Subscribe
Terbentuknya
Jaringan Nusantara
Nusantara terdiri atas beribu-ribu
pulau yang dibatasi oleh laut. Oleh karena itu, nenek moyang kita pandai
melaut. Kepandaian melaut yang di dukung oleh letak nusantara yang strategis ,
membuat bangsa asing masuk nusantara.
Pada masa kerjaan Hindu – Buddha,
nusantara telah mengadakan hubungan pelajaran dan penguasaan perairan.
Pembentukan armada laut yang kuat guna melakukan pengawasan dan invasi-invasi
menjadi factor penting untuk menguasai jalur perdagangan. Dimasa sriwijaya dan
majapahit. Kemampuan penguasaan perairan mendapat perhatian yang sangat baik.
Itu mendorong terjadinya penyatuan politik dan wilayah yang dipisahkan oleh
lautan. Pemerintah pusat dapat melakukan pengawasan wilayah kekuasaan da
control politik. Sriwijaya dan majapahitlah yang memiliki andil besar dalam
penyatuan antar pulau di nusantara pada masa lalu
Perkembangan penguasaan perairan
lambat laun membentuk jaringan antar daerah. Di daerah-daerah penghasil
komoditas mulai dibangun
pelabuhan-pelabuhan kecil. Komoditas dari daerah kemudian dikirim
kepelabuhan-pelabuhan besar yang menjadi pusat perdagangan dan pengawasan.
Akhirnya berkembang jaringan perdagangan dan pengawasan yang berada di
nusantara. Jaringan ini mengakomodasi perdagangan dan pemerintah. Hubungan
pemerintah menjadi saling menguntungkan kerajaan kecil atau daerah kekuasaan
mendapat keuntungan berupa perlindungan , keamanan, kebanggan karena menjadi
bagian kekuasaan yang besar, dan tentu saja dapat memasarkan hasil alamnya
Jalur sutra yang dianggap tidak
efektif lagi membuat jalur perdagangan antar Tiongkok dan India di pindahkan
melalui jalur laut. Perdagangan keduanya merupakan bagian dari dagang yang didapatkan dari Tingkok akan disalurkan lagi ke Eropa. Karena
peralihan jalur perdagangan menggunakan perairan, membuat penduduk Nusantara
mendapat berkah tersendiri. Nusantara yang dilewati kapal-kapal pedagang harus
di intergrasikan dalam jalur perdagangan internasional tersebut. Selat malaka
menjadi gerbang penting dalam perdagangan internasional.
Kian terbukanya jalur niaga selat
malaka dengan perdagangan dunia international , jaringan perdagangan antar
bangsa masa Hindhu – Buddha. Pada masa itu, selat malaka merupaka jalur penting
dalam pelayaran dan perdagangan bagi pedagang-pedagang yang melintasi
Bandar-bandar penting di sekitar samudra Indonesia dan teluk Persia. Selat
tersebut merupakan jalur laut yang menghubungkan Arab dan India di Barat Laut
Nusantara. Jalur ini merupakan Gerbang pelayaran yang di kenal dengan sebutan
“Jalur Sutra)
Kehidupan penduduk di sepanjang
selat malaka menjadi sejahtera melalui proses integrasi perdagangan dunia yang
melewati jalur tersebut. Mereka lebih terbuka secara Sosial Ekonomi untuk
menjalin hubungan niaga dengan pedagang asing yang melintasi jalur tersebut
Selama masa Hindhu – Buddha di
samping kian terbukanya jalur niaga selat malaka dan perdagangan dunia
Internasional jaringan perdagangan, budaya antar bangsa dan penduduk di
Indonesia juga berkembang pesat, terutama terhubung oleh jaringan laut jawa
hingga kepulauwan Maluku. Secara tak langsung juga terintegrasikan dengan
jaringan ekonomi dunia yang terpusat di sekitar selat malaka, dan sebagian
dipantai barat Sumatra seperti Barus. Komoditas penting pada saat into adalah
rempah-rempah seperti, kayu manis, cengkeh, pala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK DENGAN MENJAGA TATA KRAMA TANPA MENGHINA SUATU RAS, SUKU, DAN BUDAYA