CLICK FOR CLAIM PROMO !

Senin, 07 Maret 2016

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial

Subscribe
1.      Dalam kelompok primer terdapat interaksi sosial yang lebih intensif dan lebih erat diantara mereka dari pada kelompok sekunder. Dalam kelompok primer terjadi hubungan yang face to face group, yaitu kelompok sosial yang anggotanya sering berhadapan muka antara astu dengan yang lainnya dan saling mengenal dari dekat, sehingga saling berhubungan lebih erat.

2.      BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL

Perubahan sosial mempunyai berbagai bentuk bila ditnjau dari berbagai aspek yaitu :

1. Ditinjau dair Prosesnya

a. Perubahan Cepat (Revolusi)

Perubahan revolusi suatu masyarakat yang cepat dan menyangkut sendi-sendi dalam kehidupan masyarakat. Perubahan revolusi dapat direncanakan atau tidak direncanakan. Misalnya revolusi 17 Agustus 1945 dengan tujuan proklamasi kemerdekaan.

Syarat-syarat Revolusi

1) Adanya keinginan untuk mengadakan perubahan
2) Adanya pemimpin yang mampu memimpin keinginan masyarakat
3) Pemimpin yang dapat menampung aspirasi masyarakat
4) Pemimpin mampu menjelaskan tujuan revolusi baik konkrit maupun abstrak
5) Ada waktu (momentum) yang tepat untuk melakukan revolusi.


b. Perubahan Lambat (Evolusi)

Perubahan evolusi adalah suatu perubahan yang lambat dan menentukan waktu yang relatif lama. Perubahan ini terjadi karena masyarakat menyesuaikan dengna kebutuhan keadaan dan kondisi baru seiring dengan pertumbuhan masyarakat, Misalnya: peranan wanita dalam waktu relatif panjang dan perlahan menempati kedudukan yang lebih kuat dari sebelumnya.

c. Perubahan Bergelombang

Perubahan bergelombang adalah terjadinya gangguan keseimbangan dalam masyarakat yang selalu timbul kembali dan akhirnya menjadi keseimbangan kembali. Misalnya: perubahan konservatisme dalam sistem politik.

d. Perubahan Kumulatif

Perubahan kumulatif adalah suatu gangguan keseimbangan yang berulang kali mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan baru baik yang bersifat kemajuan ataupun kemunduran dalam masyarkat.


2. Ditinjau dan Pengaruh yang ditimbulkan

a. Perubahan berupa kemajuan (Progres)

Perubahan progres adalah perubahan yang membawa kemajuan bagi masyarakat karena masyarakat memperoleh kemudahan-kemudahan dari perubahan tersebut. Misalnya: Listrik masuk Desa menimbulkan kemudahan-kemudahan bagi masyarakat pedesaan dalam memenuhi kebutuhannya. Seperti penggunaan mesin cuci, TV, Rice Cooker, dan sebagainya. Perubahan prigres menimbulkan tuntutan hidup baru dan merubah kegiatan dan gaya hidup masyarakat.

b. Perubahan berupa Kemunduran (Regress)

Perubahan regres adalah perubaham yang mengakibatkan kemuduran bagi masyarakat pada bidang-bidang tertentu. Misalnya : penggunaan traktor untuk mengolah lahan pertanian akan menggeser tenaga manusia dan dapat mengurangi suasana gotong-royong yang akhirnya masyarakat cenderung individualis.

c. Perubahan yang Pengaruhnya besa

Perubahan yang pengaruhnya besar adalah suatu perubahan yang sifanya mendasar (foundamental) menyangkut sendi-sendi kehidupan masyarakat. Misalnya perubahan sistem pemerintahan dan monarkhi (kerajaan ke bentuk demokrasi.

d. Perubahan yang pengaruhnya kecil

Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah suatu perubahan yang tidak foundamental atua tidak menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan sosial. Perubahan ini tidak begitu berpengaruh terhadap masyarakat secara keseluruhan sebab tidak mengakibatkan perubahan dalam lembaga-lembaga sosial. Misalnya perubahan mode (mode pakaian, mode rambut, dsb).

e. Perubahan yang dikehendaki (Intended Change)

Perubahan yang dikehendaki adalah suatu perubahan yang memang dikehendaki masyarakat atau justru perubahan yang telah direncanakan oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan (agen of change). "Agent of Change" adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk melakukan perubahan. Contoh: Pembangunan nasional yang dilakukan oleh pemerintah.

f. Perubahan yang tidak dikehendaki (United Change)

Perubahan yang tidak dikendaki adalah suatu perubahan yang terjadi di luar jangkauan masyarakat sehingga menimbulkan akbiat yang tidak dikehendaki masyarakat. Misalnya: Upacara adat perkawinan bagi masyarakat tradisional dengan tata cara adat yang rumit tidak dipenuhi seluruhnya. Ada beberapa tata cara yang ditinggalkan karena berbagai alasan seperti : alasan ekonomi, kurang efisien dan sebagainya. Yang sebenarnya masyarakat tidak menghendaki untuk meninggalkan adat atau tata cara tersebut.

3.      Nominal Group Member : Orang yang dianggap masih berinteraksi dan kelompok sosial yang bersangkutan oleh anggota lain tetapi interaksinya tidak intens.

Peripheral Group Member: Orang yang tidak dianggap masih berinteraksi dengan kelompok sosial yang bersangkutan oleh anggota lain.
4.      Secara  Vertikal
Perbedaan yang menunjukkan adanya tingkatan. Hal ini dihasilkan oleh adanya kualitas yang berbeda di antara individu. Misalnya, secara kualitas ada orang yang berpendidikan SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Karena adanya perbedaan pendidikan dan ketrampilan maka pendapatannya berbeda pula. Ada yang berpendapatan rendah, sedang dan tinggi. Kualitas tinggi-sedang dan rendah ini sangat relatif, tergantung pada tempat dan waktu. Pendapatan di desa Rp. 50.000,- termasuk tinggi, tetapi di kota mungkin rendah, karena biaya hidup di kota termasuk tinggi, segala sesuatu harus dibeli atau disewa dengan uang. Pendapatan tersebut tahun 1990 termasuk tinggi, tetapi 10 tahun kemudian termasuk rendah. Dari perbedaan pendapatan timbul istilah miskin, sedang dan kaya.

5.      Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi.[1] Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.

Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Misalnya: kelompok arisan

6.      Dampak negatif, diantaranya :
  •  Rentan terhadap Konflik. Perbedaan nilai-nilai budaya dan norma dasar akan sulit disesuaikan antara masing-masing agama, akan selalu bertentangan dan ini akan memudahkan munculnya sebuah konflik.
  • Munculnya sikap etnosentrisme, yaitu sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masayarakat dan kebudayaan lain.
  • Munculnya sikap fanatisme dan ekstrim. Fanatisme atau fanatik adalah suatu keyakinan yang kuat terhadap agama, kebuadayan, kelompok, dll. Ekstrim adalah sangat kuat, keras yang solidaritas terhadap persamaan atau kelompoknya sendiri.
7.      Soerjono Soekanto, menyatakan, bahwa sejak dilahirkan manusia telah mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu:

·         Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya
·         Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

8.      Kornblum menyatakan bahwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapat terjadi dalam suatu hubungan antarkelompok.
·         Genosida
·         Pengusiran
·         Perbudakan
·         Segregrasi
·         Asimilasi



     
   





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK DENGAN MENJAGA TATA KRAMA TANPA MENGHINA SUATU RAS, SUKU, DAN BUDAYA

SIMAK JUGA ARTIKEL DAN MAKALAH LAINNYA

Soal UAS PKN TAHUN 2017