah dan lendir. Pasien muntah - muntah
lebih dari 3x sehingga pasien menjadi lemas. Pada saat observasi pasien mengeluh sakit kepala, sakit
perut, dan makan, minum berkurang
D. Pengertian diare
Diare
merupakan suatu keadaan dimana pasien BAB lebih dari 3x sehari dengan
konsistensi encer dan lembek.
E. Gejala diare
o
BAB lebih dari 3x dengan
konsistensi encer dan lembek
o
Badan lesu dan lemas
o
Perut sering berbunyi
o
Mual dan muntah
F. Penyebab diare
Diare dapat
disebabkan oleh beberapa agen infeksi seperti rotavirus, bakteri (salmonella,
sighella, e-coli,cholera) atau mengkonsumsi makanan, obat - obatan yang
merangsang motilitas usus.
G. Patofisiologi
diare
H. Pengobatan
·
Diatabs : obat yang memiliki fungsi untuk menghentikan diare
·
Sumagesic 3x1: obat yang berfungsi untuk menurunkan panas dan
mengurangi nyeri, dalam kasus ini sumagesic digunakan untuk mengurangi nyeri
pada perut pada pasien
·
Rillus : obat yang dapat mengatasi kembung, diare, konstipasi dan
sakit perut
·
Infus RL 30 tpm : berfungsi untuk mengganti cairan dan nutrisi
tubuh yang hilang
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari hasil praktek kerja industri
(PRAKERJN) di Rumah Sakit Kasih Ibu selama l(satu) bulan, penulis dapat
menyimpulkan bahwa:
a.
Rumah sakit adalah adalah
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif)
dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat.
b.
Tugas dan fungsi rumah sakit
adalah
1.
Melaksanakan pelayanan medis
dan pelayanan penunjang medis
2.
Melaksanakan pelayanan medis
tambahan dan pelayanan penunjang medis tambahan
3.
Melaksanakan pelayanan
kedokteran kehakiman
4.
Melaksanakan pelayanan medis
khusus
5.
Melaksanakan pelayanan
rujukan kesehatan
6.
Melaksanakan pelayanan
kedokteran gigi
7.
Melaksanakan pelayanan
kedokteran sosial
8.
Melaksanakan pelayanan rawat
jalan atau rawat darurat dan rawat inap
9.
Melaksanakan pendidikan para
medis
10. Membantu pendidikan tenaga medis umum
11. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis
12. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan
13. Membantu kegiatan penyelidikan epidemologi
14. Melakukan pelayanan administrasi
5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk sekolah
a.
Diharapkan untuk pelaksanaan
PRAKERIN tidak diambil pada hari libur siswa, agar siswa juga mendapatkan libur
yang cukup dan bagi yang merantau dapat menghabiskan liburannya dengan
keluarga.
b.
Penulis harapkan agar pembimbing secara rutin
memantau peserta didiknya yang melakukan kegiatan PRAKERIN secara langsung ke
tempat melaksanakan PRAKERIN agar pihak sekolah dapat melihat secara langsung
kegiatan apa saja yang telah dilakukan siswa di tempat PRAKERIN yang
bersangkutan
5.2.3 Saran untuk Rumah Sakit Kasih Ibu
a.
Diharapkan pembimbing lebih
banyak berinteraksi dengan siswa
b.
Penulis harapkan agar pihak
rumah sakit untuk berkenaan menerima siswa PRAKERIN kembali pada praktek
berikutnya
c.
Diharapkan kami lebih
diberikan berperan aktif dalam merawat pasien.
DAFTARPUSTAKA
Anonim, dapat ditemukan di
Anonim, dapat ditemukan di
Anonim, dapat ditemukan di
Anonim, dapat ditemukan di
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/03/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-febris.html?m-l
Depkes 'Rl,l992.Petunjuk Pengamatan
Penyakit Demam Berdarah Dengue.idkarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK DENGAN MENJAGA TATA KRAMA TANPA MENGHINA SUATU RAS, SUKU, DAN BUDAYA