Subscribe
Page | 19
DAFTAR PUSTAKA
Harbani Pasolong, Kepemimpinan Birokrasi, (bandung : Alfabeta,
2010)T. Hani Handoko , Manajemen edisi 2 Arief Furchan,
Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Yogyakarta : PustakaPelajar,
2004).Burhanuddin, Analisis Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, (Malang :
Bumi Aksara, 1994).Dadang Sulaeman dan Sunaryo, Psikologi
Pendidikan, (Bandung : IKIP Bandung,1983).I.Nyoman Bertha, Filsafat dan
Teori Pendidikan, (Bandung : FIP IKIP Bandung,1983).M. Ngalim Purwanto,
Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Mutiara Sumber-Sumber Benih
Kecerdasan, 1981).Maman Suherman, Pengembangan Sarana Belajar, (Jakarta :
Karunia, 1986).Maman Ukas, Manajemen Konsep, Prinsip, dan Aplikasi, (Bandung :
Ossa Promo,1999).Marsetio Donosepoetro, Manajemen dalam Pengertian dan
Pendidikan Berpikir,(Surabaya : 1982).Nanang Fattah, Landasan Manajemen
Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya, 1996).Oteng Sutisna, Administrasi
Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional,(Bandung : Angkasa,
1983).Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Konteporer, (Bandung : Alfabeta,
2005).Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Tinjauan Teoritik
danPermasalahannya, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995.[1] Maman Ukas,
Manajemen Konsep, Prinsip, dan Aplikasi, (Bandung : OssaPromo, 1999) h.
253.[2] Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung :
Rosdakarya,1996) h. 88.[3] Maman Ukas, Op. cit., h. 261-262.[4] Ibid, h.
262-263.[5] Nanag Fattah, Op. cit., h. 102..[6] M. Ngalim Purwanto,
Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Mutiara Sumber-Sumber
Benih Kecerdasan, 1981) h. …
[7] Ibid, h. 38-39[ ] Ibid, hal.
468-469http://terasmakalah.blogspot.com/2011/02/kepemimpinan-dalam-manajemen- pendidikan.html
Page | 18
adalah pemimpin yang
memahami akan tugas dan kewajibannya, serta dapatmenjalin hubungan
kerjasama yang baik dengan bawahan, sehinggaterciptanya suasana kerja yang
membuat bawahan merasa aman, tentram,dan memiliki suatu kebebsan
dalam mengembangkan gagasannya dalamrangka tercapai tujuan bersama yang telah
ditetapkan.
B. Saran-saran
Berdasarkan pada
uraian tersebut di atas, maka penulis mengemukakansaran-saran sebagai berikut
:1. Hendaknya para pemimpin, khususnya pemimpin dalam bidang
pendidikandalam melaksanakan aktivitasnya kepemimpinannya dalam
mempengaruhipara bawahannya berdasarkan pada kriteria-kriteria kepemimpinan
yang baik.2. Dalam membuat suatu rencana atau manajemen pendidikan
hendaknyapara pemimpin memahami keadaan atau kemampuan yang dimiliki oleh
parabawahannya, dan dalam pembagian pemberian tugas sesuai dengankemampuannya
masing-masing.3. Pemimpin hendaknya memahami betul akan tugasnya sebagai
seorangpemimpin.4. Dalam melaksanakan akvititasnya baik pemimpin ataupun
yang dipimpinmenjalin suatu hubungan kerjsama yang saling mendukung
untuk tercapainyatujuan organisasi atau instnasi
Page | 17
BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Pemimpin pada
hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuanuntuk memepengaruhi perilaku
orang lain di dalam kerjanya denganmenggunakan kekuasaan. Dalam kegiatannya
bahwa pemimpin memilikikekuasaan untuk mengerahkan dan
mempengaruhi bawahannya sehubungandengan tugas-tugas yang
harus dilaksanakan.Tipe-tipe kepemimpinan pada umumnya adalah
tipe kepemimpinan pribadi,Tipe kepemimpinan non pribadi, tipe kepemimpinan
otoriter, tipekepemimpinan demokratis, tipe kepemimpinan paternalistis,
tipekepemimpinan menurut bakat. Disamping tipe-tipe kepemimpinan
tersebut juga ada pendapat yang mengemukakan menjadi tiga tipe antara lain
:Otokratis, Demokratis, dan Laisezfaire. Faktor-faktor yang
mempengaruhiaktivitas pemimpin meliputi ; kepribadian (personality),
harapan dan perilakuatasan, karakteristik, kebutuhan tugas, iklim dan kebijakan
organisasi, danharapan dan perilaku rekan. Yang selanjutnya bahwa factor-faktor
tersebutdapat mempengaruhi kesuksesan pemimpin
dalam melaksanakanaktivitasnya.Tugas pemimpin dalam kepemimpinannya
meliputi ; menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok, dari keinginan
itu dapat dipetiknya kehendak-kehendakyang realistis dan yang
benar-benar dapat dicapai, meyakinkan kelompoknyamengenai apa-apa yang menjadi
kehendak mereka, mana yang realistis danmana yang sebenarnya
merupakan khayalan.Pemimpin yang professional
Page | 17
BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Pemimpin pada
hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuanuntuk memepengaruhi perilaku
orang lain di dalam kerjanya denganmenggunakan kekuasaan. Dalam kegiatannya
bahwa pemimpin memilikikekuasaan untuk mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya
sehubungandengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.Tipe-tipe
kepemimpinan pada umumnya adalah tipe kepemimpinan pribadi,Tipe
kepemimpinan non pribadi, tipe kepemimpinan otoriter, tipekepemimpinan
demokratis, tipe kepemimpinan paternalistis, tipekepemimpinan menurut bakat.
Disamping tipe-tipe kepemimpinan tersebut juga ada pendapat yang
mengemukakan menjadi tiga tipe antara lain :Otokratis, Demokratis, dan
Laisezfaire. Faktor-faktor yang mempengaruhiaktivitas pemimpin meliputi
; kepribadian (personality), harapan dan perilakuatasan, karakteristik,
kebutuhan tugas, iklim dan kebijakan organisasi, danharapan dan perilaku rekan.
Yang selanjutnya bahwa factor-faktor tersebutdapat mempengaruhi kesuksesan
pemimpin dalam melaksanakanaktivitasnya.Tugas pemimpin dalam kepemimpinannya
meliputi ; menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok, dari keinginan
itu dapat dipetiknya kehendak-kehendakyang realistis dan yang
benar-benar dapat dicapai, meyakinkan kelompoknyamengenai apa-apa yang menjadi
kehendak mereka, mana yang realistis danmana yang sebenarnya
merupakan khayalan.Pemimpin yang professional
Page | 16
rewards and
punishments)7. Bentindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator)8.
Merupakan bagian dari kelompok (exemplar)9. Merupakan lambing dari pada
kelompok (symbol of the group)10. Pemegang tanggung jawab para anggota
kelompoknya (surrogate for individual responsibility)11. Sebagai
pencipta/memiliki cita-cita (ideologist)12. Bertindak sebagai seorang aya
(father figure)13. Sebagai kambing hitam (scape goat).[6]Berdasarkan dari
peranan pemimpin tersebut, jelaslah bahwa dalam suatukepemimpinan harus
memiliki peranan-peranan yang dimaksud, di sampingitu juga bahwa pemimpin
memiliki tugas yang embannya, sebagaimanamenurut M. Ngalim Purwanto, sebagai
berikut :1. Menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompoknya.2.
Dari keinginan itu dapat dipetiknya kehendak-kehendak yang realistis danyang
benar-benar dapat dicapai.3. Meyakinkan kelompoknya mengenai apa-apa yang
menjadi kehendakmereka, mana yang realistis dan mana yang sebenarnya
merupakankhayalan.[7]Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila
setiap pemimpinmemahami akan tugas yang harus dilaksanaknya. Oleh sebab
itukepemimpinan akan tampak dalam proses di mana seseorang mengarahkan,membimbing,
mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah
laku orang lain.Untuk keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan diperlukan
seorangpemimpian yang profesional, di mana ia memahami akan tugas
dankewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannyasebagai
seorang pemimpin. Di samping itu pemimpin harus menjalinhubungan kerjasama yang
baik dengan bawahan, sehingga terciptanyasuasana kerja yang membuat bawahan
merasa aman, tentram, dan memilikisuatu kebebsan dalam mengembangkan gagasannya
dalam rangka tercapaitujuan bersama yang telah ditetapkan
Page | 15
oleh H. Jodeph Reitz
(1981) yang dikutif Nanang Fattah, sebagai berikut :1. Kepribadian
(personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin,hal ini mencakup
nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akanmempengaruhi pilihan akan
gaya kepemimpinan.2.Harapan dan perilaku atasan.3. Karakteristik, harapan dan
perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apagaya kepemimpinan.4. Kebutuhan tugas,
setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gayapemimpin.5. Iklim dan kebijakan
organisasi mempengaruhi harapan dan perilakubawahan.6. Harapan dan perilaku
rekan.[5]Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa
kesuksesanpemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh factor-faktor yang
dapatmenunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatutujuan
akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atauinteraksi yang
baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhioleh latar belakang
yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi diri untukberprestasi, kedewasaan dan
keleluasaan dalam hubungan social dengansikap-sikap hubungan
manusiawi.Selanjutnya peranan seorang pemimpin sebagaimana dikemukakan oleh
M.Ngalim Purwanto, sebagai berikut :1. Sebagai pelaksana (executive)2. Sebagai
perencana (planner)3. Sebagai seorangahli (expert)4. Sebagai mewakili kelompok
dalam tindakannya ke luar (external grouprepresentative)5. Sebagai mengawasi
hubungan antar anggota-anggota kelompok (controller of internal
relationship)6. Bertindak sebagai pemberi gambaran/pujian atau hukuman
(purveyor of
Page | 14
1. Otokratis, pemimpin
yang demikian bekerja kerang, sungguh-sungguh, telitidan tertib. Ia
bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat daninstruksi-instruksinya
harus ditaati.2. Demokratis, pemimpin yang demokratis menganggap dirinya
sebagaibagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya
berusahabertanggung jawab tentang pelaksanaan tujuannya. Agar setiap
anggota turutserta dalam setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan,
penyelenggaraan,pengawasan dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai
potensi yangberharga dalam usaha pencapaian tujuan yang diinginkan.3.
Laissezfaire, pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah tujuanditerangkan
pada bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada parabawahannya
untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjaditanggung jawabnya. Ia hanya
akan menerima laporan-laporan hasilnyadengan tidak terlampau turut campur
tangan atau tidak terlalu mau ambilinisiatif, semua pekerjaan itu tergantung
pada inisiatif dan prakarsa dari parabawahannya, sehingga dengan demikian
dianggap cukup dapat memberikankesempatan pada para bawahannya bekerja bebas
tanpa kekangan.[4]Berdasarkan dari pendapat tersebut di atas, bahwa pada
kenyataannya tipekepemimpinan yang otokratis, demokratis, dan
laissezfaire, banyakditerapkan oleh para pemimpinnya di dalam berbagai
macama organisasi,yang salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Dengan
melihat haltersebut, maka pemimpin di bidang pendidikan diharapkan memiliki
tipekepemimpinan yang sesuai dengan harapan atau tujuan, baik itu harapan
daribawahan, atau dari atasan yang lebih tinggi, posisinya, yang pada
akhirnyagaya atau tipe kepemimpinan yang dipakai oleh para pemimpin, terutamadalam
bidang pendidikan benar-benar mencerminkan sebagai seorangpemimpinan yang
profesional.
faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan
Dalam melaksanakan
aktivitasnya bahwa pemimpin dipengaruhi olehberbagai macam faktor. Faktor-faktor
tersebut sebagaimana dikemukakan
Page | 13
langsung dilakukan
secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.2. Tipe kepemimpinan non
pribadi (non personal leadership). Segala sesuatukebijaksanaan yang
dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media nonpribadi baik rencana
atau perintah juga pengawasan.3. TIpe kepemimpinan otoriter (autoritotian
leadership). Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras,
sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurutperaturan-peraturan
yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinyaharus ditaati.4. Tipe
kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yangdemokratis
menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya danbersama-sama dengan
kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentangterlaksananya tujuan bersama.
Agar setiap anggota turut bertanggung jawab,maka seluruh anggota ikut serta
dalam segala kegiatan, perencanaan,penyelenggaraan, pengawasan,
dan penilaian. Setiap anggota dianggapsebagai potensi yang berharga
dalam usahan pencapaian tujuan.5. Tipe kepemimpinan paternalistis
(paternalistis leadership). Kepemimpinanini dicirikan oleh suatu pengaruh yang
bersifat kebapakan dalam hubunganpemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk
melindungi dan untukmemberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada
anaknya.6. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership).
Biasanyatimbul dari kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin
merekaberlatih dengan adanya system kompetisi, sehingga bisa menimbulkan
klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpinyang
mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelempok tersebutmenurut bidang
keahliannya di mana ia ikur berkecimpung.[3]Selanjutnya menurut Kurt Lewin yang
dikutif oleh Maman Ukasmengemukakan tipe-tipe kepemimpinan menjadi tiga
bagian, yaitu
Page | 12
merupakan bagaiman cara
mengendalikan bawahan untuk melaksanakansesuatu.Gaya pemimpian menurut
Hersey
& Blanchard
, adalah pola-pola
prilakukonsisten yang mereka terapkan dalam rangka bekerja dengan dan
melaluiorang lain seperti yang dipersepsikan orang-orang itu.pola-pola itu
timbulpada diri orang-orang pada waktu mereka memulai memberikan
tanggapandengan cara yang sama yang sama dalam kondisi serupa , pola
itumembentuk suatu kebiasan tindakan yang setidaknya dapat diperkirakan
bagimereka yang lagi bekerja dengan pemimpin itu.Dari pendapat para ahli
diatas, dapat disimpulkan bahwa gaya
kepemimpiann adalah
“suatu cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin
dama mempengaruhi,
mengarahkan, mendorong, dan mengendalikanbawahannya dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi secara efisien danefektiv.Secara umum gaya kepemimpinan hanya
dikenal dalam dua gayayaitu gaya otoriter dan gaya demokrasi. Gaya kepemimpinan
otoriter biasanya dipandang sebagai gaya yang didasarkan atas kekuasaan
posisidan penggunaan otoritas dalam melaksanakan tugas-tugasnya
sebagaipemimpin. Sedangkan gaya kepemimpinan demokrasi dikaitkan dengankekuatan
personal dan keikutsertaan para pengikut dalam proses pemecahanmasalah dan
pengambilan keputusan.
Tipe-tipe kepemimpinan
Dalam setiap realitasnya
bahwa pemimpin dalam melaksanakan proseskepemimpinannya terjadi adanya
suatu permbedaan antara pemimpin yangsatu dengan yang lainnya, hal sebagaimana
menurut G. R. Terry yang dikutif Maman Ukas, bahwa pendapatnya membagi
tipe-tipe kepemimpinan menjadi6, yaitu :1. Tipe kepemimpinan pribadi
(personal leadership). Dalam systemkepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan
itu dilakukan denganmengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan
secara lisan atau
Page | 11
Istilah gaya pada dasarnya
sama dengan cara yang digunakan olehpemimpin dalam proses mempengaruhi
pengikutnya. Gaya kepemimpinanmerupakan cara atau norma perilaku yang digunakan
oleh seseorang padasaat orang tersebut mencobamempengaruhi perilaku orang lain
seperti yangdiamati. Dalam konteks ini usaha menyeleraskan persepsi diantara
orang-orang yang perilakunya akan mempengaruhi menjadi sangat penting
dalamposisinya.Secara umum gaya kepemimpinan hanya dikenal dalam dua gaya yaitu
gayaotoriter dan gaya demokrasi. Gaya kepemimpinan otoriter biasanyadipandang
sebagai gaya yang didasarkan atas kekuasaan posisi danpenggunaan otoritas dalam
melaksanakan tugas-tugasnya sebagaipemimpin. Sedangkan gaya kepemimpinan
demokrasi dikaitkan dengankekuatan personal dan keikutsertaan para pengikut
dalam proses pemecahanmasalah dan pengambilan keputusan.
Gaya pada dasarnya
berasal dari bahasa inggris “style” yang berarti
mode seseorang yang
selalu nampak yang menjadi ciri khas orang tersebut.Gaya meruoakan kebiasaan
yang melekat pada diri seseorang dalammelaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya.
Stoner,
mengatakan bahwagaya
kepemimpinan (leadership style) adalah berbagai pola tingkah laku yangdisukai
oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhipekerja. Stoner membagi
dua gaya kepemimpinan yaitu:1. Gaya yang berorientasi dalam mengawasi
tugas pegawai secara ketatuntuk memastikan tugas dilaksanakan dengan memuaskan.
Pelaksanaantugas lebih ditekankan pada pertumbuhan pegawai dan kepuasan
pribadi.2. Gaya berorientasi pada pegawai lain, menekankan pada
memotivasiketimbang mengendalikan bawahan. Gaya ini menjalin
hubunganpersahabatan, saling percaya, dan salaing menghargai dengan pegawaiyang
sering kali diizinkan untuk berpartisipasi dalam membuat keputusanuntuk
melaksanankan sesuatu.Gaya kepeminpinan menurut
Thoha,
adalh merupakan norma
prilaku yangdigunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhiprilaku orang lain.
Ermaya,
menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan
Page | 10
2. Pimpinan sebagai
wakil dan juru bicara birokrasi, yaitu dalam rangkapencapaian tujuan, tidak ada
birokrasi yang bergerak dalam suasanaterisolasi. Artinya, tidak ada birokrasi
yang akan mampu mencapaitujuannya tanpa memlihara hubungan yang baik dengan
berbagai pihakdiluar birokrasi itu sendir, yaitu pihak stakeholder.3. Pemimpin
sebagai komunikator, yaitu pemeliharan baik keluar maupun kedalam
dilaksanakn dalam proses komunikasi, baik lisan maupun tulisan.4. Pemimpin
sebagai mediator,sebagai penengah dalam suatu konflik yangmungkin terjadi didalam
birokrasi itu sendiri.5. Pemimpin sebagai integrator, yaotu merupakan kenyataan
kehidupanbirokrasi bahwa timbulnya kecenderungan beorfikir dan bertindak
bekotak-kotak dikalangan para anggota birokrasi dapat diakibatkan oleh
sikappositif, ataupun sikap negatif.Selain fungsi-fungsi tersebut di
atas, maka fungsi lain kepemimpinan birokrasidapat dijelaskan sebagai
berikut.1. Fungsi perintah, yaitu fungsi kepemimpinan yang bersifat satu
arah arahkepa yang dipimpinnya.2. Fungsi kosultatif, yaitu fungsi kepemimpinan yang
bersifat dua arahkepada yang dipimpinnya meskipun pelaksanaannya sangat
tergantungpada pihak yang memimpin.3. Fungsi partsipatif, yaitu fungsi
kepemimpinan yang bersifat dua arahkepada yang dipimpinnya, tetapi juga
berwujud pelaksanaan hubunganmanusia yang efektif antara pemimpin dan yang
dipimpin. Dalam hal inipemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang
dipimpinnya, baikdalam keikutsertaan dalam mengambil keputusan maupun
dalammelaksananakan keputusan.4. Fungsi delegasi, yaitu fungsi pemimpin
untuk mendelegasikan wewenanguntuk membuat, menetapkan, dan atau melaksanakna
keputusan, baikmelalui persetujuan mauun tanpa persetujuan pimpinan.
Gaya kepemimpinan
pada dasarnya gaya
kepemimpinan atau style banyak berpengaruh terhadapseorang pemimpin dalam
mempengaruhi perilakunya pengikut-pengikutnya
Page | 9
yang dilakukan pemimpin
dalam kelompoknya agar kelompoknya dapatberjalan dengan efektif, seseorang
harus melaksanakan dua fungsi utama :1. Fungsi yang berhubungan
dengan tugas (task releated) atau pemecahanmasalah.2. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (group maintenence) atau sosial.Fungsi
pertama menyangkut pemberian sara penyelesaian , informasi danpendapat.
Fungsi kedua mencakup segala sesuatu yang dapat membantukelompok dapat
berjlan lebih lancar
–
persetujuan dengan
kelompok lain,penegahan pendapat, dan sebagainya.
Stoner
, mengatakan bahwa
fungsi kepemimpinanadalah agar seseorang beroperasi secara efektif
kelompok memerlukan seseorang untukmelakukan dua hal fungsi utama, yaitu
:1. Berhubungan dengan tugas
atau memecahkan masalah.2. Memlihara kelompok atau sosial.
Hicks & gullet,
membagi delapan fungsi
kepemimpinan
yaiu:1. Pemimpin sebagai penengah2. Pemimpin sebagai penganjur 3. Pemimpin sebagai pemenuhan tujuan4. Pemimpin sebagai katalisator 5. Pemimpin sebagai pemberi jaminan6. Pemimpin sebagai yang mewakili7. Pemimpin
sebagai pembangkit semangat, dan pemimpin sebagai pemujiFungsi
kepemimpinan menurut
Siagian
yaitu:1. Pemimpin
sebagai penentu arah, yaitu setiap birokrasi, baik dibidangkenegaraan,
keniagaan, politiik, sosial dan birokrasi kemayrakatan ainnya,diciptakan
atau dibentuk sebagai wahana untuk mencapai tujuan tertentu,baik sifatnya
jangka panjang, jangka pendek yang tidak mungkin tercapaiapabila tidak
diusahakan dicapai oleh anggotanya yang bertindak sendiri-sendiri, tanpa
ditentukan arah oleh pimpinan
Page | 8
5. Menilai
(evaluating) yaitu tindakan untuk menguji gagasan yangmuncul atau cara kerja
yang diambil dengan menunjukkankonsekuaensi-konsekuansinya dan utnu ng
ruginya.6. Menyimpulkan (summrizing) yaitu kegiatan
untuk mengumpulkandan merumuskan gagasan, pendapat dan usul muncul,
menyingkatlalu menyimpulkannya sebagai landasan untuk memikirkan lebihlanjut,.
Lebih lanjut keating mengatakan bahwa tugaskepemimpinan yang berhubungan dengan
kekompakan dalakelompok antara lain
yaitu:- Mendorong (encourraging) yaitu bersikap hangat, bersahabatmenerima
orang-orang.- Mengungkapkan perasaan (expressing feeling) yaitu tindakanmenyatakan
perasaan terhadap kerja dan kekompakankelompok, seperti rasa puas, rasa
senang, rasa bangga, danikut se-perasaan dengan orang-orang yang
dipimpinnya padawaktu mengalami kesulitan, kegagalan, dan
lain-lain.- Mendamaikan (harmonozing) yaitu tindakan mempertemukandan
mendamaikan pendapat pendapat yang berbeda danmenurunkan orang-orang yang
bersitegang satu sama
lain.- Mengalah (compromizing) yaitu kemampuan untuk mengubahperassan
orang-orang yang
dipimipinnya.- Memperlancar (gatekeeping) yaitu kesediaan membantumempermudah
keikutsertaan para anggota dalam kelompok,sehingga semua secaa
ikhlas menyumbangkandanmengungkapkan
gagasan-gagasa.- Memasang aturan main (setting standarts) yaitu tindakanmenyampaikan
aturan dan tata tertib yang membantukehidupan kelompok.
Fungsi kepemimpinan
Pendakatanperilaku membahas
orientasi atau identifikasi pemimpin.aspekpertama pendekatan prilaku
kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi
Page | 7
antara individu dengan
tujuan birokrasi menjadi lemah. Hasil penelitian daripara
pakar kepemimpinan menunjukkan bahwa efektivitas kepemimpinanseseorang
dinilai menggunakan kemampuan mengambil keputusan sebagaikriteria utamanya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang dimaksuddengan kemampuan
mengambil keputusan tidak hanya di ukur dengankuatitatif (jumlah)
keputusan yang lahir, akan tetapi yang digunakan sebagaiindikator adalah
keputusan yang diambil bersifat praktis, realisitis dan dapatdiimplementasian
untuk mencapai tujuan birokrasi secara efisien dan efektif.Dalam segala situasi
pemimpin memiliki peran yang sangat penting.Pemimpin birokrasi merupakan
simbol, panutan, pendorong, sekaliguspengaruh, yang dapat mengarahkan berbagai
kegiatan dan sumber dayabirokrasi guna mencapai tujuannya. Tidak mengherankan
begitu banyak studiyang dilakukan oleh ilmuwan tentang kepemimpinan,menghasilkan
informasidan analisis tentang pentingnya pengetahuan pemimpin, jadi
apapunalasannya kepemimpinan tetap relevan untuk dikaji sebagai
peningkatanefisiensi dan efektivitas pelayanan publi. Mengingat dati berbagai
hasilpenelitian menunjukkan bahwa rendahnya kualitas pelayanan publikdisebabkan
oleh rendahnya kualitas pemimpinnya.Tugas kepemimipinan, pada dasarnya
meliputi dua bidang utama,yaitu pencapaian tujuan birokrasi dan kekompakan
orang yang dipimipinnya.Tugas yang berhubungan dengan kekompakan disebut
relationship function
.
Keating,
mengatakan bahwa tugas
kepemimpinan yang berhubungandengan kelompok yaitu:1. Memulai
(initiating), yaitu usaha agar kelompok memulai kegiatanatau gerakan
tertentu.2. Mengatur (regulaing), yaitu tindakan untuk mengatur arah angkahkegiatan
kelompok.3. Memberitahu (informating), yaitu kegiatan
memberi informasi, data,fakta, pendapat yang
diperlukan.4. Mendukung (supporting), yaitu usaha untuk
menerima gagasan,pendapat, usul, dari bawah dan menyempurnakan
denganmenambah atau mengurangi untuk diginakan dalam rangkapenyelesaian
tugas bersama
Page | 6
dengan pekerjaan anggota
kelompok.[ ] Ada tiga implikasi penting dari definisitersebut :Pertama,
kepemimpinan menyangkut orang lain
–
bawahan ataupengikut.
Kesediaan meruntuk menerima pengarahan dari pemimpin, paraanggota kelompok
membantu menentukan status kedudukan pemimpin danmembuat proses dan membuat
proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpabawahan, semua kualitas kepemimpinan
sesorang akan menjadi tidakrelevan.Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu
pembagian kekusaan yangtidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota
kelompok. Parapemimpin mempunyai wewenang untuk mengaragkan berbagai kegiatan
paraanggota kelompok, tetapi para anggota kelompol tidak dapat
mengarahkankegiatankegiatan pemimpin secara langsung, meskipun dapat juga
melalusejumlah cara secara tidak langsung.Ketiga, selain dapat memberikan
pengarahan kepada para bawahanatau pengikut, pemimpin juga dapat mempergunkan
pengaruh. Dengan katalain, para pemimpin tidak hanya dapat memrinttah bawahan
apa yang harusdilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana
bawahanmelaksanakan perintahnya. Sebagai contoh, seorang manajer
daoatmengarahkan seorang bawahan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu,tetapi
di juga dapat mempengarui bawahan dalam menentukan carabagaimana tugas itu
dilakasanakan dengan tepat.
Tugas kepemimpinan
Tugas pemimpin dalam
suatu birokrasi sangat urgen dalam rangkapencapaian tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya sebagaimana yangdiamanahkan administrasi. Oleh karena
itu dapat diasumsikan bahwaefektivitas kepemimpin yang bersangkutan
merupakan suatu hal yang sangaturgen yang diharapkan oleh semua pihak
yang berkepentingan dalampencapaian tujuan birokrasi.
Hicks & Gullet
, mengatakan pimpinan
yangefektif mampu memberikan pengarahan terhadapa usaha semua
pekerja danpencapaian tujuan birokrasi. Tanpa pimpinan
atau bimbingan, hubungan
Page | 5
BAB IIPEMBAHASAN
Hakikat Pemimpin
“Pemimpin pada
hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan
untuk memepengaruhi
perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan
menggunakan
kekuasaan.”[2]
Dalam kegiatannya
bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengerahkandan mempengaruhi
bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yangharus dilaksanakan. Pada tahap
pemberian tugas pemimpin harusmemberikan suara arahan dan bimbingan yang jelas,
agar bawahan dalammelaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil yang
dicapai sesuaidengan tujuan yang telah ditetapkan.Dengan demikian kepemimpinan
mencakup distribusi kekuasaan yang tidaksama di antara pemimpin dan anggotanya.
Pemimpin mempunyai wewenanguntuk mengarahkan anggota dan juga dapat memberikan
pengaruh, dengankata lain para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan
apa yangharus dilakukan, tetapi juga dapat mempengnaruhi bagaimana
bawahanmelaksanakan perintahnya. Sehingga terjalin suatu hubungan sosial
yangsaling berinteraksi antara pemimpin dengan bawahan, yang akhirnya
tejadisuatu hubungan timbal balik. Oleh sebab itu bahwa pemimpin diharapakanmemiliki
kemampuan dalam menjalankan kepemimpinannya, kareana apabilatidak
memiliki kemampuan untuk memimpin, maka tujuan yang ingin dicapaitidak akan
dapat tercapai secara maksimal.
Pengetian kepemimpinan
Menurut
Keating,
kepemimpinan adalah merupakan
suatu proses atausekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan.
Stoner
, kepemimpinanadalah
proses mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan
Page | 4
6. Tipe-tipe kepemimpinan7. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan.dalammanajemen
pendidikan
C.Kegunaan Penulisan
1. Untuk mengetahui hakikat pemimpin2. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan3. Untuk mengetahui tugas kepemimpinan4. Untuk mengetahui fungsi kepemimpinan5. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan6. Untuk mengetahui tipe-tipe kepemimpinan7. Untuk
mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitaskepemimpinan.dalam manajemen pendidikan
D. Sistematika Penulisan
Sebagai langkah akhir
dalam penulisan makalah ini, maka klasifikasi sistematikanpenulisannya sebagai
berikut :Bab I : Pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang
masalah, pembatasanmasalah, tujuan penulisan, dan
sistematika penulisan.Bab II : Dibahas tentang tinjauan hakikat
pemimpin, tipe-tipe kepemimpinan, danfaktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas kepemimpinan dalam manajemenpendidikan.Bab III
: Merupakan bab terakhir dalam penulisan makalah ini yang berisikan
tentangkesimpulan.
Page | 3
BAB IPENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Menurut kodrat serta
irodatnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin.Sejak Adam diciptakan
sebagai manusia pertama dan diturunkan ke Bumi, Iaditugasi sebagai Khalifah fil
ardhi. Sebagaimana termaktub dalam Al Quran Surat AlBaqarah ayat
30 yang berbunyi :
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepadaMalaikat”; “Sesungguhnya Aku akan
mengangkat Adam menjadi Khalifah di mukaBumi”.
Menurut Bachtiar Surin
yang dikutif oleh Maman Ukas bahwa “Perkataan Khalifah
berarti penghubung atau
pemimpin yang diserahi untuk menyampaikan atau
memimpin sesuatu”.[1]
Dari uraian
tersebut jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligustugas
sebagai seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu
sadar akan pentingnya ilmu sebagai petunjuk/alat/panduan untuk
memimpin umat manusiayang semakin besar jumlahnya serta komplek
persoalannya. Atas dasar kesadaranitulah dan relevan dengan upaya proses
pembelajaran yang mewajibkan kepadasetiap umat manusia untuk mencari ilmu.
Dengan demikian upaya tersebut tidaklepas dengan pendidikan, dan tujuan
pendidikan tidak akan tercapai secara optimaltanpa adanya manajemen atau
pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnyadalam kegiatan manajemen
pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang memilikikemampuan untuk menjadi
seorang pemimpin.
B.Perumusan Masalah
1. Hakikat pemimpin2. Pengertian Kepemimpinan3. Tugas Kepemimpinan4. Fungsi Kepemimpinan5. Gaya Kepemimpinan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................
1DAFTAR ISI
...............................................................................................................................................
2BAB I
........................................................................................................................................................
3PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3A.Latar Belakang Masalah ...................................................................................................................
3B.Perumusan Masalah ........................................................................................................................
3C.Kegunaan Penulisan
.........................................................................................................................
4D. Sistematika Penulisan
.....................................................................................................................
4BAB II
.......................................................................................................................................................
5PEMBAHASAN
......................................................................................................................................... 5
Hakikat Pemimpin
............................................................................................................................ 5Pengetian kepemimpinan
...................................................................................................................
5Tugas kepemimpinan
..........................................................................................................................
6Fungsi kepemimpinan
.........................................................................................................................
8Gaya kepemimpinan
.........................................................................................................................
10Tipe-tipe kepemimpinan
...................................................................................................................
12faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas kepemimpinan ......................................................... 14BAB III
....................................................................................................................................................
17KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................................................................
17A. KESIMPULAN .................................................................................................................................
17DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................
19
Page | 1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.
Wb.
Segala puji bagi
Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan atas Nabi Besar Muhammad SAW
beserta keluarganya, sahabat dan sekalian umatnya
yangbertakwa. Atas berkat rahmat serta inayah Allah jugalah penulis telah dapat menyelesaikanmakalah
yang berjudul :
“KEPEMIMPINAN”.adapun
penyusunan makalah iniadalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islamprogram D4 administrasi bisnis,politeknik negeri
ujungpandang,Makassar.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
tidak menutupkemungkinan apabila masih terdapat kesalahan dan kekurangan.Dengan
lapangdada penulis menerima saran dan kritiknya demi untuk
menambahwawasan.Semoga karya ilmiah ini mendatangkan manfaat bagi penulis
khususnyadan bagi rekan-rekan semua pada umumnya. Amin
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
PenyusunIrwandi
pratama p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK DENGAN MENJAGA TATA KRAMA TANPA MENGHINA SUATU RAS, SUKU, DAN BUDAYA