Subscribe
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Tempat
penyelenggaraan pendidikan dibagi menjadi tiga lingkungan yaitu formal,
informal dan non formal.Sekolah Luar Biasa adalah sebuah lembaga pendidikan
formal yang melayani pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.Sebagai
lembaga pendidikan SLB dibentuk oleh banyak unsur yang diarahkan untuk mencapai
tujuan pendidikan, yang proses intinya adalah pembelajaran bagi peserta
didik. Dalam ketentuan umum UU Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 1 dikemukakan
bahwa : “Proses pembelajaran agar peserta didiksecara aktif mengembangkan
potensi dirinya, kecerdasan, ahlakmulia, serta keterampilan, yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”
(UU Sisdiknas, 2006 : 72).
Bertitik tolak dari tujuan itulah
setiap lembaga pendidikan termasuk di dalamnya Sekolah Luar Biasa hendaknya bergerak
dari awal hingga akhir sampai titik tujuan suatu proses pendidikan, yang pada akhirnya
dapat “mewujudkan terjadinya pembelajaran sebagai suatu proses aktualisasi potensi
peserta didik menjadi kompetensi yang dapat dimanfaatkan atau digunakan dalam kehidupan”
Anak berkebutuhan khusus adalah anak
dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan
pada ketidak mampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk ABK antara
lain: tuna netra, tunarunguwicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, autisme, kesulitanbelajar, gangguanprilaku, anakberbakat, hiperaktif, ADHD,
dan indigo.
Karena karakteristik dan hambatan
yang dimiliki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang
disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks
bacaan menjadi tulisan
Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunakan
bahasa isyarat.
Anak berkebutuhan khusus biasanya bersekolah
di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan kekhususannya masing-masing, atau sekolah
di sekolah inklusi.SLB bagian A untuk tunanetra, SLB bagian B untuk tunarungu wicara,
SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian D untuk tunadaksa, SLB bagian E
untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk tuna ganda.Sedangkan anak-anak
berkebutuhan yang lain seperti hiperaktif, kesulitan belajar, anak berbakat,
indigo masih dapat sekolah pada sekolah pada tempatnya. Sesuai tugas matakuliah
penjasorkes adaptif kelompok kami meneliti dan memberikan permainan KABADDI
yang telah dimodifikasi di SLB B NEGERI SIDAKARYA DENPASAR yaitu tempat
anak-anak berkebutuhan khusus tunarungu.
Anak Tunarungu adalah anak berkebutuhan khusus yang
tidak dapat mendengar dan berbicara secara tidak jelas namun mereka memiliki
cara komunikasi dengan bahasa isyarat yang mereka ketahui sehingga mereka dapat
berkomunikasi dengan baik dalam lingkungan anak berkebutuhan khusus. ABK
Tunarungu tidak jauh berbeda dengan orang normal biasanya mereka hanya memiliki
keterbatasan dalam pembicara dan pendengaran.
2.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
profil SLB B NEGERI SIDAKARYA DENPASAR?
2. Apa
yang dimaksud dengan anak ABK Tunarungu?
3. Bagaimana
aktivitas jasmani untuk anak ABK Tunarungu?
4. Bagaimana
hasil uji coba setelah melakukan penelitian?
3.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui bagaimana profil SLB B NEGERI SIDAKARYA DENPASAR.
2. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan anak ABK Tunarungu.
3. Untuk
mengetahui bagaimana aktivitas jasmani untuk anak ABK Tunarungu.
4. Untuk
mengetahui bagaimana hasil uji coba setelah melakukan penelitian.
4.
Manfaat
Memberikan harapan bagi orang tua (yang kebetulan memiliki putra/putri berkelainan) untuk
menjadikan anaknya sebagai manusia terdidik yang mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya dan dapat berperan serta dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Bagi para siswa SLB, di samping untuk
memperoleh pengetahuan dan
keterampilan juga untuk memenuhi kebutuhan jiwa mereka seperti halnya anak-anak
normal yang ingin memperoleh rasa aman tentram, sejahtera,diterima,dihargai harkat dan martabatnya sebagai manusia.oleh
karena itu penyelenggaraan pendidikan luar biasa selalu diharapkan adanya
upaya-upaya kreatif dan inovatif dalam peningkatan mutu pelayanan.
5. Waktu
dan Tempat
Kami
melakukan penelitian atau uji coba anak ABK Tunarungu sesuai dengan harapan
waktu dan tempat yang telah kami rencanakan dan sesuaikan dimana waktu
pelaksanaan mulai pukul 7.30 - 10.00
Wita, yang bertempat di lapangan desa adat sidakarya denpasar.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Indentitas
Sekolah
Profil Sekolah (SLB B
Negeri Sidakarya Denpasar)
Nama
Sekolah : SLB B Negeri Sidakarya Denpasar
Alamat
: Jln. Pendidilkan No.26 Sidakarya Denpasar
Status
: Negeri
SLB
berdiri : 1970
Nama
Kepsek : Drs
I Made Gintil Muliarta
Nama
Guru Penjas : I Made Gede Arta Mahardika, M.Pd
Jumlah
Siswa : JUMLAH
SISWA SMP
LAKI
|
PEREMPUAN
|
16
|
19
|
JUMLAH SISWA SMA
LAKI
|
PEREMPUAN
|
13
|
8
|
Profil Sekolah luar Biasa
B Negeri Sidakarya Senpasar
Dalam mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang
diamanatkan oleh Undang – Undang Dasar 1945 pendidikan memegang
peranan penting dan memiliki nilai strategis
untuk dapat dikembangkan secara maksimal. Suatu kehidupan yang cerdas bukan hanya kehidupan yang dikuasai oleh akal,
tetapi kehidupan yang menyangkut Intelligensi
question, Emotion question, Social
question dan Religious question yang mampu menciptakan kualitas
hidup manusia. Penyelenggaran Sekolah Luar Biasa yang ada di Bali salah satunya
ada di kota Denpasar memiliki tempat yang sangat strategis,mudah dijangkau dari segala arah dan merupakan satu-satunya
SLB yang menangani anak yang mengalami hambatan dalam pendengaran atau Tuna
Rungu Wicara. Sekolah ini telah
berdiri sejak tahun 1970. Sekolah yang didirikan khusus bagi penyangdang tuna
rungu,merupakan sebuah harapan bagi orang tua (yang kebetulan memiliki putra/putri berkelainan) untuk
menjadikan anaknya sebagai manusia terdidik yang mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya dan dapat berperan serta dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Bagi para siswa SLB, di samping untuk
memperoleh pengetahuan dan
keterampilan juga untuk memenuhi kebutuhan jiwa mereka seperti halnya anak-anak
normal yang ingin memperoleh rasa aman tentram, sejahtera,diterima,dihargai harkat dan martabatnya sebagai manusia.oleh
karena itu penyelenggaraan pendidikan luar biasa selalu diharapkan adanya
upaya-upaya kreatif dan inovatif dalam peningkatan mutu pelayanan.
Peningkatan kualitas tersebut meliputi berbagai
aspek antara lain:
Mengupayakan pemenuhan
sarana dan prasarana belajar yang meliputi sarana gedung, ruang pelatihan,kelengkapan kurikulum buku paket, buku pegangan
Guru dan bahan ajar lainnya,
termasuk manajemen sekolah dan sumber daya manusianya. Selain itu semua
yang tak kalah pentingnya adalah pengembangan sumber dana dan penambahan tenaga
guru/pendidik.
Sesuai
dengan kondisi siswa penyandang cacat atau Anak Berkebutuhan Khusus, maka yang sangat mendesak atau yang menjadi
prioritas dalam rangka peningkatan pelayanan serta pengelolaannya, unsur-unsur
tersebut diatas, akan menjadi prioritas pengembangan dan pengelolaan agar dapat
terselenggaranya pelayanan yang prima kepada siswa.
VISI
,MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
VISI :
Menjadi sekolah yang
dipercaya oleh masyarakat untuk mencerdaskan bangsa dalam rangka mengsukseskan
wajib belajar.
MISI :
Menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi
dibidang IMTOQ dan IPTEK.
Mengembangkan sumber daya manusia yang aktif,
kreatif, inovatif sesuai dengan perkembangan zaman melalui kegiatan pembelajaran.
Menjaga citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.
2. Kajian
Pustaka ABK ( Tunarungu )
A.
Pengertian
Tunarungu
Anak Tunarungu
adalah anak berkebutuhan khusus yang tidak dapat mendengar dan berbicara secara
tidak jelas namun mereka memiliki cara komunikasi dengan bahasa isyarat yang
mereka ketahui sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan baik dalam lingkungan
anak berkebutuhan khusus. ABK Tunarungu tidak jauh berbeda dengan orang normal
biasanya mereka hanya memiliki keterbatasan dalam pembicara dan pendengaran.
Sebelum kita sampai pada suatu pengertian Anak Tuna Rungu
dari istilah yang digunakan, agaknya sudah dapat gambaran
secara global bahwa anak tersebut mengalami kelainan atau cacat dalam fungsi
alat pendengaran (telinga), sehingga sering
disebut anak tuli bila kita kembangkan penalaran kita, akan terlintaslah bahwa akibat dari kelainan/kecacatan itu akan
menimbulkan dampak keutuhan perimbangan pribadi penderitanya, baik dia sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial.
Di sinilah kita memerlukan batasan pengertian terhadap istilah tuna rungu itu agar kita dapat menentukan langkah selanjutnya
dalam menghadapi anak tuna rungu dalam arti luas.
Beberapa istilah yang biasa diperuntukkan bagi
penyandang ini adalah ,anak tuli, anak bisu, tuna wira, tuna
rungu ,anak tuna rungu wicara ,anak berkebutuhan khusus, anak kurang beruntung
,anak dengan kecacatannya,dll.
Secara Umum: Keadaan
anak (seseorang ) yang kehilangan,kekurangan sebagian atau seluruhnya fungsi
alat pendengaran sehingga anak tersebut tidak dapat mendengar, yang mengakibatkan
terhambatnya kemampuan bicaranya karena tidak menyadari/mengalami adanya
rangsangan suara atau getaran.
Dari
pengertian umum muncullah pengertian yang lebih khusus sesuai dengan pangkal
tolak dan keperluannya (sudut pandangnya). Pandangan Medis Anak Tuna Rungu
adalah seseorang
yang pendengarannya kurang atau tidak berfungsi diakibatkan oleh kerusakan
anatomis organ-organ pendengaran sehingga mempengaruhi fisiologis pendengaran.
Pandangan paedagogis menyebutkan, Tuna Rungu adalah keadaan kurang/tidak
berfungsinya alat pendengaran (telinga) dalam menerima informasi pendidikan
melalui indra pendengaran.
Paedagogis umum
mengklasifikasikan anak Tuna Rungu sbb :
Tuli 15 db – 25 db
tergolong tuli ringan
Tuli 26 db -50 db
tergolong tuli sedang
Tuli 51 db -75 db
tergolong tuli berat
Tuli 76 db- keatas tergolong tuli sangat berat,
Pasal 7 (5)
Pendidikan dan pengajaran luar Biasa bermaksud memberikan
pendidikan dan Pengajaran
Kepada orang-orang yang dalam kekurangan ,baik jasmani maupun rohani
supaya mereka dapat memiliki kehidupan lahir batin yang layak.
Dengan
demikian tujuan pendidikan tersebut menjadi tujuan Lembaga (SLB.B Sidakarya )
yakni membantu peserta didik dalam mengembangkan sikap,pengetahuan keterampilan baik sebagai pribadi maupun sebagai
anggota masyarakat agar mampu Hidup
mandiri. Secara operasional dan rinci tujuan itu tertuang dalam kurikulum SLB Tahun 1994 yang dititik beratkan pada kemampuan
komunikasi,sosialisasi, dan ketrampilan. (I Made Gede Arta Mahardika, M.Pd)
B. Karakteristik
Anak ABK dan Karakteristik Sekolah
Karakteristik Anak-anak Berkebutuhan Khusus (ABK) :
A. Kelebihan
1. Mempunyai
Semangat yang tinggi
2. Tidak
Mudah putus asa, disiplin dan tertib
3. Mampu
mengikuti pembelajaran
4. Aktif
melakukan aktivitas
5. Memiliki
keinginan taunya yang tinggi
6. Mampu
bersaing dan berprestasi
B. Kekurangan
1. Cara
mendengar dan berbicara
2. Sulit
mengontrol emosi
Karakteristik
Sekolah ABK :
A. Kelebihan
1. Guru-guru
ramah dan memiliki toleransi yang tinggi
2. Memiliki
gedung yang layak untuk pembelajaran
3. Memiliki
halaman yang luas serta memiliki taman yang indah
4. Mendidik
anak berkebutuhan khusus sehingga memiliki jiwa social yang baik dalam
masyarakat
5. Menjamin
rasa aman,nyaman,dan tentram terhadap ABK
B. Kekurangan
Sekolah
1. Jauh
dari lapangan olahraga
2. Kurangnya
tenaga guru olahraga karena hanya seorang guru yang mengajar ABK dari
SD,SMP,dan SMA.
3. Aktivitas
Jasmani untuk Anak ABK
A.
Nama Aktivitas
:
1.
Permainan
KABADDI yang telah di modifikasi.
2.
Sejarah
Kabaddi :
Sejarah Kabaddi dan Masuknya kabaddi Ke indonesia
Sejarah KABADDI adalah
olahraga yang berasal dari Tamil Nadu, India olahraga kabaddi ini merupakan
permainan untuk mempersiapkan tentara india .
Dalam olahraga kabaddi ada 3 jenis permainan yaitu : Indoor, Beach, dan
Circle, Dalam 1 team permainan indoor kabaddi berjumlah 7 pemain utama dan
biasanya dengan 3 pemain cadangan, untuk permainan beach kabaddi berjumlah 4
pemain utama dan biasanya 2 pemain cadangan, lalu untuk circle kabaddi
berjumlah 8 pemain utama dan 6 pemain cadangan.
Olahraga
Kabaddi masuk di Indonesia pada tahun 2008 tepatnya pada saat ASIAN BEACH GAMES
2008 di BALI,dan sekarang permainan kabaddi sudah mulai berkembang di IKIP PGRI
BALI, UNDIKSHA, dan SMP di daerah badung selatan pertandingan kabaddi juga
pernah di selenggarakan pada event BISW (Bali International Sport Week) dan
pada saat kampung olahraga Indonesia yang di selenggarakan beberapa minggu lalu
di lapangan niti mandala renon, Di sini
kelompok kami akan memodifikasi permainan beach kabaddi yang biasanya bermain
di pasir sekarang bermain di lapangan rumput dengan aturan yang tetap dari
IKF ( International Kabaddi Federation).
B.
Tujuan atau
Manfaat
Tujuan memodifikasi
permaian kabaddi ini adalah untuk memberikan anak-anak berkebutuhan khusus
jenis permainan baru yang mana di dalam permainan ini memiliki manfaat agar pemain
di tuntut untuk bekerja sama dan konsentrasi untuk melatih jiwa sosial yang ada
pada mereka dan para anak ABK bisa menerima permainan ini yang bisa di
kembangkan di sekolah,rumah,dan lingkungan anak ABK sendiri.
C. Sarana
dan Prasarana
Alat
dan Prasarana
1. Tali dan paku untuk
membuat lapangan
2. Bendera berwarna
3. Stopwath dan peluit
Cara membuat lapangan permainan
kabaddi :
1.
Bersihkan areal atau lapanagan yg di
gunakan untuk bermain
2.
Gunakan lapangan yang berumput atau
berpasir
3.
Ukur lapangan dengan panjang 10 meter dan
lebar 7 meter berbentuk persegi panjang
4.
Setiap sudut lapangan berisi berdera
warna putih (agar di ketahui batas areal permainan)
5.
Buatlah garis tengah dengan jelas,dan
6.
Pastikan keamanan lapangan yang telah di buat
tadi agar pemain bermain dengan nyaman.
D. Proses
Pembelajaran
Proses Pemblajaran Kabaddi
( modifikasi )
Ada 4 ( Empat ) proses pemblajaran yang akan di praktekan.
1.
Mengglindingkan bola tanpa awalan atau
berdiri di depan garis strat.
NO
|
STRUKTUR
|
PROSES PEMBELAJARAN
|
WAKTU
|
1
2
4
|
Pendahuluan
Inti
Penutup
|
a. Bariskan siswa
b. Perkenalan
c. Berdoa
d. Pemanasan statis dan dinamis
a.Mengenalkan siswa tentang cara permainan dan
aturannya.
1.
Pemain berjumlah 6 orang yang
terdiri dari 4 pemain inti dan 2 cadangan
2.
Memiliki lebih dari 2 wasit di
areal permaian samping kanan dan kiri,depan ataupun belakang ( menggunakan
bahasa isyarat)
3.
Panitia pertandingan memiliki 3
bendera yaitu:
a.
Bendera merah berarti
pertandingan telah usai
b.
Bendera hijau berarti
pertandingan di mulai
c.
Bendera kuning untuk water break
4.
Setiap team yang bertahan di
sebut defende
5.
Pemain yang menyerang disebut
rider
6.
Apabila rider dapat menyentuh 1
pemain lawan dan kembali ke daerahnya maka rider tersebut mendapat point 1
7.
Apabila rider tidak dapat
menyentuh, maka rider tidak boleh
kembali ke daerahnya, maka point bagi team yang bertahan.
8.
Jika team yang bertahan dapat
menangkap rider tanpa melepas maka point bagi team yang bertahan
9.
Waktu dalam permainan beach
kabaddi/ permainan kabaddi yang di modifikasi adalah 2x 8menit
10.
Setelah permainan selesai pemain
di harapkan untuk bersalaman menunjukan sportivitas.
a.Bariskan siswa
untuk melakukan pendinginan
b.Evaluasi
tentang semua kegiatan yang telah dilakukan.
c.Berdoa dan
kembali ke sekolah.
|
15 menit
2 jam
15 menit
|
2. Mengajarkan
Tehnik dasar permaianan kabaddi
NO
|
STRUKTUR
|
PROSES PEMBLAJARAN
|
WAKTU
|
1
2
3
|
Pendahuluan
Inti
Penutup
|
a. Bariskan siswa
b. Perkenalan
c. Berdoa
d. Pemanasan statis dan dinamis
a.Mengenalkan siswa tentang cara permainan dan
aturannya.
1. Mengajarkan
tehnik dasar atau move
2. Mengajarkan
move dengan berpasangan dan langkahnya.
3. Mengajarkan
move dengan 4 orang pemain inti.
a.Bariskan siswa untuk melakukan pendinginan
b.Evaluasi tentang semua kegiatan yang telah dilakukan.
c.Berdoa dan kembali ke sekolah.
|
15 menit
2 jam
15 Menit
|
3. Mengajarkan tehnik menangkap dalam
permaianan kabaddi
NO
|
STRUKTUR
|
PROSES PEMBLAJARAN
|
WAKTU
|
1
2
3
|
Pendahuluan
Inti
Penutup
|
a. Bariskan siswa
b. Perkenalan
c. Berdoa
d. Pemanasan statis dan dinamis
a.Mengenalkan siswa tentang cara permainan dan
aturannya.
1.
Mengajarkan mereka posisi
setengah jongkok
2.
Menargetkan untuk menangkap kaki
3.
Pegang sekuat-kuatnya kaki yang
telah ditangkap
a.Bariskan siswa
untuk melakukan pendinginan
b.Evaluasi
tentang semua kegiatan yang telah dilakukan.
c.Berdoa dan kembali ke sekolah.
|
15 Menit
2 jam
15
menit
15 Menit
|
4. Mengajarkan
tehnik menjadi penyerah atau ridder dalam permaianan kabaddi
NO
|
STRUKTUR
|
PROSES PEMBLAJARAN
|
WAKTU
|
1
2
3
|
Pendahuluan
Inti
Penutup
|
a. Bariskan siswa
b. Perkenalan
c. Berdoa
d. Pemanasan statis dan dinamis
a.Mengenalkan siswa tentang cara permainan dan
aturannya.
1.
melatih mereka dengan kelincahan
2.
melatih mereka menyentuh sejauh-jauhnya menggunakan tangan
3.
melatih mereka untuk menyentuh lawan dengan kaki (mengunakan bahasa isyarat
kabaddi)
a.Bariskan siswa
untuk melakukan pendinginan
b.Evaluasi
tentang semua kegiatan yang telah dilakukan.
c.Berdoa dan kembali ke sekolah.
|
15 Menit
2 jam
15 Menit
|
4. Hasil Uji Coba
Dari hasil uji coba dan
penelitian yang kelompok kami lakukan di SLB B NEGERI SIDAKARYA DENPASAR dapat
kami lihat dan pahami bahwa anak-anak ABK Tunarungu memiliki kemampuan yang
normal untuk melaksanakan permainan KABADDI yang telah kami modifikasi sehingga
anak-anak ABK Tunarungu dapat memainkan permainan yang kami berikan dengan
sangat baik sehingga memberikan kebanggaan tersendiri bagi kelompok kami dapat
berbagi ilmu, pengetahuan, dan pengalaman.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
:
Didalam kehidupan kita
sehari-hari kita tidak boleh lepas dengan sesama makhluk Ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa karena disetiap lingkungan kita selalu ada suatu permasalahan dan
penyelesaiannya seperti apa yang telah kami pelajari, terima, dan pahami selama
pembuatan, penelitan dan hasil dari laporan kami. yang mana kami diberikan
tugas untuk melakukan suatu observasi diselokah luar biasa di Sidakarya yang
khusus menampung Anak ABK Tunarungu disana kami mendapatkan banyak ilmu dari
kegiatan mereka sehari-hari dan disana kami mencoba memberikan permainan yang
kami memodifikasi sendiri ternyata hasilnya yang sangat memuaskan, disamping
itu mereka cepat menangkap dan mengerti cara bermain. Jadi bukan hanya
orang-orang norma saja dapat bermain kabaddi dengan baik tetapi Anak ABK
Tunarungu pun dapat bermain dengan baik dengan gaya, cara, dan bahasa isyarat
yang mereka pahami diantara mereka dan kami dapat mengerti.
2.
Saran
dan Masukan :
Saran
jangan
pernah memandang orang dengan sebelah mata karena kita sama-sama manusia dan
ciptaan tuhan.
Masukan
Selalulah
termotivasi dengan orang-orang disekitar kita, seperti anak-anak ABK yang
ada, mereka selalu semangat melakukan
aktivitas walaupun mereka memiliki keterbatasan atau berkebutuhan khusus
sehingga mereka mampu berprestasi.