CLICK FOR CLAIM PROMO !

Senin, 07 Maret 2016

Laporan Prakter Kerja Nyata SMK Kesehatan Bintang Persada

Subscribe
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri
Kesehatan merupakan hak asasi manusia. Setiap orang mempunyai hak untuk hidup layak, baik dalam kesehatan pribadi maupun keluarganya termasuk di dalamnya mendapatkan makanan, pakaian, perumahan dan pelayanan kesehatan serta pelayanan sosial lain yang diperlukan.
Pada masa sekarang ini, pendidikan tenaga kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional bidang kesehatan yang diarahkan untuk mendukung upaya pencapaian tingkat kesehatan secara optimal. Dalam kaitan ini, pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan untuk menjawab tenaga tersebut. Pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan untuk memperoleh tenaga kesehatan yang bermutu, yang mampu mengamban tugas untuk mewujudkan suatu perubahan yang bersifat progresif dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
SMK Bintang Persada merupakan salah satu institusi pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan tenaga kesehatan khususnya di bidang keperawatan. Oleh karena itu, tenaga perawat harus terampil, terlatih, dan dapat mengembangkan diri baik secara pribadi maupun sebagai tenaga kesehatan profesional berdasarkan nilai-nilai yang dapat menunjang pembangunan kesehatan.
Dalam upaya menghasilkan tenaga perawat tingkat menengah, penyelenggaraan pendidikan terutama proses pembelajaran perlu ditingkatkan secara terus menerus dan berkesinambungan, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan cara memberikan pengalaman kerja kepada peserta didik melalui latihan kerja yang disebut Praktek Kerja Industri (Prakerin)
Pelatihan keterampilan yang secara intensif diberikan di laboratorium keperawatan hanyalah dasar untuk bekerja di rumah sakit, yaitu  keterampilan  TTV,  mengenal  alat-alat  keperawatan,  perbeden,
personal hygine, penerapan sikap yang baik sebagai tenaga kesehatan serta kemampuan untuk bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain dan memecahkan masalah yang ada di lapangan tidaklah dapat diberikan di sekolah secara khusus. Oleh karena itu pelaksanaan praktek kerja industri (Prakerin) merupakan cara terbaik untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan secara komprehensif sehingga dapat memunculkan tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan secara holistik.
Pada dasarnya Praktek Kerja Industri adalah suatu model penyelenggaraan pendidikan yang memudahkan secara utuh terintegrasi kegiatan belajar siswa sekolah dengan proses penguasaan keahlian kejuruan memulai bekerja langsung di lapangan kerja. Metode Kejuruan (SMK) untuk mencapai relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.
Harapan utama dari kegiatan Prakerin, selain untuk meningkatkan profesionalisme siswa agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja, juga agar siswa memiliki etos kerja yang meliputi kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu dan kerajinan dalam bekerja.
Dengan kata lain Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan masa orientasi peserta didik sebelum langsung bekerja di masyarakat. Selain itu Praktek Kerja Industri (Prakerin) dapat digunakan sebagai sarana informasi terhadap dunia pendidikan kesehatan, sehingga pendidikan kesehatan dapat mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan masyarakat.







1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri
Tujuan dari Praktek Kerja industri:
1.2.1     Tujuan Umum
  Adapun tujuan umumnya yaitu:
1.      Memberi kesempatan bagi para siswa untuk lebih mengenal dunia kerja yang nyata dan dapat beradaptasi sesuai dengan kondisi dalam bidang perawat, sehingga mempermudah penempatan para siswa dalam dunia kerja.
2.      Meningkatkan kualitas dan kuantitas siswa agar terbentuknya kemampuan bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan, sehingga menghasilkan tenaga keperawatan yang handal dan dapat diterima dalam masyarakat.
3.      Menumbuhkan sikap etik, profesionalisme, dan nasionalisme yang diperlukan para siswa untuk memasuki dunia kerja sesuai bidangnya.
4.      Memperluas proses penyerapan teknologi informasi baru dari dunia kerja ke sekolah dan sebaliknya.
1.2.2    Tujuan Khusus
 Adapun tujuan khususnya yaitu:
1.      Para siswa dapat mengetahui peranan serta tanggung jawab asisten perawat di Rumah Sakit Kasih Ibu Tabanan
2.      Para siswa dapat memahami dan mengembangkan pelajaran keperawatan baik secara teori maupun praktek yang diperoleh di sekolah dan menerapkannya di dunia kerja

1.3 Metodelogi
Dalam pembuatan laporan, tentu saja ada metode-metode yang digunakan untuk mendapatkan suatu data yang objektif dan akurat. Metode-metode tersebut dinamakan metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) yaitu menggunakan beberapa metode, antara lain.



1.3.1     Metode Wawancara
Merupakan suatu metode dalam pengumpulan informasi atau data dengan melakukan tanya jawab secara langsung. Dalam hal ini tanya jawab dilakukan secara langsng atau lisan kepada pembimbing teknis fungsional ataupun dengan para karyawan pada unit kerjanya masing-masing, untuk mendapatkan informasi yang penulis perlukan dalam menyusun laporan ini.
1.3.2    Metode Observasi
Metode observasi merupakan suatu metode pengumpulan informasi atau data dimana penulis harus melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Dalam hal ini pengamatan langsung dilakukan pada unit yang bersangkutan (Rumah Sakit Kasih Ibu) di sela-sela pelaksanaan Praktek Kerja industri (Prakerin), untuk mengamati pelayan pasien, ataupun bagaimana cara memberikan tindakan pada pasien dan sebagainya.
1.3.3    Metode Penelusuran Pustaka
Metode ini merupakan suatu metode pengumpulan informasi atau data dengan menggunakan sumber dari buku-buku atau dokumen lain yang berkaitan dengan keperawatan. Dalam hal ini, buku yang digunakan sebagai panduan adalah buku peraturan perundang-undangan tentang Rumah Sakit dan beberapa buku pedoman yang ada di Rumah Sakit Kasih Ibu Tabanan.









1.4 Manfaat Praktek Kerja Industri
Adapun manfaat dilaksanakannya praktek kerja industri ini yaitu:
1.4.1    Manfaat bagi siswa SMK Bintang Persada:
1.      Dapat menerapkan ilmu dengan baik secara teori maupun praktek yang diterapkan di sekolah pada masa pembelajaran dan juga dapat menambah wawasan dan pengalaman dan pendidikan dalam dunia kerja, sehingga mendapatkan teori dan ilmu baru dari instalasi yang kami tempati khususnya di Rumah Sakit Kasih Ibu.
2.      Dapat mengetahui gambaran dalam dunia kerja setelah para siswa menyelesaikan masa pembelajaran di sekolah, dan apabila para siswa berkeinginan untuk langsung bekerja, penulis dapat beradaptasi dengan kondisi dalam dunia kerja.
3.      Dapat mempromosikan keberadaan SMK Bintang Persada di tengah-tengah dunia kerja khususnya di Rumah Sakit Kasih Ibu sehingga dapat mengantisipasi kebutuhan tenaga keperawatan dalam dunia kerja. Dan juga dapat menambah hubungan kerja sama yang baik antara instansi terkait dengan pihak sekolah.
1.4.2    Manfaat bagi Rumah Sakit Kasih Ibu:
1.      Dapat mempermudah kerja sama antara pihak sekolah dengan instansi sehingga terjalin hubungan yang baik,
2.      Membantu Rumah Sakit Kasih Ibu dalam mengerjakan tugas sehari-hari selama Praktek Kerja Industri (Prakerin) sehingga mempermudah pekerja karyawan atau staf di lapangan.





                                                 
BAB II
Uraian utnum rumah sakit

2.1  Pengertian Rumah Sakit
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi social dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medis. Berdasarkan undang-undang no.44 tahun 2009 tentang rumah sakit yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat

2.2 Sejarah Rumah Sakit
Dalam sejarah kuno, kepercayaan dan pengobatan berhubungan sangat erat. Salah satu contoh institusi pengobatan tertua adalah kuil Mesir. Kuil Asclepius di Yunani juga dipercaya memberikan pengobatan kepada orang sakit, yang kemudian juga diadopsi bangsa Romawi sebagai kepercayaan. Kuil Romawi untuk Asclepius dibangun pada tahun 291 SM di Tiber, Roma dengan ritus-ritus hampir sama dengan kepercayaan Yunani. Institusi yang spesifik untuk pengobatan pertama kali ditemukan di India. Rumah sakit Brahmanti pertama kali didirikan di Srilanka pada tahun 431 SM, kemudian Raja Ashoka juga mendirikan 18 rumah sakit di Hindustan pada 230 SM dengan dilengkapi tenaga medis dan perawat yang dibiayai dengan anggaran kerajaan. Rumah sakit pertama yang melibatkan pula konsep pengajaran pengobatan, dengan mahasiswa yang diberikan pengajaran oleh tenaga ahli adalah Akademi Gundishapur di kerajaan Persia. Bangsa Romawi menciptakan valetudinarian untuk pengobatan budak, galiator, dan prajurit sekitar 100 SM. Adopsi kepercayaan kristiani turut mempengaruhi pelayanan medis disana. Kinsili Nicea I pada tahun 325 memerintahkan pihak Gereja untuk juga memberikan pelayanan kepada orang-orang miskin, sakit, janda dan
musafir. Setiap satu katedral di setiap kota harus menyediakan satu pelayanan kesehatan. Salah satu yang pertama kali mendirikan adalah Saint Sompson di Konstatinopel dan Basil, bishp of Caesarea. Bangunan ini berhubungan langsung dengan bangunan gereja, dan disediakan pula bangunan terpisah untuk penderita lepra. Rumah sakit abad pertengahan di Eropa juga mengikuti pola tersebut. Di setiap tempat peribadahan biasanya terdapat pelayanan kesehatan oleh pendeta dan suster. Namun beberapa diantaranya bisa pula terpisah dari tempat peribadahan. Ditemukan pula rumah sakit yang terspesialisasi untuk penderita lepra, kaum miskin dan musafir. Rumah sakit dalam sejarah islam memperkenalkan standar pengobatan yang tinggi pada abad 18 hingga 12. Rumah sakit pertama dibangun pada abad 9 hingga 10 mempekerjakan 25 staf pengobatan dan perlakuan pengobatan berbeda untuk penyakit yang berbeda pula. Rumah sakit yang didanai pemerintah muncul pula dalam sejarah Tiongkok pada awal abad 10. Perubahan rumah sakit menjadi lebih secular di Eropa terjadi pada abad 16 hingga 17. Tetapi baru abad 18 rumah sakit modern pertama dibangun dengan hanya menyediakan pelayanan dan pembedahan medis. Inggris pertama kali memperkenalkan konsep ini. Guy's Hospital didirikan di London pada 1724 atas permintaan saudagar kaya Thomas Guy. Rumah sakit yang dibiayai swasta seperti ini kemudian menjamur di seluruh Inggris Raya. Di koloni Inggris di Amerika kemuan berdiri Philadelphia pada 1751 setelah terkumpul sumbangan $2,000. Di Daratan Eropa biasanya rumah sakit dibiayai dana public. Namun secara umum pada pertengahan abad 19 hampir seluruh Negara di Eropa dan Amerika Utara telah memiliki keberagaman rumah sakit.






2.3  Fungsi dan kegiatan pokok rumah sakit
Berikut merupakan tugas serta fungsi dari rumah sakit, yaitu:
1.      Melaksanakan pelayanan medis dan pelayanan penunjang medis
2.      Melaksanakan pelayanan medis tambahan dan pelayanan penunjang medis tambahan
3.      Melaksanakan pelayanan kedokteran
4.      Melaksanakan pelayanan medis khusus
5.      Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan
6.      Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi
7.      Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial
8.      Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat inap
9.      Melaksanakan pendidikan para medis
10.  Membantu pendidikan tenaga medis umum
11.  Membantu pendidikan tenaga medis spesialis
12.  Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan
13.  Membantu kegiatan penyelidikan epidemologi












BAB III
Uraian Khusus Prakerin

3.1 Profil Rumah Sakit Kasih Ibu
Nama:
Rumah Sakit Kasih Ibu
Alamat:
Jl. Flamboyant no.
9 Tabanan-Bali
Nomor tip :
(0361)3005757

Direktur :
Dr. Suanda Duarsz
iSp.Og
Wakil direktur:
Dr. Asmariani Suanda Duarsa
Website :
Ruangan Ruangan
yang ada di Rumah Sakit Kasih Ibu
-    Poliklinik

-ICCU
-    Ruang mayat

-UGD
-    VK

- Laboratorium
-    Ruang bayi

- Radiologi
-    USG

-FO
-    Ruang linen

- Farmasi
-    Ruang saji

- Ruang rekam medis
-    Gudang

-ICU
-    Pantry

-OK
-    Rawat inap


Poliklinik yang sudah ada di Rumah Sakit Kasih Ibu

-     Anak                                            - Bedah Saraf
-     Bedah umum                              - Rehabilitasi medic
-     Saraf                                            -dll
-     Kulit dan kelamin
-     Obgyn

3.2  Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Kasih Ibu
Visi Rumah Sakit Kasih Ibu:
"Menjadi Rumah Sakit keluarga yang paling diminati di Kabupaten Tabanan dengan menyediakan produk pelayanan medis yang lengkap dan berkualitas dan dengan pelayanan dengan penuh sentuhan kasih" Misi Rumah Sakit Kasih Ibu:
1.      Menyediakan hampir  semua jenis  pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat
2.      Selalu   berusaha   mempertahankan   dan   meningkatkan   mutu pelayanan yang berfokus pada keamanan pasien
3.      Service level yang tinggi yang berfokus pada kepuasan pasien dan keluarganya.

Motto Rumah Sakit Kasih Ibu:
"Melayani dengan Sentuhan Kasih" Didalam moto tersebut, ada istilah 5S dan 4K. 5S yaitu:
1.   Senyum
2.   Sapa
4.    Santun
5.    Suluh
6.    Sigap

Dan 4K yaitu:
1.      Komunikasi
2.      Komitmen
3.      Koordinasi
4.      Konsisten




3.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Kasih Ibu

 


























3.4  Tugas Pegawai Rumah Sakit Kasih Ibu
1.      Melaksanakan pelayanan medis dan pelayanan penunjang medis
2.      Melaksanakan pelayanan medis tambahan dan pelayanan penunjang medis tambahan
3.      Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman
4.      Melaksanakan pelayanan medis khusus
1.      S    Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan
5.      Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi
6.      Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial
7.      Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat inap
8.      Melaksanakan pendidikan para medis
9.      Membantu pendidikan tenaga medis umum
10. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis
2.      1 Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan
14. Membantu kegiatan penyelidikan epidemologi
15. Melakukan pelayanan administrasi

3.5 Program pelayanan kesehatan Rumah Sakit Kasih Ibu
Adapun program pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Kasih Ibu
yaitu :
1.      SIMBER ( Simpanan Bersalin)
2.      Setiap hari rabu dilaksanakan senam lansia
3.      Bakti sosial yang sudah pernah dilakukan di Dauh Pala, Kerambitan,Pupuan    
4.      Seminar, penyuluhan dan interaktif radio






BAB IV
LAPORAN KASUS

4.1 Penanganan Kasus Febris  
                            
Asuhan Keperawatan Pada Ny.L Di Faviliun Sintha
Dengan Diagnosa Febris Di Rumah Sakit Kasih Ibu
Tabanan
A. Identitas pasien
Nama                     : Ny.L
Umur                     : 72 Tahun
Alamat                   : Tegal Mengkeb Ds. Tegal Selemadeg
Jenis kelamin       : Perempuan

B.   Diagnosa Utama
Diagnosa utama pasien adalah febris

C.   Keluhan utama pasien
Pasien datang dengan keluhan panas badan naik turun sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengalami mual - mual akan tetapi tidak mengalami muntah. Makan dan minum pasien masih teratur, akan tetapi pasien mengalami penurunan nafsu makan. Saat melakukan cek DL leukosit dan trombosit pasien rendah. Pasien merasakan lemas dan sulit untuk berdiri.

D.   Pengertian Febris
Febris merupakan meningkatnya suhu tubuh secara abnormal. Suhu seseorang akan melewati batas normal yaitu 38° C. Demam ini merupakan reaksi tubuh terhadap adanya suatu penyakit. Jadi peningkatan suhu ini merupakan suatu respon yang berguna untuk menolong tubuh memerangi infeksi dari berbagai macam mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan virus.

E.   Gejala Febris
o   Peningkatan suhu tubuh
o   Menggigil
o   Lesu
o   Susah tidur
o   Hilangnya selera makan
o   Pusing

F.   Penyebab Febris
Febris disebabkan oleh infeksi suatu mikroorganisme, febris juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral ( misalnya : perdarahan otak dan koma )
                  
G. Patofisiologi Febris
Faktor Penyebab / pencetus

 
 
 













B. Pengobatan
§  Sumagesic 3 x 1: obat yang berfungsi sebagai obat penurun panas
§  Imunos l x l: obat yang berfungsi untuk merangsang sistem kekebalan rubuh
§  Ranitidin 2 x 1: obat yang berfungsi sebagai obat maag, dalam hal ini meminimalisir rasa mual
H.    Pemeriksaan penunjang

Hasil
Batas Normal
WBC
3,35
(4,50-11,00)
HB
14,9
(12,0-16,0)
HCT
41,5
(38-47,0)
PLT
133
(150-440)

#Pasien diberikan KIE utuk melakukan DL ulang besok pagi untuk melihat apakah ada perubahan terhadap hasilnya.













4.2 Penanganan Kasus DHF

Asuhan Keperawatan Pada Sdr.W Faviliun Sintha
Dengan Diagnosa DHF Di Rumah Sakit Kasih Ibu
Tabanan

A.   Identitas pasien
Nama                   : Sdr.W
Umur                   : 17tahun                
Alamat                : Br. Malmundeh Pandak Bandung Kediri
Jenis kelamin     : Laki-laki

B.   Diagnosa Utama
Diagnosa utama pasien adalah DHF (dengue haemorrogic fever)

C.   keluhan utama pasien                           
pasien mengeluh demam , Pasien merasakan mual dan mengalami muntah - muntah sehingga banyak kehilangan cairan dan menjadi lemas. Makan dan minum pasien masih lancar, akan tetapi mengalami penurunan nafsu makan. BAB pasien kurang lancar akibat sedikitnya mengkonsumsi cairan. Pasien mengalami batuk - batuk tetapi mimisan dan mengalami gusi berdarah.

D.   Pengertian penyakit
DHF (dengue haemorrogic fever) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang merupakan golongan arbovirus yang masuk ke tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti betina melalui air liur : menggigit manusia.




E.    Gejala DHF
o   Mual, muntah sehingga nafsu makan berkurang
o   Mimisan
o   penurunan trombosit
o   Nyeri sendi
o   tekanan darah menurun
o   Pusing
o   panas naik turun selama 5-7 hari
o   bintik bintik merah sekujur tubuh
o   Nadi cepat, kecil sampai tidak teraba

F.    PenyebabDHF
DHF disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti yang membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut, gigitan nyamuk aedes aegypti ini menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah sehingga menyebabkan lerjadim a perdarahan yang ditandai dengan bintik - bintik merah pada kulit.

Nyamuk Yang Terinfeksi Virus Dengue/ Fektor

 
G.   Patofisiologi DHF
 









                          

H. Pengobatan
§  Sanmol 3 x 1: obat yang berfungsi sebagai penurun panas
§  Fomeuro 1 x l: obat yang berfungsi untuk menambah vitamin dalam tubuh
§  Ondancentron 3 x 4 mg : obat yang berfugsi untuk mengatasi mual dan muntah
§  Infus RL 30 tpm : berfungsi untuk menambah cairan dan nutrisi di dalam tubuh


Hasil
Batas Normal
WBC
3,45
(4,50-11,00)
HB
14,3
(12,0-16,0)
HCT
42,0
(38-47,0)
PLT
115
(150-440)

#Pasien diberikan KIE untuk cek DL setiap hari agar perawat dapat memantau perkembangan trombosit darah.

















4.3 Penanganan Kasus Diare     
              
AsuYian Keperawatan Pada Sdr. N Di Faviliun Ramayana
Dengan Diagnosa Diare Di Rumah Sakit Kasih Ibu
Tabanan
A.    Identitas pasien
Nama                : Sdr. N
Umur                 : 5 tahun
Alamat              : Br.Dinas Selingsih   
Jenis kelamin  : Perempuan
   
B.   Diagnosa Utama
Diagnosa utama pasien adalah diare

C.   Keluhan utama pasien
Pasien merupakan kiriman dari BRSU Tabanan, saat sampai di rumah sakit pasien mengeluh BAB dengan konsistensi encer lebih dari 3x sehari. Pasien mengatakan saat BAB tidak terdapat darah dan lendir. Pasien muntah - muntah lebih dari 3x sehingga pasien menjadi lemas. Pada saat observasi pasien mengeluh sakit kepala, sakit perut, dan makan, minum berkurang

D.    Pengertian diare
Diare merupakan suatu keadaan dimana pasien BAB lebih dari 3x sehari dengan konsistensi encer dan lembek.

E.   Gejala diare
o   BAB lebih dari 3x dengan konsistensi encer dan lembek
o   Badan lesu dan lemas
o   Perut sering berbunyi
o   Mual dan muntah

F.   Penyebab diare
Diare dapat disebabkan oleh beberapa agen infeksi seperti rotavirus, bakteri (salmonella, sighella, e-coli,cholera) atau mengkonsumsi makanan, obat - obatan yang merangsang motilitas usus.

G.  Patofisiologi diare
 
















H.  Pengobatan
·        Diatabs : obat yang memiliki fungsi untuk menghentikan diare
·        Sumagesic 3x1: obat yang berfungsi untuk menurunkan panas dan mengurangi nyeri, dalam kasus ini sumagesic digunakan untuk mengurangi nyeri pada perut pada pasien
·        Rillus : obat yang dapat mengatasi kembung, diare, konstipasi dan sakit perut
·        Infus RL 30 tpm : berfungsi untuk mengganti cairan dan nutrisi tubuh yang hilang



BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
    Dari hasil praktek kerja industri (PRAKERJN) di Rumah Sakit Kasih Ibu selama l(satu) bulan, penulis dapat menyimpulkan bahwa:
       a.      Rumah sakit adalah adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat.
       b.      Tugas dan fungsi rumah sakit adalah
1.      Melaksanakan pelayanan medis dan pelayanan penunjang medis
2.      Melaksanakan pelayanan medis tambahan dan pelayanan penunjang medis tambahan
3.      Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman
4.      Melaksanakan pelayanan medis khusus
5.      Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan
6.      Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi
7.      Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial
8.      Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat inap
9.      Melaksanakan pendidikan para medis
10.  Membantu pendidikan tenaga medis umum
11.  Membantu pendidikan tenaga medis spesialis
12.  Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan
13.  Membantu kegiatan penyelidikan epidemologi
14.  Melakukan pelayanan administrasi




5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk sekolah
a.      Diharapkan untuk pelaksanaan PRAKERIN tidak diambil pada hari libur siswa, agar siswa juga mendapatkan libur yang cukup dan bagi yang merantau dapat menghabiskan liburannya dengan keluarga.
b.       Penulis harapkan agar pembimbing secara rutin memantau peserta didiknya yang melakukan kegiatan PRAKERIN secara langsung ke tempat melaksanakan PRAKERIN agar pihak sekolah dapat melihat secara langsung kegiatan apa saja yang telah dilakukan siswa di tempat PRAKERIN yang bersangkutan

5.2.3 Saran untuk Rumah Sakit Kasih Ibu
a.      Diharapkan pembimbing lebih banyak berinteraksi dengan siswa
b.      Penulis harapkan agar pihak rumah sakit untuk berkenaan menerima siswa PRAKERIN kembali pada praktek berikutnya
c.      Diharapkan kami lebih diberikan berperan aktif dalam merawat pasien.















DAFTARPUSTAKA


Anonim, dapat ditemukan di
 http://askep-poltekesjyp.blogspot.com/2013/08/askep-anak-dengan-ispa.html?m=l
Anonim, dapat ditemukan di
Anonim, dapat ditemukan di
Anonim, dapat ditemukan di
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/03/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-febris.html?m-l
Depkes 'Rl,l992.Petunjuk Pengamatan Penyakit Demam Berdarah Dengue.idkarta












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK DENGAN MENJAGA TATA KRAMA TANPA MENGHINA SUATU RAS, SUKU, DAN BUDAYA

SIMAK JUGA ARTIKEL DAN MAKALAH LAINNYA

Soal UAS PKN TAHUN 2017