DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAM
JUDUL
KATA
PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB.
I: PENDAHULUAN.
1.1. Latar
Belakang................................................................................ 1
1.2. Rumusan
Masalah........................................................................... 3
1.3. Tujuan
Penulisan............................................................................ 3
1.4. Metode
Penulisan.......................................................................... 4
II.
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian SDM............................................................................... 5
2.2. Pengertian Keluarga Sejahtera......................................................... 7
2.3. Pengertian 1000 HPK....................................................................... 10
2.4. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak......................... 11
III.
PENUTUP
IV. 1. KESIMPULAN................................................................................ 16
IV. 2. SARAN......................................................................................... 17
IV.
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang.
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
adalah salah satu factor yang sangat penting bahkan tidak dapat dipisahkan dari
kualitas suatu keluarga. Kualitas Sumber Daya Manusia juga merupakan kunci yang
menentukan perkembangan keluarga.
Secara garis besar Sumber Daya Manusia
adalah individu yang bekerja sebagai pengerak suatu keluarga yang harus dilatih
dan dikembangkan kemampuannya. Dalam prakteknya kualitas Sumber Daya Manusia
masih belum bisa memenuhi kriteria yang diinginkan, untuk itulah diperlukan
pengembangan Sumber Daya Manusia guna memenuhi kriteria tersebut Mengelola
Sumber Daya Manusia merupakan factor yang paling utama guna menunjang
kesuksesan suatu keluarga dimasa depan.
Pembangunan Nasional Pada hakekatnya
adalah Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) seutuhnya, hal ini sejalan dengan
Nawacita ke-5 yaitu meningkatkan
kualitas hidup manusia Indonesia. Hal ini mengandung pengertian bahwa manusia
Indonesia haruslah terdiri dari individu-individu yang berkualitas secara
mental, jiwa, dan fisik, terutama anak-anak sebagai generasi penerus
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
merupakan pilar utama bagi pembangunan karena kualitas Sumber Daya Manusia
sangat menentukan kemajuan suatu bangsa. Kualitas Sumber Daya Mnusia
dicerminkan oleh derajat Kesehatan, tingkat intelegensia, kematangan emosional
dan spiritual yang ditentukan oleh kualitas janin yang ada dalam kandungan
hingga anak berusia 6 tahun.
Membangun keluarga merupakan awal
lahirnya generasi mendatang. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat
merupakan tempat untuk mendidik dan membentuk watak moral serta melatih
kebersamaan sebagai bekal kehidupan bermasyarakat. Calon ayah dan ibu perlu
menentukan keluarga seperti apa yang menjadi impian, pilihan dan harapannya
serta perlu memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjadi ayah dan ibu bagi
anak-anaknya.
Orang tua diharapkan memiliki kesiapan
menjadi orang tua dan memahami tujuan pengasuhan yang benar agar mampu
menghasilkan anak yang kuat dan Tangguh. Untuk menghasilkan anak yang bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, percaya diri, sehat,
berkarakter, memiliki peran jenis kelamin yang sehat dan benar serta berbudi
pekrti yang luhur peran ayah dan ibu sangatlah penting. Ayah diharapkan
mengambil peran yang besar dalam pengasuhan dimulai dari masa kehamilan, masa
ibu menyusui dan masa anak-anak.
Membentuk keluarga berkualitas sesuai
amanah undang-undang yaitu sebagai sebuah keluarga yang dibentuk berdasarkan
perkawinan yang sah, bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki
jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, tanggung jawab, harmonis dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan suatu yang tidak mudah. Hal ini di
karenakan nilai-nilai keluarga yang di bentuk berdasarkan perkawinan yang sah
sudah banyak yang bercerai.
1.2. Rumusan
Masalah.
1. Apa itu Sumber Daya Manusia (SDM) ?
2. Apa itu Keluarga Berkualitas ?
3. Apa itu 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK)
?
4. Apa itu Pertumbuhan dan Perkembangan Anak ?
1.3. Tujuan
Penulisan.
1. Mengetahui Pengertian Sumber Daya Manusia
(SDM).
2. Mengetahui Pengertian Keluarga Berkualitas.
3. Mengetahui 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000
HPK)
4. Mengetahui Perkembangan dan Pertumbuhan Anak
1.4. Metode Penulisan.
Dalam
Menyusun Karya Tulis llmiah yang berjudul Peningkatan SDM menuju Keluarga Berkualitas.
Penulis menggunakan metode kepustakaan yaitu dimana bahan-bahan untuk menyusun
Karya Tulis ini penulis ambil dari buku-buku yang penulis dapatkan baik di
Perpustakaan, di Kantor, disamping itu juga diambil dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Sumber Daya Manusia (SDM)
Pengertian
Sumber Daya Manusia dalam keluarga dapat di bagi menjadi dua, yaitu pengertian
Mikro dan Makro. Pengertian secara Mikro adalah individu yang menjadi anggota
keluarga. Pengertian secara Makro adalah keluarga itu sendiri yang sudah
memasuki usia angkatan bekerja, baik yang sudah bekerja maupun yang belum
bekerja.
Teori
Sumber Daya Manusia menurut Hasibuan (2003, h 244), beliau berpendapat Sumber
Daya Manusia memiliki arti keahlian terpadu yang berasal dari daya piker serta
daya fisik yang dimiliki oleh setiap orang. Kualitas Sumber Daya Manusia
menjadi unsur yang sangat penting dalam berbagai kegiatan yang dilakukan. Meskipun
peralatan yang ada canggih, tanpa adanya Sumber Daya Manusia berkualitas hal
tersebut tidak akan berarti apa-apa. Sebab daya pikir merupakan modal dasar
yang dibawa sejak lahir sedangkan keahlian dapat diperoleh dari usaha (belajar
dan pelatihan). Kecerdasan seseorang dapat diukur dari tingkat Inteiiegence Quotient (IQ) dan Emotional Quality (EQ).
Rencana
penembangan Sumber Daya Manusia merupakan usaha yang dilakukan untuk membentuk
pribadi berkualitas yang memiliki ketrampilan,
kemampuan
kerja dan loyalitas kerja. Sumber Daya Manusia yang berkualitas akan membantu
keluarga berkembang dan mencapai tujuan.
Berikut
adalah beberapa manfaat yang bisa diperoleh jika melakukan peningkatan kualitas
Sumber Daya manusia, antara lain.
1. Meningkatkan produktivitas individu keluarga.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil
produksi
3. Meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu.
4. Menekan biaya dalam membina rumah tangga.
5. Menjadikan moral individu dalam keluarga
menjadi lebih baik.
6. Semakin cepat dan cakap dalam mengambil keputusan
yang lebih baik untuk keluarga
7. Menjadikan motivasi lebih terarah
8. Memberikan manfaat yan baik bagi masyarakat.
Dari berbagai penjelasan diatas
mengenai Sumber Daya Manusia dan manfaat melakukan pengembangan Sumbar Daya
Manusia guana mencapai Sumber Daya Manusia yang berkualitas sejak dini
sangatlah penting. Oleh karena itu kita dapat mengerti betapa pentingnya
kualitas Sumber Daya Manusia bagi suatu Keluarga.
Bagaimana dan apapun usaha yang
dilakukan atau dijalankan Sumber Daya Manusia merupakan asset yang sangat
berharga yang harus dijaga dan dikelola dengan baik.
2.2. Pengertian
Keluarga Berkualitas.
Membentuk
keluarga berkualitas sesuai amanah undang-undang yaitu sebagai sebuahn keluarga
yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, bercirikan sejahtera, sehat,
maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, tanggung
jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan suatu yang
tidak mudah.
Untuk
membanggun sebuah keluarga berkualitas di perlukan perencanaan yang matang
yaitu :
1. Merencanakan usia pernikahan diantara umur 20
tahun sampai dengan 30 tahun
2. Membina hubungan antar pasangan, dengan
keluarga lain, dan kelompok sosial.
3. Merencanakan kelahiran anak pertama dan
persiapa menjadi orangtua.
4. mengatur jarak kelahiran anak dengan
menggunakan alat konrasepsi.
5. Berhenti melahirkan di usia 35 tahun agar
dapat merawat balita secara optimal.
6. Merawat dan mengasuh anak usia balita,
memenuhi kebutuhan mendasar anak (kebutuhan fisik, kasih sayang, dan
stimulasi).
Keluarga Bekualitas perlu beberapa
Langkah yang harus dilakukan untu mencapainya yakni:
1. Menumbuh kembangkan harapan pada diri sendiri
dan keluarga akan kehidupan yang lebih baik.
1.
2. Memberikan teladan yang baik kepada anak-anak
mengingat perkembangan teknologi dan gelobalisasi yang juga memiliki dampak
negative dari sisi moral.
3. Senantiasa memberikan nasehat kebaikan dan
teguran atas prilaku dan tindakan yang menyimpang.
4. Mencari dan membentuk lingkungan kondusif
untuk perkembangan keluarga yaitu lingkungan yang jauh dari obat-obatan terlarang,
kekerasan dan tindak asusila.
5. Melakukan pembiasaan dan pengulangan terhadap
hal-hal yang baik dan bermanfaat
6. Memberikan hadiah berupa pujian bila anak
berhasil melakukan hal baik serta memberikan hukuman bila anak melanggar aturan
yang telah disepakati.
Keluaraga berkualitas akan dapat terwujud jika
kita melaksanakan fungsi keluarga dengan baik.
1. Fungsi Keagamaan disini keluarga diharapkan
mampu berfungsi sebagi pendorong bagi seluruh anggota keluarga agar menjadi
insan agamis yang penuh iman dak takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Peningkatan
dari segi pengamalan dan ketaqwaan yang menuntun manusia dalam kehidupan Beragama
baik didunia maupun diakhirat.
2. Fungsi Sosial Budaya. keberadaan keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk
menggali, mengembangkan dan melestarikan kekayaan sosial
budaya yang
dimiliki bangsa Indonesia. Budaya adalah nilai, norma, keyakinan dan perilaku
yang diharuskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya.
3. Fungsi Cinta
Kasih. Pada hakekatnya keluarga diharapkan
mampu berfungsi untuk mewujudkan proses pengembangan timbal balik rasa cinta
dan kasih saying antara segenap anggota keluarga, antar kerabat serta antar
generasi yang merupakan dasar terciptanya keluarga yang harmonis.
4. Fungsi Perlindungan. Menciptakan perasaan aman
dan terlindung dari segala macam ancaman atau gangguan bagi keluarga baik yang
dating dari luar maupun yang datang dari keluarga. Keluarga dapat memberikan
rasa aman tentram lahir dan batin sejak janin dalam kandungan sampai lanjut
usia.
5. Fungsi Reproduksi. Keluarga menjadi pengatur
reproduksi keturunan secara sehat dan berencana sehingga anak-anak yang
dilahirkan menjadi generasi penerus yang berkualitas.
6. Fungsi Sosial dan Pendidikan. Keluarga sebagi
tempat pertama dan utama memberikan Pendidikan pada semua anak untuk bekal masa
depan. Penidikan yang diberikan oleh keluarga meliputi Pendidikan yang
mencerdaskan dan membentuk karakter anak.
7. Fungsi Ekonomi. Keluarga adalah sebagi tempat
utama dalam membina dan menanamkan nilai-nilai yang berhubungan dengan keuangan
dan pengaturan penggunaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
mewujudkan keluarga sejahtera.
8. Fungsi Pembinaan Lingkungan. Keluarga memiliki
peran pengelola kehidupan dengan tetap memelihara lingkungan di sekitarnya baik
dilingkungan fisik maupun sosial, dan lingkungan makro dan mikro. Membina
lingkungan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
2.3. 1000 Hari
Pertama Kehidupan (1000 HPK)
Anak
adalah individu yang utuh, maka pemenuhan hak tumbuh kembang anak harus utuh
dan menyeluruh sedini mungkin. Sedini mungkin mulai sejak dalam kandungan, hal
ini dikenal dengan Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Masa 1000 HPK dari
seorang anak adalah meliputi 270 hari dalam kandungan, 730 hari masa menyusui
sampai usia dua tahun. Periode ini menjadi sangat penting karena sangat
berpengaruh pada kemampuan anak untuk tumbuh, berkembang, dan belajar untuk
menyongsong untuk masa depannya.
Hal
yang perlu diperhatikan agar 1000 HPK dapat dilalui dengan baik adalah asupan
nutrisi dan gizi yang tepat. Selain itu yang tidak kalah penting adalah pola
pengasuhan yang baik. Tidak terpenuhinya asupan nutrisi dan gizi yang baik,
serta kesalahan dalam pengasuhan pada masa 1000HPK seorang anank akan berdampak
sangat buruk dan permanen terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak di
kemudian hari, sehingga dapat mengganggu kesejahteraan anak dimasa depan.
Masalah gizi
pada 1000HPK menjadi
prioritas pembangunan dikarenakan
buruknya setatus gizi memiliki dampak negative secara jangka pendek dan jangka
Panjang. Dampak negative dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan
otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam
tubuh (Richter et al., 2016). Sedangkan dampak jangka penjangnya efek negative
yang dapat ditimbulkan adalah menurunnya
kemampuan kognitif dan
prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah
sakit, dan risiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit
jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan dis abilitas pada usia tua
(Rollins et al., 2016). Dampak-dampak tersebut akan menurunkan kualitas Sumber
Daya Manusia karena menurunkan tingkat produktivitas dan daya saing.
2.4. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak.
Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan proses yang alami oleh setiap mahluk. Sejak dalam
kandungan seseorang telah mengalami proses pertumbuhan meskipun tidak dapat
diamati secara langsung. Pada masa balita proses tumbuh kembang terjadi sangat
cepat dan dapat diamati dengan jelas. Pertumbuhan dan perkembangan sebenarnya berjalan
seiring artinya pertumbuhan menentukan perkembangan dan sebaliknya.
Masa
balita adalah periode keemasan dimana orang tua mempunyai kesempatan yang
paling tepat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
anak secara
optimal. Pada masa balita hampir seluruh sel-sel otak berkembang pesat,
sehingga hubungan orang tua dan anak pada masa balita tidak ada orang yang
paling berarti dalam kehidupan seorang balita selain orang tua yang dapat
memenuhi segala pertumbuhannya.dengan demikian orang tua mempunya peran yang
sangat penting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan
anak.
Agar
balita tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai dengan harapan orang tua
maka orang tua perlu memenuhi kebutuhan anak akan makanan yang bergizi, menjaga
Kesehatan anak serta berintraksi dengan anak melalui hubungan yang penuh kasih
saying melalui berbagai kegiatan dan sesuai dengan tingkat kematangan anak,
yaitu dengan memberikan belaian, senyuman, dekapan, penghargaan dan bermain. Mendongeng
bernyanyi serta memberikan contoh-contoh tingkah laku sehari-hari yang baik dan
benar pada anak-anak. Oleh karena itu bagi orang tua yang menginginkan anaknya
untuk menjadi anak yang produktif takwa pada Tuhan Yang Maha Esa harus dapat
memanfaatkan masa keemasan ini secara optimal.
Pertumbuhan
ialah perubahan ukuran dan bentuk tubuh atau anggota tubuh. Misalnya:
-
Bertambahnya
berat badan.
-
bertambahnya
tinggi badan.
-
bertambahnya
lingkar kepala.
-
tumbuh dan
tanggalnya gigi susu dan gigi tetap.
-
dan perubahan
tubuh lainnya
Perkembangan adalah proses perubahan
yang teratur dari satu tahap pertumbuhan ke pertumbuhan lainnya, artinya
perkembangan mental termasuk perkembangan kecerdasan, tingkah laku , budi
pekerti, sikap dan lainnya.
Adapun aspek-aspek perkembangan anak:
1. Perkembangan kemampuan gerakan kasar. Adalah
gerakan yang melibatkan Sebagian besar otot tubuh dan biasanya memerlukan
tenaga.
Contoh
Gerakan kasar:
Merangkak,
berlari, melompat.
2. Perkembangan kemampuan gerakan halus. Adalah
gerakan yang dilakukan oleh bagian-bagian tubuh tertentu saja dan hanya
melibatkan Sebagian kecil otot tubuh. Gerakan tidak begitu memerlukan tenaga
tapi perlu koordinasi mata dan anggota badan (tangan dan kaki)
Contoh
Gerakan halus:
Memasukkan
benda kedalam lubang, menulis, menggambar.
3. Perkembangan kemampuan memahami apa yang dikatakan
orang lain (komuni kasi pasif). Adalah kemampuan untuk mengerti isyarat dan
pembicaraan orang lain.
Contoh
komuni kasi pasif:
Dapat
melakukan perintah orang lain.
4. Perkembangan kemampuan berbicara. (komunikasi
aktif) adalah kemampuan untuk mengungkapkan perasaan, keinginan dan pikiran
baik melalui tangisan, Gerakan tubuh maupun kata-kata.
5. Perkembangan kemampuankecerdasan dalah
kemampuan daya tangkap, daya pikir, daya ingat dan memecahkan masalah.
Contoh
kecerdasan :
Membedaka
anggota keluarga dan orang lain, mampu menyamakan atau memasang benda yang
serupa, mengenal warna, mengerti konsep waktu.
6. Perkembangan kemampuan menolong diri sendiri
adalah kemampuan dan ketrampilan untuk melakukan sendiri hal-hal yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari agar secara bertahap tidak terlalu tergantung pada
orang Iain.
Contoh
menolong diri sendiri:
Makan,
minum, berpakaian.
7. Perkembangan kemampuan bergaul (tingkah laku
sosial) adalah kemampuan dan ketrampilan untuk bergaul dengan anggota keluarga
maupun dengan orang lain.
Contoh
tingkah laku sosial:
Tersenyum,
bermain dengan anak lain.
Ketujuh aspek diatas semunya saling
berkaitan erat. Oleh karena itu perlu diusahakan adanya perangsangan pada anak yang
meliputi ketujuh aspek tersebut secara seimbang. Karena ciri-ciri perkembangan
dan kemampuan setiap kelompok umur adalah berbeda-beda, maka kegiatan
perangsangan atas ke tujuh aspek perkembangan tersebut untuk setiap tahap umur
tidaklah sama.
BAB III
PENUTUP
2.5. Kesimpulan.
Keberhasilan
program 1000 HPK sulit diukur secara langsung karena Sebagian besar dampaknya
baru akan terasa pada beberapa tahun kemudian. Dapat disimpulkan bahwa program
1000 HPK memiliki dampak jangka panjang yang dapat meningkatkan produktivitas
dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) ke depannya,
Anak
balita perlu dilatih perkembangannya dengan melakukan 7 aspek perkembangan anak
sebagai dasar kemampuan selanjutnya. Untuk melatih 7 aspek perkembangan anak
dapat di gunakan alat bantu yang mudah diperoleh sekitar tempat tinggal kita.
Dari
berbagai penjelasan diatas mengenai Sumber Daya Manusia dan manfaat melakukan
pengembangan Sumbar Daya Manusia guna mencapai Sumber Daya Manusia yang
berkualitas sejak dini sangatlah penting. Oleh karena itu kita dapat mengerti
betapa pentingnya kualitas Sumber Daya Manusia bagi suatu Keluarga.
Bagaimana
dan apapun usaha yang dilakukan atau dijalankan Sumber Daya Manusia merupakan
asset yang sangat berharga yang harus dijaga dan dikelola dengan baik.
2.6. Saran.
Karena
periode anak dibawah lima tahun merupakan periode paling kritis dalam
menentukan kualitas hidup anak dimasa yang akan datang. Pada 1000 Hari Pertama
Kehidupan proses tumbuh kembang anak sangatlah pesat Para ahli mengatakan masa
balita untum mengembangkan sebagai masa emas pertumbuhan (golden age period)
karena pada usia 0-2 tahun perkembangan otak anak mencapai 80%. Maka dimasa ini
merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengembangkan aspek-aspek dalam
diri anak.
Menyadari
pentingnya pembinaan tumbuh kembang anak sejak dini untuk mencapai Sumber Daya
Manusia yang nantinya sebagai dasar menuju keluarga berkualitas maka fungsi dan
peran orang tua sangatlah penting dengan mengikuti program Pemerintah Pusat dan
Daerah beserta Masyarakat untuk mengikuti ke
DAFTAR PUSTAKA
-
https://pakdosen.pengajar.co.id
-
https://tipsserbaserbi.blogspot.com
-
Modul Bina
Keluarga Balita (2003) BKKBN.
-
Bahan penyuluhan
BKB Bagi Kader (2018) 1000 HPK BKKBN.
-
Bahan penyuluhan
BKB Bagi Kader Menjadi Orang Tua Hebat (2015) BKKBN
-
Panduan pelaksanaan
kegiatan BKB yang terintegrasi dalam rangka penyelenggaraan pengembangan anak
usia dini holistic integrative (2013) Perwakilan BKKBN provinsi bali
-
https://www.generasi.maju.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK DENGAN MENJAGA TATA KRAMA TANPA MENGHINA SUATU RAS, SUKU, DAN BUDAYA