Subscribe
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan modern
manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai arena adu prestasi
maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.
Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui
olahraga dapat dibentuk manusia yang sehat jasmani, rohani serta
mempunyai kepribadian, disiplin, sportifitas yang tinggi sehingga pada akhirnya
akan terbentuk manusia yang berkualitas.
Dalam lompat jauh terdapat beberapa macam gaya atau sikap badan pada saat melayang di udara. Soegito dkk (1994 : 143) menyebutkan ada tiga cara sikap melayang yaitu: 1) gaya jongkok (waktu melayang bersikap jongkok), 2) gaya lenting (waktu di udara badan dilentingkan), dan 3) gaya jalan di udara (waktu melayang kaki bergerak seolah-olah berjalan di udara). Gaya lompat jauh yang paling sederhana untuk diajarkan pada pemula seperti siswa di SD adalah lompat jauh gaya jongkok. Tehnik lompat jauh gaya jongkok termasuk yang paling sederhana di banding dengan gaya yang lain.
Dalam lompat jauh terdapat beberapa macam gaya atau sikap badan pada saat melayang di udara. Soegito dkk (1994 : 143) menyebutkan ada tiga cara sikap melayang yaitu: 1) gaya jongkok (waktu melayang bersikap jongkok), 2) gaya lenting (waktu di udara badan dilentingkan), dan 3) gaya jalan di udara (waktu melayang kaki bergerak seolah-olah berjalan di udara). Gaya lompat jauh yang paling sederhana untuk diajarkan pada pemula seperti siswa di SD adalah lompat jauh gaya jongkok. Tehnik lompat jauh gaya jongkok termasuk yang paling sederhana di banding dengan gaya yang lain.
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya
makalah ini untuk memenuhi tugas mata pelajaran Penjas.
C.
Manfaat
Makalah ini diharapkan
dapat berguna :
1.
Sebagai masukan bagi guru-guru penjaskes dan pembina maupun pelatih olahraga dalam
upaya memberikan latihan fisik khususnya untuk meningkatkan kemampuan power
dalam lompat jauh
2.
Sebagai langkah awal bagi pengembangan dan peningkatan proses belajar untuk
meningkatkan kemampuan lompat jauh.
3.
Sebagai bahan referensi pada makalah lebih lanjut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lompat jauh
Lompat jauh merupakan
salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling populer dan
paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade.
Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa
titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan
dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai
jarak yang sejauh-jauhnya.
Lompat jauh merupakan
suatu gerakan melompat yang menggunakan tumpuan pada satu kaki untuk mencapai
jarak sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai
jarak lompatan sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan atau bak lompat. Jarak
lompatan diukur dari papan tolakan sampai ke batas terdekat dari letak titik
pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh.
B. Sejarah Lompat Jauh
Lompat jauh adalah
salah satu dari peristiwa-peristiwa asli pancalomba Olimpiade di Yunani Kuno.
Long Jump adalah satu-satunya dikenal melompat peristiwa dalam Olimpiade Kuno
tersebut. Semua peristiwa yang terjadi di Olimpiade pada awalnya seharusnya
bertindak sebagai bentuk pelatihan untuk perang. Lompat jauh muncul mungkin
karena mencerminkan persimpangan rintangan seperti sungai dan jurang. Setelah
menyelidiki penggambaran yang selamat dari peristiwa itu kuno percaya bahwa
tidak seperti hari acara modern, atlet hanya diperbolehkan berlari pendek awal.
Para atlet membawa beban di masing-masing tangan, yang disebut halteres (antara
1 dan 4,5 kg). Beban ini itu mengayunkan maju sebagai atlet melompat untuk
meningkatkan momentum. Hal ini umumnya percaya bahwa baju hangat akan
melemparkan berat di belakangnya di udara untuk meningkatkan momentum ke depan,
namun diadakan di seluruh halteres durasi melompat. Berayun mereka dan kembali
pada akhir melompat atlet akan mengubah pusat gravitasi dan biarkan atlet untuk
meregangkan kaki ke luar, meningkatkan jarak. Melompat itu sendiri dibuat dari
bater ( “apa yang menginjak pada”). Kemungkinan besar papan sederhana
ditempatkan di stadion lagu yang telah dihapus setelah kejadian (Miller, 66).
Para penerjun akan mendarat dalam apa yang disebut skamma ( “menggali-up” area)
(Miller, 66). Gagasan bahwa ini adalah sebuah lubang yang penuh pasir adalah
salah. Pasir di lubang melompat adalah penemuan modern (Miller, 66). Yang
skamma hanyalah daerah sementara untuk menggali kesempatan itu dan bukan
sesuatu yang tetap dari waktu ke waktu. Lompat jauh dianggap salah satu yang
paling sulit dalam acara yang digelar di Olimpiade sejak banyak keahlian
diperlukan. Musik ini sering dimainkan selama Philostratus melompat dan
mengatakan bahwa kadang-kadang pipa akan menyertai melompat sehingga dapat
memberikan ritme untuk gerakan kompleks dari halteres oleh atlet. Philostratos
dikutip mengatakan, “Peraturannya menganggap melompat sebagai yang paling sulit
kompetisi, dan mereka membiarkan jumper untuk diberikan keuntungan dalam irama
dengan menggunakan seruling, dan berat dengan menggunakan tali. ” (Miller, 67).
Paling menonjol dalam olahraga kuno adalah seorang pria bernama Chionis, yang
dalam mengadakan Olimpiade 656BC melompat dari 7,05 meter (23 kaki dan 1,7
inci).
Ada beberapa argumen oleh para sarjana modern di lompat jauh. Beberapa telah berusaha untuk menciptakan kembali sebagai triple jump. Gambar menyediakan satu-satunya bukti untuk tindakan sehingga lebih baik diterima bahwa itu sama seperti hari ini lompat jauh. Alasan utama beberapa ingin menyebutnya triple melompat adalah adanya sumber yang mengklaim sana sekali adalah lima puluh lima kaki melompat kuno yang dilakukan oleh seorang pria bernama Phayllos (Miller, 68).
Ada beberapa argumen oleh para sarjana modern di lompat jauh. Beberapa telah berusaha untuk menciptakan kembali sebagai triple jump. Gambar menyediakan satu-satunya bukti untuk tindakan sehingga lebih baik diterima bahwa itu sama seperti hari ini lompat jauh. Alasan utama beberapa ingin menyebutnya triple melompat adalah adanya sumber yang mengklaim sana sekali adalah lima puluh lima kaki melompat kuno yang dilakukan oleh seorang pria bernama Phayllos (Miller, 68).
Lompat jauh telah
menjadi bagian dari kompetisi Olimpiade modern sejak lahirnya Olimpiade pada
tahun 1896. Pada 1914, Dr Harry Eaton Stewart merekomendasikan “luas berlari
melompat” sebagai standar acara trek dan lapangan bagi perempuan. Namun, hal
itu tidak sampai 1928 bahwa perempuan diperbolehkan untuk bersaing dalam event
di tingkat Olimpiade.
C. Teknik Lompat jauh
C. Teknik Lompat jauh
Ada 4 teknik yang harus
dilakukan dalam melakukan olahraga lompat jauh, yaitu :
1. Teknik Awalan
1. Teknik Awalan
Awalan merupakan suatu
gerakan dalam atletik lompat jauh yang dilakukan dengan cara lari secepat
mungkin agar memperoleh kecepatan maksimal sebelum melakukan tolakan. Selain
itu, awalan dalam atletik lompat jauh dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk
memperoleh kecepatan horizontal maksimal yang kemudian diubah menjadi kecepatan
vertikal ketika melakukan tolakan.
Jarak dari suatu awalan tergantung dari tingkat kematangan dari atlet tersebut dan kemampuan dari atlet tersebut untuk berakselerasi dengan kecepatannya sendiri. Teknik awalan harus dilakukan dengan berlari secepat mungkin dari jarak 40-45 meter pada sebuah lintasan lari.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan awalan dalam cabang atletik lompat jauh, seperti :
• Jarak awalan dalam cabang atletik lompat jauh bergantung pada kemampuan atlet itu sendiri. Bagi para pelompat yang dalam jarak pendek sudah dapat mencapai kecepatan maksimal, jarak awalan cukup pendek atau dekat saja (kurang lebih 30-35 meter atau kurang dari itu). Sementara itu, bagi para atlet lompat jauh yang mencapai kecepatan maksimal dalam jarak relatif jauh, jarak awalan harus lebih jauh (kurang lebih 30-45 meter atau lebih dari itu).
• Posisi ketika berdiri di titik awalan pada lompat jauh yaitu kaki posisi sejajar atau bisa juga salah satu kaki berada di depan, tergantung dari kebiasaan atlet itu sendiri. Cara pengambilan awalan dalam lompat jauh dimulai dari perlahan-lahan dan kemudian cepat (sprint). Kecepatan ini harus dipertahankan hingga sesaat sebelum melakukan tumpuan/tolakan.
• Setelah mencapai kecepatan maksimal, sekitar 3-4 langkah terakhir bertumpu (take-off) gerakan lari dilepas secara spontan tanpa mengurangi kecepatan yang telah dicapai sebelumnya. Pada langkah terakhir ini, konsentrasi dan tenaga fokus untuk melakukan tumpuan di papan atau balok tumpu.
2. Teknik Menumpu
Menumpu merupakan
gerakan yang penting dalam lompat jauh untuk menentukan hasil lompatan yang
sempurna. Dalam teknik ini, atlet melakukan tolakan pada sebuah papan atau
balok tumpuan menggunakan kaki terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal
menjadi kecepatan vertikal.
Pada saat melakukan
tumpuan, posisi badan tidak boleh terlalu condong. Tumpuan juga harus kuat,
cepat dan aktif. Keseimbangan badan juga harus dipertimbangkan agar tidak
goyang. Gerakan ayunan lengan sangat membantu untuk menambah ketinggian serta
menjaga keseimbangan tubuh.
Ada beberapa unsur yang
harus diperhatikan dalam melakukan tolakan dalam lompat jauh, antara lain :
·
Tolakan dalam lompat
jauh harus dilakukan dengan kaki yang kuat.
·
Bagian telapak kaki yang sangat cocok dan kuat
untuk bertumpu biasanya terletak di bagian tumit terlebih dahulu dan diakhiri
di bagian ujung kaki.
·
Sesaat sebelum
melakukan tumpuan, usahakan badan condong ke belakang.
·
Sebaiknya bertumpulah
tepat di papan tumpuan.
·
Kedua lengan ikut
diayunkan ke depan atas ketika bertumpu.
·
Ayunkan kaki dan angkat
ke depan sampai setinggi pinggul dengan posisi lutut ditekuk.
3. Teknik Melayang
Gerakan melayang dalam
lompat jauh dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan. Saat melakukan
gerakan melayang, keseimbangan badan harus tetap terjaga. Ayunan kedua tangan
bisa membantu atlet dalam menjaga keseimbangan tubuh.
Ada 2 cara dalam
melakukan teknik melayang yaitu :
•
Dengan sikap jongkok
Dalam sikap ini, saat
menumpu, kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya, lalu disusul dengan
kaki tumpu. Kemudian sebelum melakukan pendaratan, kedua kaki dibawa ke depan.
• Dengan sikap menggantung
• Dengan sikap menggantung
Dalam sikap ini, kaki
ayun dibiarkan tergantung lurus pada waktu menumpu. Tubuh diusahakan tegak,
disusul oleh kaki tumpu dengan lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan.
Lalu, kedua lengan direntangkan ke atas.
4.
Teknik Mendarat
Dalam teknik ini, atlet
harus berupaya mendarat dengan sebaik mungkin. Jangan sampai badan atau lengan
jatuh ke belakang. Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan posisi kedua tumit
kaki dan kedua kaki agak rapat. Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus
dilakukan dengan kedua kaki.
Yang perlu diperhatikan
saat mendarat dalam lompat jauh adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan,
diikuti dengan dorongan pinggul ke depan. Sehingga badan tidak cenderung jatuh
ke belakang yang dapat berakibat fatal bagi atlet itu sendiri.
D.
Jenis-jenis gaya dalam lompat jauh
Secara umum, ada 3
jenis gaya yang dapat dilakukan pada saat melakukan olahraga lompat jauh, yaitu
:
•
Lompat Jauh Gaya Jongkok (Tack Style/Gaya Ortodock)
Gaya jongkok merupakan
jenis gaya lompat jauh yang paling tua dan paling mudah untuk dilakukan.
Dikatakan gaya jongkok karena pada saat melayang di udara, atlet hanya
melakukan gerakan menekuk kedua kakinya, sehingga terlihat seperti sedang
jongkok.
Saat melakukan gaya ini, tolakan yang dilakukan haruslah tepat dan kuat. Pada saat tubuh berada di udara, posisikan tubuh seperti orang yang sedang berjongkok, dengan posisi badan condong ke depan dan tangan dikibaskan ke belakang tubuh sambil mengatur pendaratan yang benar.
• Lompat Jauh Gaya Menggantung (Schnepper Style/Hang Style)
Saat melakukan gaya ini, tolakan yang dilakukan haruslah tepat dan kuat. Pada saat tubuh berada di udara, posisikan tubuh seperti orang yang sedang berjongkok, dengan posisi badan condong ke depan dan tangan dikibaskan ke belakang tubuh sambil mengatur pendaratan yang benar.
• Lompat Jauh Gaya Menggantung (Schnepper Style/Hang Style)
Ada beberapa teknik
yang harus diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya ini, seperti :
1.
Lakukan awalan dengan kecepatan maksimal dan lakukan tolakan yang sangat kuat
pada papan tolakan.
2.
Pada saat badan di udara, usahakan badan melayang selama mungkin di udara serta
dalam keadaan seimbang. Posisikan kedua lengan di atas kepala, seperti memegang
tali saat berayun.
3. Pada saat mendarat, usahakan mendarat dengan sebaik-baiknya, jangan sampai badan atau tangan jatuh ke belakang karena dapat merugikan atlet. Mendaratlah dengan posisi kedua kaki dan tangan ke depan.
3. Pada saat mendarat, usahakan mendarat dengan sebaik-baiknya, jangan sampai badan atau tangan jatuh ke belakang karena dapat merugikan atlet. Mendaratlah dengan posisi kedua kaki dan tangan ke depan.
•
Lompat Jauh Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air)
Ada beberapa teknik
yang harus diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya ini, seperti :
1.
Lakukan awalan dengan cara lari cepat pada lintasan dengan jarak 40-45 meter.
Kemudian lakukan tolakan pada papan tolakan dengan menggunakan kaki yang
terkuat untuk mengubah kecepatan horizontal yang dihasilkan pada saat awalan
menjadi kecepatan vertikal.
2. Pada saat badan melayang di udara, ayunkan kaki ayun atau kaki belakang sekuat-kuatnya ke atas. Selanjutnya lakukan gerakan melangkah di udara dengan melangkahkan kaki yang sebelumnya digunakan untuk menolak atau menumpu hingga membuat gerakan berjalan di udara.
3. Lakukan pendaratan yang aman dan tidak menyebabkan cidera. Caranya dengan meluruskan kedua kaki dan tangan bersama-sama ke depan, badan dicondongkan ke depan, dan pada saat tumit menyentuh pasir secara cepat kedua lutut ditekuk.
E. Arena (lapangan) lompat jauh
2. Pada saat badan melayang di udara, ayunkan kaki ayun atau kaki belakang sekuat-kuatnya ke atas. Selanjutnya lakukan gerakan melangkah di udara dengan melangkahkan kaki yang sebelumnya digunakan untuk menolak atau menumpu hingga membuat gerakan berjalan di udara.
3. Lakukan pendaratan yang aman dan tidak menyebabkan cidera. Caranya dengan meluruskan kedua kaki dan tangan bersama-sama ke depan, badan dicondongkan ke depan, dan pada saat tumit menyentuh pasir secara cepat kedua lutut ditekuk.
E. Arena (lapangan) lompat jauh
Panjang lintasan lari
hingga papan lompatan atau papan tolak pada umumnya berukuran 40-45 meter
dengan lebar lintasan mencapai 1,22 meter. Sementara itu, papan lompatan
memiliki panjang 1,22 meter dan lebar 20 cm dengan ketebalan 10 cm.
Di antara papan
lompatan dengan bak lompat terdapat jarak sepanjang 1 meter. Sedangkan bak
lompat memiliki panjang 9 meter dengan lebar 2,95 meter. Untuk lebar tempat pendaratan,
jaraknya paling sedikit 2,75 meter antara garis tolakan sampai akhir tempat
tolakan. Tempat pendaratan diisikan dengan pasir dimana permukaan pasir harus
sama tinggi atau datar dengan sisi atas papan tolakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keseluruhan rangkaian
gerak teknik lompat jauh terbagi dalam awalan, tolakan, melayang di
udara, dan pendaratan. Teknik-teknik dasar ini harus dikuasai dengan baik
untuk mendapatkan koordinasi gerak yang baik sehingga menghasilkan jarak lompatan
yang jauh. Gaya yang terdapat dalam lompat jauh yaitu gaya menggantung, gaya
berjalan di udara, dan gaya jongkok.
B. Saran
B. Saran
Makalah yang sederhana
ini hendaknya dijadikan motivasi belajar bagi pembaca untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan lompat jauh yang baik dan benar serta dapat memperluas
wawasan tentang pendidikan (atletik) yang lebih jauh dan lebih dalam lagi,
sehingga pembaca mengetahui dan mampu membaca keadaan-keadaan / permasalah yang
terjadi dalam olah raga lompat jauh.
DAFTAR PUSTAKA
http://ms.wikipedia.org/wiki/Lompat_jauh
https://ultimateofmypower.wordpress.com/2013/11/04/lompat-jauh/
https://www.google.co.id/?gws_rd=ssl#q=lompat+jauh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK DENGAN MENJAGA TATA KRAMA TANPA MENGHINA SUATU RAS, SUKU, DAN BUDAYA